Manfaat dan Efek Samping Bahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari

Manfaat dan Efek Samping Bahan Kimia
Berikan Bintang

Balaibahasajateng, Manfaat dan Efek Samping Bahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari – Belakangan ini dunia ilmu pengetahuan dan Teknologi semakin berkembang. Banyak terobosan terobosan baru dan di ciptakan oleh para ilmuan dalam mengembangkan sebuah teknologi dan pengetahuan.

Dari beragam kemajuan teknologi dan pengetahuan tersebut melahirkan produk-produk yang dalam proses pembutannya berhubungan langsung dengan peranan dari ilmu kimia. Bahan kimia yang sudah diketahui manfaat yang terkandung di dalamnya dikembangkan dengan cara membuat beragam produk yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari manusia.

Dengan adanya produk-produk yang berbahan kimia dalam kehidupan sehari-hari kita, alangkah baiknya mengetetahui beragam jenis, sifat, efek samping dan kegunaan dari setiap produk tersebut.

Bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari bisa dikelompokan sesuai dengan bagan yang ada di bawah ini.

Table of Contents

Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali ragam dari bahan kimia yang biasa digunakan oleh manusia. Beberapa kelompok kimia tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Pembersih

Apa yang anda semua rasakan apabila telah selesai melakukan kegiatan olahraga, misalnya lari, sepakbola, main basket atau bola volly? Selain tubuh terasa capek, tentu tubuh akan terasa “lengket”.

Hal ini dikarenakan adanya debu dan kotoran yang menempel pada kulit, rambut, pakaian, dan permukaan lain yang menyatu dengan lemak dan minyak di tubuh kita.

Nah adanya kotoran yang menyatu bersama lemak atau minyak tidaklah bisa dengan mudah dibersihkan kalau hanya menggunakan air saja, karena air tidak dapat melarutkan minyak dan lemak.

Solusinya adalah dengan menggunakan sabun sebagai alat pembersih (bahan kimia rumah tangga) yang dapat mengangkat kotoran berlemak atau berminyak.

Sabun

Sabun sudah sejak lama dikenal sebagai pembersih yang dapat menghilangkan kotoran. Dari zaman ke zaman proses pembuatan sabun masih tidak berubah.

Sabun dapat dibuat dari berbagai bahan alam minyak nabati, lemak hewan, kalium hidroksida, atau natrium hidroksida dengan cara dipanasi melalui reaksi saponifikasi sehingga membentuk padatan lunak.

Bahan padat juga lunak ini mampu menambah daya cuci air terhadap minyak atau lemak yang menempel kuat pada pakaian atau badan kita.

Sabun yang mengandung natrium hidroksida di dalamnya disebut sabun keras, sedangkan sabun yang mengandung kalium hidroksida disebut dengan sabun lunak. Sabun lunak biasanya diberik pewangi dan pewarna menarik serta bahan antiseptik (pembunuh kuman) seperti sabun mandi.

Molekul (bagian terkecil) sabun berupa rantai yang memiliki dua ujung. Ujung yang satu larut dalam minyak sedangkan ujung lainnya larut dalam air. Hal itulah yang menjadikan sabun dapat membersihkan kotoran berlemak atau berminyak apabila menyatu dengan air.

Baca juga: Pengertian Pemuaian Zat Cair dan Pemuaian Zat Padat

Namun daya cuci dari sabun akan berkurang jika air yang dipakai di dalamnya mengandung kapur (ion magnesium atau ion kalsium). Air yang mengandung ion magnesium atau ion kalsium disebut dengan air sadah, Contohnya air dari penugungan air kapur dan air laut.

Proses penguraian sabun oleh mikroorganisme lebih mudah jika dibandingkan dengan detergen. Oleh karena itu penggunaan sabun lebih ramah lingkungan daripada detergen.

Detergen

Detergen tidaklah sama dengan sabun. Bahan dasar dari detergen berbeda dengan bahan dasar dari sabun. Bahan dasar detergen adalah alkil benzena sulfonat (ABS). Bahan ini dihasilkan dari pengolahan minyak bumi.

Daya cuci dari detergen begitu kuat jika dibandingkan dengan sabun dan juga dapat bereaksi pada air sadah. Akan tetapi tidak seperti sabun, detergen sulit untuk diuraikan oleh mikroorganisme, sehingga dalam penggunaannya bisa mencemari lingkungan.

Busa dari detergen yang tidak terurai yang dapat menumpuk di permukaan air, akibatnya menghalangi difusi okesigen ke dalam air. Hal ini bisa mengakibatkan matinya ekosistem kehiidupan yang terdapat pada air yang diatasnya terdapat busa detergen.

Untuk mengatasi adanya masalah lingkungan yang ditimbulkan limbah detergen, saat ini bahan dasar alkil benzena sulfonat (ABS) sudah digantikan dengan linier alkil sulfonat. (LAS).

Dibandingkan dengan (ABS) penggunaan LAS sebagai bahan dasar detergen lebih mudah di uraikan oleh mikroorganisme dan dikenal sebagai bahan yang memang ramah terhadap lingkungan.

Penggunaan detergen sudah mencakup berbagai tujuan penggunaan. Sampo merupakan detergen khusus yang diperuntukan sebagai pencuci rambut. Shampo dibuat dengan memakai bahan dasar yang sama, dengan bahan utamanya bahan abrasif.

Sedangkan yang biasa digunakan untuk mencuci peralatan dapur mengandung natrium tripolifosfat, natrium metasilikat, dan sedikit karbon.

2. Pemutih Pakaian

Pemutih pakaian dibuat untuk mengangkat kotoran pada pakaian yang sulit dibersihkan. Bahan pemutih yang biasa di gunakan di kehidupan sehari-hari (bahan kimia rumah tangga) mengandung 5,25 % natrium perborat atau natrium hipoklorit.

Bahan ini juga bisa berfungsi sebagai pembunuh kuman (desinfektan). Penggunaan pemutih yang berlebih dapat membuat warna dari pakaian menjadi pudar.

Untuk pembersihan toilet, bak kamar mandi, keramik lantai digunakan pembersih yang mengandung asam nitrat atau asam sulfat.

Mencampur antar bahan kimia sangatlah berbahaya. Apabila bahan pemutih yang terkandung di dalamnya natrium hipoklorit dicampur dengan pembersih yang mengandung asam klorida maka akan dihasilkan gas klorin.

Bila terhirup dalam jumlah banyak gas ini dapat menyebabkan rusaknya tenggorokan juga sistem pernafasan, bahkan dapat mengakibatkan kematian.

3. Pewangi

Pewangi juga merupakan bahan kimia lain yang memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan kehidupan sehari-hari. Kita bisa memperoleh bahan pewangi dari bahan bahan alami maupun dari bahan sintetik.

Selain zat yang dapat menimbulkan aroma wangi, pewangi yang ada di pasaran biasanya menganduk zat lain yang tercampur di dalamnya, sperti alkohol yang dipakai sebagai bahan pewangi yang bentuknya berupa cairan dan tawas untuk pewangi berbentuk padat.

4. Pestisida

Jenis bahan kimia pestisida seringkali dipakai oleh para petani. Pestisida berguna untuk memberantas hama tanaman agar tidak mengganggu hasil dari produksi pertanian.

Terdapat beberapa macam golongan pestisida yang sering dipakai para petani untuk memberantas hama. semua itu dikelompokan menurut sasaran dan fungsinya.

a. Insiktisida. Pestisida yang digunakan untuk memberantas berbagai jenis hewan serangga semacam kepik, belalang, wereng, dan ulat.

b. Fungisida. Pestisida yang berguna untuk memberantas pertumbuhan jamur dan cendawan.

c. Baktrisida. Pestisida untuk memberantas virus dan bakteri.

d. Rodentisida. Pestisida yang berguna untuk memberantas hama tanaman pengerat seperti tikus.

e. Herbisida. Pestisida yang digunakan untuk membasmi tanaman penganggu seperti gulma rerumputan, alang- alang dan eceng gondok.

5. Zat Aditif dalam Bahan Makanan.

Zat aditif adalah sebuah zat kimia yang dicampurkan dalam makanan yang tujuannya untuk meningkatkan kualitas dari makanan, menambah kelezatannya serta mengawetkan makanan.

Fungsi Zat Aditif.

  • Antioksidan dan antioksidan sinergis.
  • Pemanis buatan.
  • Pemutih dan pematang.
  • Pengawet.
  • Penambah Gizi.
  • Pengemulsi.
  • Pewarna Alami dan sintetis.
  • Pengeras.
  • Pemantap dan pengental.
  • Penyedap rasa dan aroma.

Zat aditif dibagi menjadi dua kelompok yaitu:

1. Zat aditif alami yang asalnya dari sumber alami, seperti asam sitrat dan lesitin.
2. Zat aditif sintetik yang berasal dari bahan kimia yang memeliki sifat yang sama dengan bahan alami yang sejenis, baik susunan kiimia maupun sifat/ fungsinya seperti amil asetat dan asam askorbat.

Berdasarkan fungsinya baik zat aditif alami ataupun sintetik dikelompokan sebagai zat pewarna, pengawet, pemanis, dan penyedap rasa.

Baca juga: Dibalik Sifat Kimia Zat: Kenali Pengertian Molekul serta Jenis dan Contohnya!

Itulah tadi beragam bahan-bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari yang perlu kamu ketahui sebagai bahan pertimbangan dan pembelajaran. Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *