Biografi H.O.S. Tjokroaminoto

biografi hos Tjokroaminoto
H.O.S Tjokroaminoto / sumber jmmi.its.ac.id

Balaibahasajateng, Biografi H.O.S. Tjokroaminoto, Seorang Nasionalis Indonesia – Raden Mas Hadji Oemar Said Tjokroaminoto lahir pada tanggal 16 Agustus 1882 di Ponorogo. Beliau lebih dikenal di Indonesia sebagai H.O.S. Tjokroaminoto. H.O.S. Tjokroaminoto merupakan seorang nasionalis Indonesia. H.O.S. Tjokroaminoto merupakan seorang pemimpin syarekat dagang islam setelah pendirinya Haji Samanhudi. Syarekat dagang islam kemudian berubah nama menjadi Sarekat Islam.

Table of Contents

  1. Biodata H.O.S. Tjokroaminoto
  2. Biografi SIngkat H.O.S. Tjokroaminoto
  3. Kehidupan dan Cikal Bakal Lahirnya Beragam Ideologi
  4. Berdirinya Sarekat Islam

Biodata H.O.S. Tjokroaminoto

Nama lengkapHOS Tjokroaminoto
Tanggal lahir16 Agustus 1882
Tempat lahirPonorogo, Jawa Timur, Hindia Belanda
Tanggal wafat17 Desember 1934
Tempat wafatBatavia, Hindia Belanda
PekerjaanAktivis pergerakan nasional, pengajar, politikus
Partai politikSarekat Islam, Partai Sosialis Indonesia
PendidikanEuropeesche Lagere School (ELS) Ponorogo, Hogere Burgerschool (HBS) di Surabaya, MULO di Surabaya, Sekolah Kedokteran Budi Utomo di Batavia
PasanganSuharsikin
Anak5 anak
Gerakan/organisasiSarekat Dagang Islam (SDI), Sarekat Islam (SI), Partai Sosialis Indonesia (PSI), Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Sarekat Tani Indonesia (STI)
Kontribusi pentingMendirikan Sarekat Dagang Islam (SDI) pada tahun 1909 dan kemudian Sarekat Islam (SI) pada tahun 1912, memperjuangkan kesejahteraan rakyat Indonesia, mengusulkan pembentukan negara Indonesia Serikat pada tahun 1920, mendirikan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) pada tahun 1912, dan mendirikan Sarekat Tani Indonesia (STI) pada tahun 1926.

Biografi SIngkat H.O.S. Tjokroaminoto

H.O.S. Tjokroaminoto merupakan anak kedua dari dua belas bersaudara, H.O.S. Tjokroaminoto yang lahir di Ponorogo anak dari RM. Tjokroaminoto yang merupakan kepala daerah Kleco. H.O.S. Tjokroaminoto juga merupakan cucu dari RMA. Tjokronegoro (bupati Ponorogo). Berdasarkan garis keturunan H.O.S. Tjokroaminoto, pendidikan langsung menuju pelayanan sipil.

Setelah menyelesaikan pendidikan di OpleidingSchool Voor Inlandsche Ambtenaren (OSVIA) yang merupakan sekolah pelatihan untuk pekerja-pekerja pemerintah asli orang Indonesia di Magelang pada tahun 1902, kemudian pendidikan tinggi untuk pelayanan sipil, H.O.S. Tjokroaminoto bekerja sebagai pelayan sipil di Ngawi selama tiga tahun dari tahun 1902 hingga 1905.

H.O.S. Tjokroaminoto pindah ke Surabaya dimana H.O.S. Tjokroaminoto bertemu dengan Samanhudi yang merupakan pendiri dan pemimpin dari organisasi Syarekat Dagang Islam. Saat malam hari, H.O.S. Tjokroaminoto menghadiri Burgerlijke Avond School (BAS) selama beberapa tahun.

Setelah menyelesaikan pendidikan tersebut, H.O.S. Tjokroaminoto bekerja di pabrik gula sejak tahun 1907 hingga 1912. H.O.S. Tjokroaminoto menulis untuk Bintang Soerabaja setiap harinya dan menjadi seorang asisten staf.

Baca juga: Biografi Sutomo (Bung Tomo): Pahlawan Nasional yang Menginspirasi Generasi Muda Indonesia

Syarekat dagang islam telah didirikan di akhir tahun 1911 oleh H. Samanhudi di Surakarta. H.O.S. Tjokroaminoto dimintai bantuan untuk mempersiapkan peraturan-peraturan yang dibutuhkan untuk sebuah organisasi dan untuk memegang manajemnnya.

Anggaran dasar dipersiapkan dan disyahkan di Surabaya pada tanggal 10 September 1912. Atas dasar saran H.O.S. Tjokroaminoto, kata Dagang dalam nama organisasi Syarekat Dagang Islam dihilangkan dan Syarekat Dagang Islam menjadi Sarekat Islam.

Dengan H. Samanhudi sebagai ketua sedangkan H.O.S. Tjokroaminoto menjadi komisaris. Beberapa hari kemudian anggaran dasar dikirim ke gubernur jenderal untuk dilegalkan sebagai sebuah organisasi berbadan hukum.

Sebuah komite pusat dibentuk oleh H. Samanhudi sebagai ketua dan Tjokroaminoto sebagai wakil ketua. Anggota organisasi Sarekat Islam ini secara cepat meningkat hingga sekitar dua setengah juta orang.

Karena cepatnya perkembangan Sarekat islam local, sehingga sangat dibutuhkan untuk mendirikan Sarekat islam pusat yang mengkoordinasikan mereka semua. Pada tahun 1915, Sarekat islam pusat didirikan oleh H.O.S. Tjokroaminoto sebagai ketuanya dan Abdoel Moeis sebagai wakil ketuanya, sedangkan H. Samanhudi sebagai ketua kehormatan.

Sejak saat itu kemudian H.O.S. Tjokroaminoto merupakan ketua selanjutnya atau anggota Sarekat islam Broad of Administration sampai kematiannya pada tanggal 17 Desember 1934. Keseluruhan Sarekat islam berada dibawah kendali H.O.S. Tjokroaminoto dan organisasi semakin maju namun muncul pihak yang menentang ketika kepercayaan pemerintah colonial belanda mulai menurun.

Pihak yang menentang membentuk Sarekat islam merah yang kemudian menjadi partai komunis Indonesia. Pada tahun 1921 H.O.S. Tjokroaminoto ditahan karena tuduhan pembunuhan namun setelah Sembilan bulan H.O.S. Tjokroaminoto dibebaskan.

Baca juga: Biografi Ir. Soekarno

Kehidupan dan Cikal Bakal Lahirnya Beragam Ideologi

Sejak kecil Tjokro merupakan seseorang yang dilahirkan di lingkungan keluarga yang sangat terhormat di Ponorogo. Bahkan kakeknya R.M. Adipati Tjokronegoro merupakan Bupati Ponorogo pada saat itu. Ayahnya, R.M.

Tjokroamiseno memiliki 12 anak dan Tjokroaminoto merupakan anak keduanya. Tjokroaminoto banyak dikenal sebagai gurunya para pemimpin bangsa. Bagaimana tidak, dirumahnya lah lahir pemikir-pemikir siangsa yang sangat berpengaruh pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia pra kemerdekaan.

Beberapa tokoh yang besar di rumahnya dan mendapat pengaruh langsung dari pemikirannya adalah Soekarno, Muso, Tan Malaka, Alimin, hingga Kartosuwiryo. Kesemuanya merupakan calon pemimpin berbagai organisasi pergerakan yang ada di Indonesia.

Tan Malaka adalah muridnya yang pertama kali menyatakan tidak akan patuh terhadap Belanda dan kematiannya menjadi motivasi bagi pejuang lainnya untuk memberantas kolonialisme Belanda.

Meskipun seluruh muridnya mendapat pemikiran yang sama dari Tjokroaminoto, mereka memiliki ideologi dan dasar berpikir yang berbeda dan pada akhirnya di masa yang akan datang membuat mereka banyak berselisih paham.

Muso, Semaun, dan Alimin memiliki paham komunis yang nantinya merupakan pendiri Partai Komunis di Indonesia. Soekarno memiliki paham yang lebih nasionalis, sedangkan Kartosuwiryo memiliki paham islam yang sangat kuat.

Dan benar saja, perbedaan ini membuat mereka saling berhadapan yang tidak jarang memaksa mereka saling melawan satu sama salin. Sebut saja pemberontakan PKI di Madiun yang dipimpin Muso dan mendeklarasikan pendirian Republik Soviet yang memaksa Soekarno meredamnya pada tahun 1948.

Kejadian yang langsung ditangani TNI ini menewaskan abangnya, Muso sebagai pemimpin pemberontakan tersebut. Dan juga pemberontakan NII yang dipimpin oleh Kartosuwiryo yang berujung pada pemberian hukuman mati yang didapatkannya pada tahun 1962.

Baca juga: Biografi Moh Hatta

Berdirinya Sarekat Islam

Sarekat islam pada dasarnya merupakan organisasi yang dirintis oleh H. Samanhudi yang dulunya bernama Sarekat Dagang Islam, yang merupakan organisasi pedagang-pedagang islam yang awalnya hanya meliputi wilayah Jawa Timur dan sekitarnya.

Namun dengan terpilihnya Tjokroaminoto sebagai ketuanya, dia merubah nama menjadi Sarekat Islam dan merubah arah dan pandangan organisasi ini yang selain di bidang ekonomi, juga mengarah ke bidang politik.

Walaupun dalam tujuan SI tidak disebutkan adanya upaya politik dalam organisasi ini dan hanya berfokus pada peningkatan derajat ekonomi anggotanya, namun SI sangat menolak kekuasaan Belanda dan penindasan yang dilakukan oleh mereka.

Organisasi ini menjadi sangat besar ketika dipimpin oleh Tjokroaminoto dan bahkan sempat dianggap mengancam oleh Belanda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *