Motif Batik Kawung: Sejarah, Makna, dan Filosofi

motif batik kawung
5/5 - (1 vote)

Balaibahasajateng, Motif Batik Kawung: Sejarah, Makna dan Filosofi – Indonesia mempunyai sangat banyak motif dalam bidang batik, terutama pulau Jawa yang paling banyak menyumbang motif-motif batik Nusantara. Dari abad ke-abad batik semakin berkembang dan banyak juga motif baru yang bermunculan.

Batik kawung merupakan motif batik paling tua yang ada di Jawa, sering juga dikaitkan dengan filosofi hidup keluarga zaman Kerajaan.

Pada kesempatan ini akan saya bahas tentang asal-usul sejarah, ciri khas dan apa saja motif batik kawung. Okelah, langsung saja kita masuk ke pembahasan utama ya sobat.

Daftar Isi

Sejarah Motif Batik Kawung

Sejarah batik kawung sendiri awalnya merupakan salah satu jenis motif batik yang dilarang pada masa itu. Motif batik kawung berasal dari tanah Jawa dan dianggap sebagai salah satu batik tertua di Indonesia. Menurut dari beberapa penelitian yang sudah dilakukan, motif kawung sudah ada pada abad ke-9.

Namun seiring berjalannya waktu, batik kawung mulai terkenal pada tahun 1755 di abad ke-18 yaitu pada masa Kesultanan Ngayogyokarta Hadiningrat. Pembuatannya juga masih menggunakan alat-alat membatik yang tergolong sederhana.

Ada banyak versi tentang asal-usul batik kawung sendiri, banyak cerita yang beredar di masyarakat, yang paling banyak ada 3 versi sebagai berikut:

1. Berasal Dari Kerajaan Mataram

Pada zaman dahulu motif ini hanya digunakan oleh kalangan keluarga kerajaan. Motif ini mencerminkan kepribadian sebagai seorang pemimpin yang mampu mengendalikan hawa nafsu dan menjaga hati nurani. Agar terbangun keseimbangan dalam perilaku kehidupan manusia.

Motif kawung lahir ketika ada seorang pemuda dari suatu desa yang mempunyai wibawa yang tinggi serta sangat disegani dalam kaumnya. Pemuda ini juga sangat bijak dan santun, sehingga membuat dirinya terkenal hingga di kalangan Kerajaan Mataram.

Pihak kerajaan pun mengundang pemuda tersebut, karena penasaran atas ketenaran pemuda itu. Ibu dari pemuda ini pun merasa bangga dan berpesan agar si pemuda dapat menjaga dirinya dari hawa nafsu serta tidak lupa asal-usulnya.

Singkat cerita akhirnya sang ibu membuatkan batik dengan motif kawung, dengan harapan putranya bisa menjadi pribadi yang berguna bagi masyarakat. Akhirnya pemuda ini dijadikan adipati Wonobrodo, karena ketangguhan dalam menyelesaikan amanah dari Kerajaan.

Saat pengangkatannya menjadi adipati Wonobrodo, pemuda ini menggunakan pakaian batik pemberian ibunya, dengan motif batik kawung.

2. Berasal Dari Serangga Kumbang

Kumbang berwarna coklat cerah yang seringkali menjadi hama tanaman kelapa. Kumbang sering hadir mengganggu tanaman kelapa yang menjadi hama yang menakutkan bagi para petani.

Pendapat ini menyatakan bahwa warna dan bentuk serangga Kwangwung ini menjadi inspirasi atau ide bentuk serta corak dari batik kawung. Motif melingkar dan warna coklat gelap mengkilap, diperkirakan berasal dari bentuk serangga Kwangwung yang legam dan oval (lonjong).

3. Berasal Dari Buah Kolang-Kaling

Pendapat yang satu ini lebih banyak disetujui oleh masyarakat pada umumnya. Perlu diketahui bahwa buah aren atau kolang-kaling ini memiliki komposisi kulit biji dan buah.

Saat dibentuk dan dikomposisikan dengan benar, buah aren tersebut saat berjajar menjadi empat akan terbentuk menjadi bagian-bagian yang simetris, mirip seperti motif batik kawung.

Makna Motif Batik Kawung

Walaupun terlihat sederhana, motif batik ini mempunyai banyak makna yang terkandung didalamnya, bukan hanya satu atau dua makna saja. Makna yang terkandung bisa disimpulkan, motif batik kawung merupakan salah satu motif batik klasik yang bermakna doa yang baik bagi penggunanya

Makna Motif Batik kawung antara lain sebagai berikut;

1. Persatuan Rakyat

Makna ini diungkapkan oleh S.K Sewan Susanto, seorang pakar batik Indonesia, dikemukakan pada bukunya yang berjudul Seni Kerajinan Batik Indonesia pada tahun 1973. Beliau berpendapat bahwa motif kawung dalam bahasa Jawa di ibaratkan sebagai saderek sekawan gangsal pancer.

Dalam empat buah motif kolang kaling itu merupakan lambang dari persaudaraan yang jumlahnya ada empat. Satu motif titik tepat ditengah yang dianggap sebagai pusatnya atau patokan kekuasaan alam semesta.

Oleh karena itu, motif kawung yang terdiri dari empat bulatan lonjong degan titik pusatnya ditengah merupakan gambaran persatuan seluruh rakyat dan bangsa.

2. Hati Yang Bersih

Buah kolang-kaling adalah buah yang berasal dari sejenis pohon aren, pohon yang memiliki daging buah warna putih tersembunyi dibalik kulitnya yang keras.

Dalam kepercayaan masyarakat Jawa, batik kawung dimaknai dengan penggambaran hati yang bersih. sesungguhnya itikad hati yang bersih merupakan sebuah ketetapan hati yang tidak peduli diketahui oleh orang lain.

3. Berguna Bagi Banyak Orang

Makna dari pohon aren juga dimuat dalam motif batik kawung. Pohon yang memiliki manfaat bagi manusia, mulai dari ujung daun hingga akarnya, baik dari batang, daun, nira, dan buahnya.

Oleh sebab itu hal ini disimbolkan agar manusia senantiasa berguna untuk siapa saja, setiap saat dan dalam hidup keseharian.

4. Lambang Kearifan, Kebijaksanaan, dan Pengendalian Diri

Diambil dari buku karangan Iwet Ramadhan, Cerita Batik tahun 2013, nama kawung berasal dari bahasa Jawa yaitu Suwung yang berarti kekosongan. Kekosongan dalam hal ini diartikan bukan tidak berfikir tapi kekosongan nafsu dan hasrat duniawi.

Kata suwung ini menjadikan seseorang netral, tidak berpihak, tidak ingin menonjolkan diri, mengikuti aturan yang ada disekitar dan berjalan sesuai kehendak alam.

Manusia dengan kekosongan ini tidak akan ikut serta dalam huru hara dunia di sekitarnya, dia menyibukkan diri sendiri. Semua gejolak yang berasal dari luar dia pahami, namun tidak mengeluarkan reaksi. Ia memiliki pengendalian diri yang sangat luar biasa, dan dia sadar akan tujuan hidup didalam dunia.

Memiliki kemerdekaan yang hakiki atas hidupnya. Ia dengan mudah berinteraksi dengan manusia lain, karena dapat menempatkan dirinya pada posisi yang tepat, bahkan dengan hewan, tumbuhan dan makhluk hidup lainnya.

Motif-Motif Batik Kawung

Macam-macam motif Batik kawung ini termasuk salah satu motif batik tulis kuno yang sangat tua dan memiliki sejarah yang panjang. Motif batik ini termasuk dalam kriteria motif-motif ceplok (ceplokan, keplok). Motif batik kawung terinspirasi dari ceplok berupa nama pola geometris yang repetetif, tersusun atas pola berbentuk lingkaran seperti bunga mawar atau bintang.

Deskripsi ragam hias batik kawung antara lain sebagai berikut;

1. Motif Batik Kawung Picis

Motif ini merupakan motif kawung Jawa Tengah yang tersusun oleh bentuk bulat-lonjong yang berukuran kecil mirip dengan mata uang picis senilai dengan sepuluh sen.

2. Motif Batik Kawung Bribil

Kawung brinil ini juga merupakan salah satu dari bentuk motif batik kawung adalah tersusun oleh pola bulat-lonjong yang ukurannya menyerupai mata uang bribil senilai setengah sen.

Baca Juga : 3 Teknik Pembuatan Batik

3. Motif Batik Kawung Sen

Motif ini juga salah satu jenis motif batik kawung, dimana ukuran isen-isenya sebesar mata uang sen. Sering juga mata uang sen digunakan untuk di tebar sepanjang jalan sebagai pengiring jenazah hingga pada akhirnya kain batik kawung ini digunakan sebagai penutup mayat sebelum di kafani.

Sumber yang lainnya juga mengatakan bahwa filosofi dari motif batik kawung sen yang memaknai kehidupan akan kembali ke alam sawung.

4. Motif Kawung Sekar Ageng

Motif ini terdiri dari ornamen pertama berbentuk empat bulatan lonjong yang telah mengalami perubahan bentuk agak persegi bujur sangkar. Juga pada setiap ornamen utamanya terdapat tiga garis (sawut) diikuti tiga buah titik (cecek).

Pola tersebut dalam istilah batik sering disebut dengan cecek sawut. Komponen motif kawung juga terdapat isen berupa empat bentuk belah ketupat kecil sebagai variasi komposisi visualnya.

Sedang dalam komposisi warna terdiri dari warna putih, putih kekuning-kuningan sebagai warna pada ornamen utama, merah soga untuk memberi kontur motif isen motif, serta warna hitam sebagai latar pada motif kawung sekar ageng.

5. Motif Kawung Semar

Motif ini terdiri dari unsur ornamen utama yang berbentuk empat bulatan lonjong dengan ukuran besar. Tetapi didalam ornamen utamanya terdapat bulatan lonjong dengan ukuran yang lebih kecil.

Isen kawung semar terdiri dari bentuk cecek (titik) yang berda pada lingkaran didalam bulatan kawungnya. Pada tengah-tengah ornamen utamanya terdapat isen motif yang berbentuk belah ketupat yang diisi dengan cecek-cecek (titik-titik), serta beberapa titik berbentuk barisan yang melingkar.

Paduan warna kawung semar terdiri dari warna putih, putih kekuningan sebagai warna pada ornamen utama, merah soga untuk latar warna motif, serta hitam sebagai konturnya.

Baca Juga: Komposisi Tari: Tata Desain Panggung, Musik, Rias dan Busana

6. Motif Kawung Sari

Kawung sari terdiri dari ornamen utamanya yang berbentuk bulatan lonjong, dan pada setiap motif kawungnya diberi bentuk garis yang membelah menjadi dua bagian. Motifnya seolah-olah menyerupai dengan bentuk kopi pecah. Soleh sebab itu, motif ini juga sering disebut dengan motif kawung kopi karena bentuknya yang mirip dengan kopi.

Pada ornamen utamanya yang terdiri dari empat bulatan lonjong disusun berdasarkan garis miring yang silang atau garis diagonal miring. Bentuknya disusun dengan garis lurus yang horizontal maupun vertikal. Pola garis-garis tersebut seolah-olah seperti tanda silang pada bentuk visual dari motif kawung.

Komposisi pada warna motif ini terdiri dari warna putih, putih kekuningan, pada ornamen utama, merah soga sebagai kontur, sedangkan warna hitam untuk memberi warna latar dalam motif ini.

7. Motif Kawung Buntal

Motif ini terdiri dari ornamen utama yang berbentuk campuran dari kawung pecis dipadukan dengan motif bunga. Motif bunga yang ada pada motif kawung buntal  berupa bunga kenikir, sehingga bentuk dari campuran tersebut menjadi ciri khas pada motif ini.

Ornamen kawung buntal terdiri dari bentuk bulatan lonjong kecil yang terbagi menjadi dua bagian, diletakkan pada ornamen utamanya, serta belah ketupat dengan ukuran kecil, sedang , agak besar diletakkan ditengah-tengah ornamen utamanya.

Pemilihan warna pada motif ini terdiri dari warna putih, putih kekuningan sebagi warna kawung, merah soga untuk latar, serta hitam sebagai warna kontur san latar pada motif bunga Kenikir.

8. Motif Kawung Kembang

Motif kembang terdiri dari ornamen utamanya yang berbentuk empat bulatan lonjong dibuat menyerupai bentuk bunga (kembang). Serta pada ornamen utamanya yang terdiri dari bulatan lonjong terdapat isen motif berbentuk garis diletakkan pada setiap ujung bulatan kawung.

Ditengah antara bulatan kawung satu dengan yang lain terdapat isen yang berbentuk deretan titik dengan arah melingkar, serta membentuk lingkaran yang kecil dan empat titik yang berbeda.

Warna pada motif ini menggunakan warna putih, putih kekuningan sebagai warna ornamen utama, serta merah soga sebagai kontur dan hitam untuk warna latar pada motif ini.

Penutup

Mungkin itu saja yang dapat saya bagikan tentang motif batik kawung. Semoga dengan sedikit informasi ini dapat memberikan pengetahuan untuk kalian tentang berbagai warisan budaya Indonesia dalam hal batik. Jika kalian rasa masih kurang, silahkan mencari lagi sumber referensi lainnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *