Perbedaan Buta Warna dengan Kesehatan Mata Lainnya

Perbedaan Buta Warna
5/5 - (1 vote)

Balaibahasajateng, Perbedaan Buta Warna dengan Kesehatan Mata Lainnya – Hingga saat ini, buta warna merupakan gangguan penglihatan yang bikin bingung, baik penderitanya, mau pun orang-orang yang ingin mengetahuinya. Secara awam, buta warna berarti seseorang tidak bisa melihat warna, yang terlihat hanyalah obyek dengan gambaran hitam-putih saja, mirip dengan televisi tahun 60’an.

Padahal buta warna tidak sesederhana itu, Sobat.  Menurut dr. Riski Prihatningtias, SpM dari RSUP dr. Kariadi, Semarang buta warna merupakan kelainan genetik yang bisa diturunkan dari orang tua ke anak-anaknya. Tidak hanya itu, buta warna bisa terjadi karena komplikasi penyakit lain, seperti bawaan dari diabetes mellitus yang merusak retina, atau karena kecelakaan.

Penderita buta warna kemungkinan melihat gradasi warna yang terbatas dibandingkan mereka yang memiliki mata normal. Berbeda dengan penyakit-penyakit mata lainnya, buta warna turunan sering kali membuat penderitanya tak menyadarinya karena terbiasa dengan penglihatan tersebut sejak lahir.

Baca juga: Inovasi VIO Optical Clinic Untuk Penglihatan Yang Lebih Baik

Buta warna yang paling umum terjadi adalah buta warna merah-hijau. Orang yang mengalami masalah penglihatan ini akan kesulitan membedakan gradasi warna merah, kuning, hingga hijau. Bahkan dalam beberapa kasus, penderita sulit membedakan warna merah dengan warna hitam. Sementara buta warna yang paling jarang terjadi adalah buta warna bitu-kuning, yang menyebabkan seseorang kesulitan membedakan gradasi biru hingga hijau. Kuning terlihat abu-abu, sementara hijau terlihat kebiru-biruan.

Table of Contents

  1. Penyakit
  2. Usia
  3. Genetik
  4. Polusi Kimia
  5. Obat-Obatan

Beberapa hal yang mampu menyebabkan buta warna adalah:

Penyakit

Beberapa penyakit, seperti Parkinson, penyakit Alzheimer, glaukoma, neuritis optik, leukemia, diabetes, macular degeneration, dan anemia sel sabit, dikabarkan sebagai salah satu faktor kuat pemicu terjadinya buta warna.

Usia

Ketika usia tak lagi muda, daya penglihatan pun semakin menurun. Dalam proses penuaan ini bisa terjadi buta warna.

Genetik

Seperti yang disebutkan tadi, faktor genetika atau keturunan juga bisa menjadi salah satu penyebab buta warna. Orang tua yang mengalami gangguan ini bisa menurunkan buta warna ke anak-anaknya.

Polusi Kimia

Mata yang sering terpapar oleh bahan kimia beracun, seperti karbon disulfide dan pupuk bisa menjadi penyebab seseorang terkena buta warna.

Obat-Obatan

Obat-obatan yang dikonsumsi juga bisa menyebabkan efek samping berupa buta warna. Waspadalah bila mengonsumsi jenis-jenis obat, seperti digoxin, pheytoin, chloroquine dan sildenafil. Bila gangguan penglihatan terjadi, hentikan dulu pengobatan dan lakukan konsultasi dengan dokter.

Kalau sudah terkena buta warna, hanya ada dua cara untuk mengatasinya. Beradaptasi atau mencari penyembuhan. Sebagai catatan, hingga saat ini belum ada cara atau obat yang mampu menyembuhkan buta warna secara total. Namun, untuk gangguan kesehatan mata ringan, seperti mata lelah atau kering, Sobat dapat mengatasinya dengan obat tetes mata.

Baca juga: Cara Mengobati Sakit Mata Bengkak di Rumah

Salah satu obat tetes mata terbaik yang dapat digunakan untuk mengatasi mata lelah dan kering adalah Obat tetes Original. Obat tetes mata ini mengandung formula Hydroxy Propyl Methyl Cellulose, yang dapat berfungsi sebagai air mata buatan. Dengan begitu kesegaran dan kesehatan mata dapat kembali dirasakan. Semoga bermanfaat informasinya, ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *