Balaibahasajateng, Motif Batik Pekalongan: Ciri khas, Pengertian, Sejarah, dan Filosofinya – banyak hal yang ada didalam motif batik ini mulai dari sejarah, makna dan filosofi yang ada dalam setiap motif yang ada didalam batik Pekalongan. Serta ciri khas yang ada pada batik ini, akan saya bahas sampai habis untuk dapat menjadi wawasan kalian tentang batik Indonesia.
Kalian juga pasti tahu bahwa batik adalah budaya asli dari bangsa kita? Hari batik Nasional telah ditetapkan pada 2 Oktober berdasarkan keputusan UNESCO. Oleh sebab itu, menjadikan batik semakin populer di kancah dunia internasional serta sepatutnya kita bangga menjadi warga negara Indonesia yang memiliki warisan budaya yang terkenal di berbagai negara lain.
Pada kesempatan kali ini, saya akan membagikan sedikit informasi tentang motif batik Pekalongan, mulai dari sejarah, pengertian, ciri khas, dan juga berbagai filosofi yang terkandung di dalamnya. Yuk langsung saja kita masuk ke pembahasan kita yang pertama tentang pengertiannya dulu.
Daftar Isi
- Pengertian Motif Batik Pekalongan
- Sejarah Batik Pekalongan
- Ciri Khas Motif Batik Pekalongan
- Motif-Motif Batik Pekalongan
- Filosofi Motif Batik Pekalongan
- Penutup
Pengertian Motif Batik Pekalongan
Dalam industri batik pastilah ada motif yang menjadikan suatu batik itu bisa dikenal. Biasanya nama batik itu diambil dari daerah asalnya masing-masing. Pada umumnya setiap daerah memiliki ciri khas untuk batik yang dihasilkan.
Maka dari itu, nama motif ini diambil dari daerah asalnya yaitu Pekalongan, Jawa Tengah, tempat dari motif batik ini berasal. Batik Pekalongan ini juga bisa disebut dengan batik pesisir, karena letak geografis kota Pekalongan yang berada di pesisir pantai utara pulau Jawa.
Begitu juga Motif batik daerah lainnya contohnya, batik Solo, batik jJogja, batik batik Madura, dan lain-lain. Karena bisa memudahkan penyebutan, juga menjadi penanda dari asal batik tersebut.
Sejarah Batik Pekalongan
Sejarah tentang batik motif batik Pekalongan berasal dari budaya daerah yang dibuat oleh penduduk Pekalongan, yang kebanyakan tinggal di pesisir utara pulau Jawa. Pada umumnya motif batik Pekalongan adalah tidak berasal dari satu tempat saja, melainkan berasal dari beberapa daerah yang berada di Pekalongan.
Berbagai corak yang dihasilkan oleh beberapa pengrajin batik Pekalongan, kini menjadi desain baju batik yang hadir lebih ditekankan pada model, corak dan bahan yang dipakai.
Bahan yang dipakai setiap tahun semakin bagus, dipadukan dengan warna yang serasi sehingga menjadikan baju batik ini lebih elegan dan anggun. Untuk sejarah batik ini sendiri tidak tercatat dengan resmi kapan mulai dikenal di daerah asalnya, yaitu Pekalongan.
Diperkirakan batik sudah ada di Pekalongan sekitar tahun 1800, bahkan menurut dari beberapa sumber yang tercatat di Disperindag, pola batik itu ada yang dibuat pada tahun 1802, seperti pola pohon kecil berupa bahan baju.
Namun ada data yang lebih segnifikan atau lebih akurat diperkirakan terjadi setelah perang besar pada tahun 1825-1830 di kerajaan Mataram. Dengan terjadinya peperangan ini mendesak keluarga kraton serta para pengikutnya banyak yang meninggalkan daerah kerajaan.
Pada awal mulanya motif batik masyarakat Pekalongan tak lain karena perjumpaan dengan berbagai bangsa, seperti Tiongkok, Belanda, Arab, Asia, Melayu, serta Jepang. Akhirnya mampu menambah dinamika batik yang berada di Pekalongan.
Dari hasil percampuran kebudayaan yang telah dialami oleh masyarakat, menghasilkan beberapa motif batik Pekalongan. Perkembangan budaya teknik batik cetak tutup celup dengan menggunakan malam diatas kain yang kemudian disebut batik. Hal ini tak bisa dipisahkan oleh pengaruh-pengaruh negara itu, sebagai buktinya konteks kelenturan batik dari masa ke masa.
Ciri Khas Motif Batik Pekalongan
Setiap batik juga mempunyai ciri khas dari masing-masing asalnya, ini juga yang biasanya dipakai orang untuk mengetahui asal tempat dari batik tersebut.
Ciri-ciri batik biasanya terdapat pada pola dan motif dari sebuah batik itu sendiri, begitu juga didalam batik Pekalongan ini. Batik Pekalongan juga mempunyai berbagai macam ciri khas yang terkandung didalamnya.
Baca Juga: Sejarah Seni Rupa Indonesia: Periode Prasejarah, Klasik, Islam dan Modern
Ciri khas motif batik Pekalongan adalah sebagai berikut:
1. Memiliki Warna yang Cerah
Batik ini sendiri ,mempunyai warna yang sangat cerah. Warna khas yang dihasilkan dari batik Pekalongan memiliki warna batik pesisir yang cenderung lebih terang dan cerah.
Dalam proses pewarnaan, baisannya yang dipakai para pengrajin batik Pekalongan adalah warna jingga, merah muda, warna pink, salem, biru, hijau, kuning, dan berbagai jenis warna yang sering kita jumpai di sekitar kita.
2. Motif Dipenuhi Garis dan Titik
Selain dari ciri khas kecerahan warna, pada motif batik Pekalongan rata-rata didominasi bentuk motif garis dan juga titik pada setiap hasil kerajinan batik masyarakat Pekalongan.
Pola bunga yang kecil-kecil yang akan diapit oleh motif garis dan juga titik, sehingga tampilan motifnya terlihat lebih hidup atau nyata. Kain batik yang digunakan juga dipenuhi sentuhan motif yang sangat ramai, semarak dan juga cerah. Sehingga menambah daya tarik lebih pada batik Pekalongan.
3. Mayoritas Bermotif Bunga
Batik ini rata-rata adalah bermotif bunga, motif bunga yang dihasilkan pun bermacam-macam. Tapi dari hasil keseluruhan motif bunga pada batik Pekalongan berukuran kecil.
Dari ukuran motif bunga yang lebih kecil, membuat pemakai yang mempunyai ukuran tubuh besar menjadi terlihat lebih langsing. Termasuk salah satu keunggulan batik Pekalongan.
4. Memiliki Motif Jlamprang
Motif jlamprang sendiri adalah motif titik dengan bentuk yang geometris. Titik yang dibuat berbentuk seperti motif yang serupa dari satu ujung ke ujung lainnya.
Tidak ketinggalan motif ini juga menggunakan warna yang cerah dan biasanya menggabungkan satu warna dengan warna yang lainnya.
5. Memiliki Motif Khas Keturunan Tiongkok
Batik Pekalongan ini juga mempunyai Motif khas Tiongkok, motif batik tiongkok biasanya pergambar seperti hewan-hewan yang populer di daerah Tiongkok
Contohnya adalah motif bergambar burung phoenix atau juga biasanya bermotif naga.
Motif-Motif Batik Pekalongan
Pembahasan kali ini akan saya terangkan agak rinci tentang berbagai macam motif batik Pekalongan dan maknanya. Batik Pekalongan sendiri mempunyai empat motif, diantarnya adalah motif jlamprangan, motif liong, motif semen, dan motif sawat.
Baca Juga: Alat Untuk Membatik
1. Motif Batik Pekalongan Jlamprangan

Motif jlamprangan adalah motif batik Pekalongan yang dipengaruhi oleh budaya islam, karena didalam islam dilarang menggambar makhluk hidup atau setiap makhluk yang bernyawa.
Sebab dari itu motif jlamprangan terdiri dari titik, kotak, lingkaran, dan bentuk-bentuk yang tak bernyawa lainya. Selain dari pengaruh budaya, batik jlamprang tidak ketinggalan dari warna khas batik Pekalongan yang cenderung cerah.
Walaupun pada motif ini hanya titik-titik atau bentuk dasar yang geometris, namun pola yang dihasilkan mempunyai makna yang mendalam.
Motif jlamprangan bisa dikatakan yang paling terkenal, karena motif yang satu ini mudah dibuat , motif ini juga menjadi ikon motif batik bagi kota Pekalongan karena memang motif ini sudah sangat terkenal di wilayah Indonesia.
2. Motif Batik Semen
Motif batik semen merupakan batik klasik dari daerah Pekalongan. Motif batik semen tampilannya hampir sama dengan motif batik semen dari Jogja dan yang lebih terkenal didaerah Solo.
Perlu diketahui motif batik semen dari Pekalongan ini mempunyai ciri yang berbeda, pada motif batik Pekalongan tidak terdapat unsur cecak dan lebih didominasi oleh garis-garis dekoratif.
Motif ini juga biasanya berupa pola bergambar tentang daratan dengan tumbuh-tumbuhan dan juga hewan-hewanan. Aslinya nama motif ini berasal dari nama Ramawijayana, yang terdapat 8 nasihat di dalamnya, antara lain:
- Bayubrata, yaitu watak luhur. Dilambangkan dengan ornamen burung.
- Dhanababrata, yaitu watak sentosa dan memberi kesejahteraan pada bawahan. Dilambangkan dengan ornamen bintang.
- Agnibrata, yaitu kesaktian untuk memberantas musuh. Dilambangkan dengan ornamen lidah api.
- Pasabrata, yaitu berhati lapang tetapi berbahaya bagi yang mengabaikan. Dilambangkan dengan kapal air.
- Sasibrata, yaitu watak rembulan yang bersifat menggembirakan dan memberi hadiah kepada yang berjasa. Dilambangkan dengan ornamen binatang.
- Suryabrata, yaitu watak matahari yang bersifat tabah. Dilambangkan dengan garuda.
- Endarbrata, yaitu pemberi kemakmuran dan pelindung dunia. Dilambangkan dengan pohon hayat.
- Yamabrata, yaitu menghukum yang bersalah secara adil. Dilambangkan dengan awan atau meru (gunung).
3. Motif Batik Sawat

Nama sawat sebenarnya berasal dari bahasa Jawa yang artinya melempar. Sebagian orang Jawa percaya pada segala kekuatan para dewa dapat mengendalikan alam semesta.
Salah satunya adalah batara Indra, dewa yang mempunyai senjata thathit, orang Jawa menyebutnya kilat atau petir dengan bledek. Senjata yang digunakan dengan cara dilemparkan, senjata ini agak serupa dengan bentuk ular yang mempunyai taring atau gigi yang tajam.
Batik motif ini benar-benar berkembang pesat di pasaran, karena makna yang terkandung juga berarti dapat melindungi, karena ini adalah simbol senjata dari salah satu dewa.
4. Motif Batik Liong

Motif liong dipengaruhi oleh etnis Tionghoa yang berada didaerah Jawa. Mereka juga turut ikut berperan dalam perkembangan trend busana pada masa lampau.
Salah satu dari bentuk partisipasinya adalah dengan diciptakannya motif batik liong. Dilihat dai segi pola, motif batik liong cenderung mengadopsi wujud makhluk imaginir seperti ular naga.
5. Motif Batik Tujuh Rupa
Motif batik Pekalongan tujuh rupa ini merupakan motif yang cukup terkenal di Pekalongan. Batik ini memiliki makna yang sangat dalam, sebab lewat motif ini, para pembatik mengenalkan kekayaan alam khas dari daerahnya.
Umumnya gambar yang termuat di dalam motifnya adalah tumbuh-tumbuhan, sebagian juga ada yang dilengkapi dengan hewan. Motif ini memiliki ciri berupa perpaduan warna yang beragam dan terlihat sangat rame tapi elegan.
6. Motif Batik Terang Bulan

Motif batik terang bulan ini memiliki motif flora dan fauna yang terdapat pada dua sisi kain yang menyiku. Motif ini juga cukup terkenal di kalangan masyarakat Pekalongan.
Sebab dari bentuk motifnya sendiri menggambarkan terangnya cahaya bulan. Pada umumnya motif batik Pekalongan terang bulan ini merempresentasikan suasana ketika bulan purnama.
Baca Juga: Sejarah Motif Batik Kawung
Filosofi Motif Batik Pekalongan
Setiap motif dari batik pasti mempunyai filosofi tersendiri, itu juga ada didalam motif-motif batik Pekalongan ini. Sedikit penjelasan tentang filosofi batik Pekalongan yang saya ketahui, apabila Anda rasa ada kekurangan mungkin karena keterbatasan pengetahuan, hehe.
Berikut ini filosofi yang terkandung di dalam motif-motifnya:
1. Motif Jlamprangan
Filosofi yang terkandung dalam motif batik jlamprangan ini adalah menerangkan tentang kebudayaan umat Islam yang tetap saling melindungi silaturahmi dan hidup rukun di dalam kehidupan sehari-hari.
2. Motif Liong
Filosofi yang terkandung dalam motif batik Pekalongan liong adalah naga sebagai simbol kekuasaan, wujud beragam kekuatan mahluk yang menyatu pada dirinya.
3. Burung Phoenix
Filosofi yang terkandung di dalam motif burung phoenix adalah menggambarkan tentang keagungan dan keindahan yang ada didalam burung ini, menjadikan motif batik liong terlihat sangat hidup.
4. Motif Semen
Motif semen ini berasal dari kata semi yang artinya tumbuh, sehingga diartikan sebagai “kehidupan yang semi” (kehidupan yang berkembang atau makmur).
5. Motif Sawat
Motif batik sawat adalah berupa sebelah sayap yang memiliki filosofi sebagai harapan agar si pemakai selalu mendapatkan perlindungan dalam hidupnya.
6. Motif Tujuh Rupa
Filosofi yang terkandung dalam motif batik Pekalongan tujuh rupa ini adalah sebagai wujud simbol akulturasi dari budaya Jawa dengan China.
Penutup
Nah, mungkin hanya itu saja yang dapat saya bagikan tentang motif-motif batik yang ada di kota Pekalongan, Jawa Tengah. Semoga dengan adanya sedikit informasi yang saya berikan diatas dapat menjadikan Anda semakin mencintai dan juga melestarikan warisan budaya leluhur kita dalam hal seni budaya. Cukup sekian dan salam dari penulis bagi sobat dimanapun Anda berada.