Teknik Budi Daya Tanpa Olah Tanah (TOT)

Teknik Budi Daya Tanpa Olah Tanah
5/5 - (1 vote)

Balaibahasajateng, Teknik Budi Daya Tanpa Olah Tanah (TOT) – Petani sering kali mengabaikan pentingnya metode pengolahan tanah dalam usaha tani, padahal pengolahan tanah adalah faktor penentu keberhasilan dalam usaha tani. Terdapat tiga macam sistem pengolahan tanah yang sering dipraktekkan oleh petani, yaitu sistem pengolahan tanah sempurna (OTS), olah tanah minimum, dan tanpa olah tanah (TOT). Setiap metode pengolahan tanah akan mempengaruhi sifat-sifat tanah dengan tingkat perubahan yang tergantung pada metode yang digunakan.

Salah satu metode pengolahan tanah yang sering digunakan oleh petani adalah metode tanpa olah tanah. Metode ini melibatkan penanaman tanpa persiapan lahan seperti pembalikan dan penggemburan tanah, melainkan hanya dengan membuat lubang untuk menanam benih. Budi daya pertanian tanpa olah tanah sebetulnya adalah corak budi daya pertanian tradisional yang sudah dimodifikasi dengan memasukkan unsur kimiawi seperti herbisida untuk mengendalikan gulma. Persiapan lahan hanya dilakukan dengan penyemprotan herbisida, gulma mulai mati dan mengering, lalu direbahkan dan dibenamkan dalam lumpur.

Baca juga: Pengertian Tanah Gambut beserta Jenisnya

Namun, metode tanpa olah tanah tidak cocok untuk semua jenis lahan, hanya cocok untuk lahan yang memiliki tingkat kegemburan tertentu. Metode ini cocok diterapkan pada lahan sawah seperti bekas tanaman padi yang telah selesai dipanen, sawah tadah hujan, dan sawah beririgasi teknis yang ingin menerapkan rotasi tanaman. Kelebihan dari penerapan metode tanpa olah tanah antara lain dapat menyingkat waktu budi daya, menghemat ongkos tenaga kerja, menghindari kerusakan tanah, dan mengurangi erosi lapisan hara tanah bagian atas.

Kekurangan dari metode tanpa olah tanah adalah kemungkinan tanah telah ditumbuhi gulma yang bisa mengganggu pertumbuhan tanaman, serta kemungkinan sisa-sisa hama yang masih berkembang biak di atas lahan dan bisa mengganggu pertumbuhan tanaman selanjutnya. Metode tanpa olah tanah sering digunakan dalam budi daya jagung setelah pemanenan padi karena jerami bekas tanaman padi dapat dimanfaatkan sebagai mulsa untuk tanaman jagung. Penerapan sistem tanam TOT dalam budi daya jagung dapat menekan biaya produksi, sehingga memberi peluang memperoleh keuntungan yang lebih besar.

Dengan mengenal teknik budi daya tanpa olah tanah, petani dapat memperoleh manfaat seperti penghematan waktu dan biaya produksi, serta menjaga kesehatan tanah. Namun, petani juga perlu memperhatikan kelemahan metode ini, seperti masalah gulma dan hama. Dengan pemahaman yang baik tentang teknik budi daya tanpa olah tanah, diharapkan dapat membantu meningkatkan efisiensi produksi dan kesejahteraan petani.

Lihat Juga: Horizon Tanah: Pengertian, Definisi, Lapisan dan Teknik Identifikasi

Sebagai penulis, harapan saya adalah agar teknik budi daya tanpa olah tanah semakin dikenal dan diterapkan oleh petani di Indonesia. Dengan menerapkan teknik ini secara tepat, diharapkan dapat membantu meningkatkan produktivitas tanaman, menjaga kesehatan tanah, dan membantu mengurangi biaya produksi. Selain itu, penggunaan teknik budi daya tanpa olah tanah juga diharapkan dapat membantu mengurangi kerusakan lingkungan dan meningkatkan keberlanjutan usaha tani.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *