Pakaian Adat Jawa Timur yang perlu diketahui

pakaian adat jawa timur
sumber https://1.bp.blogspot.com/-BljwuX1HreM/XVpY9Ip-T9I/AAAAAAAAmuM/w_fYvWQFQk86sbiXW62w6rOYOPQOSSV4wCLcBGAs/s1600/WhatsApp%2BImage%2B2019-08-18%2Bat%2B22.54.44.jpeg
5/5 - (1 vote)

Balaibahasajateng, Nama pakaian adat jawa – Indonesia merupakan negara yang kaya akan keberagaman. Keberagaman tersebut meliputi keberagaman bahasa, suku bangsa, agama, adat dan istiadat, pakaian adat, Tarian dan lain-lain. Salah satu keberagaman yang paling menonjol adalah pakaian adat. Termasuk pakaian adat yang ada di Jawa Timur. Pakaian adat menjadi kearifan lokal tersendiri bagi Jawa Timur. Maka tak heran, apabila pakaian adat Jawa Timur cukup diagungkan oleh penduduk setempat.

Pakaian adat Jawa Timur adalah simbol yang menandakan keutuhan budaya Jawa Timur yang masih dilestarikan hingga detik ini. Kentalnya adat istiadat yang melekat pada penduduk Jawa Timur dapat terlihat dari sebagian masyarakat yang masih menggunakan pakaian adat dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari, salah satunya ada masyarakat di wilayah Madura. Masyarakat Madura memang terkenal akan ketaatannya terhadap adat istiadat yang diturunkan dari nenek moyang terdahulunya. 

Sebelum mengetahui jenis-jenis dan nama pakaian adat Jawa Timur, kamu wajib tahu ciri khas pakaian adat Jawa Timur. Ciri khas tersebut terletak pada bentuk fisik ataupun filosofinya. Berikut adalah ciri khas pakaian adat Jawa Timur:

  1. Secara sekilas, pakaian adat Jawa Timur memiliki banyak kemiripan dengan pakaian adat khas Jawa Tengah.
  2. Memiliki corak dengan kesan kekuatan dan ketegasan yang tergambar pada pakaian adat Jawa Timur
  3. Aksesoris yang digunakan terlihat mewah

Jawa Timur yang kental akan keberagamannya, tentu terlihat dari pakaian adatnya pula. Pakaian adat Jawa Timur terdiri dari berbagai jenis pakaian serta aksesoris. Berikut adalah penjelasan secara lebih lengkap.

Table of Contents

Nama Pakaian adat Jawa Timur

Hal pertama yang wajib diketahui adalah tentu pakaian. Pakaian dari adat Jawa Timur terdiri dari berbagai macam antara lain Pese’an Madura, Penadon, baju Sakera, baju Gothil, Kebaya Rancongan, baju Cak Ning, dan pakaian Mantenan. Berikut penjelasannya.

1. Pesa’an Madura

Pesa’an terdiri dari dua bagian yaitu baju luar yang merupakan jas tutup polos berwarna hitam serta baju dalam berupa kaos bergaris atau merah putih yang disebut sebagai baju Sakera. Makna garis belang pada baju Sakera menandakan ketegasan masyarakat Madura. Pakaian adat yang satu ini kerap dijumpai saat menghadiri acara pernikahan ataupun acara resmi lainnya. 

2. Kebaya Rancongan

Kebaya Rancongan umumnya dipakai oleh wanita dan dipadukan dengan pakaian adat Pesa’an Madura. Kebaya ini memiliki model yang sederhana serta mengikuti bentuk tubuh. Untuk bagian bawah, menggunakan sarung batik dengan motif lasem, tebiruan, atau storjan. Aksesoris yang digunakan bersama Kebaya Rancongan adalah giwang atau anting, kalung emas bentuk biji jagung, dan sisir cucuk.

3. Penadon

Pakaian Penadon merupakan pakaian adat Jawa Timur khususnya daerah Ponorogo atau Kota Reog. Pakaian ini mirip dengan Pesa’an Madura, perbedaannya terletak pada baju dalamnya yang berupa kaos merah putih dengan gambar khas kesenian Reog.

4. Baju Gothil

Baju Gothil atau yang biasa disebut sebagai pakaian Warok Ponorogo ini biasa dipakai oleh pria Ponorogo. Baju Gothil berwarna hitam dengan bentuk yang khas yaitu berukuran longgar dengan lengan panjang yang longgar pula. Teknik menjahit yang khusus, membuat baju Gothil susah untuk ditiru dan menjadi keunikan tersendiri.

Baca juga: Tari Gandrung Banyuwangi: Sejarah, Asal, Makna, Gerakan dan Properti!

Aksesoris

Setelah mengetahui pakaian adat Jawa Timur, selanjutnya kamu wajib mengetahui apa saja aksesoris pelengkap pakaian adat Jawa Timur. Aksesoris ini akan menambah kesan yang kental terhadap pakaian adat Jawa Timur. Berikut aksesoris yang digunakan.

1. Odheng

Odheng adalah pelengkap pakaian adat Jawa Timur yang digunakan oleh pria sebagai ikat kepala. Odheng memiliki simbol derajat kebangsawanan dari penduduk Madura. Warna yang cerah pada odheng menggambarkan karakter dari masyarakat setempat yaitu tegas dan berani. Odheng sendiri berbentuk segitiga dengan ukuran yang dapat diatur sesuai lingkar kepala. Odheng terbagi menjadi dua jenis yaitu Odheng Santapan dan Odheng Tapoghan. Odheng Santapan memiliki motif telaga biru atau storjan berwarna merah soga. Sedangkan Odheng Tapoghan memiliki motif ikon bunga atau lidah api warna merah soga. 

2. Sabuk

Sabuk sebagai pelengkap pakaian adat Jawa Timur ini terdiri dari dua jenis yaitu Katemang Kalep serta Sabuk Othok. Katemang Kalep merupakan ikat pinggang atau sabuk. Katemang Kalep biasa disebut sebagai Katemang Raja. Bentuk dari ikat pinggang khas Jawa Timur ini cukup khas yaitu berbentuk lebar dan bagian depannya terdapat saku untuk menyimpan benda kecil seperti uang. Katemang Kalep terbuat dari bahan kulit sapi berwarna coklat polos yang berkualitas. Sedangkan Sabuk Othok adalah sabuk yang bentuknya mirip dengan Katemang Kalep namun sabuk ini berwarna hitam. Sabuk Othok biasa digunakan sebagai pelengkap dari pakaian Warok Ponorogo.

3. Tarompah

Tarompah merupakan alas kaki yang wajib digunakan untuk menambah kekentalan pakaian adat Jawa Timur. Tarompah bukanlah alas kaki biasa karena terbuat dari bahan kulit sapi yang berkualitas tinggi dan khas. Bentuknya pun sangat unik yaitu terbuka dan longgar pada ujung kaki namun terdapat penjepit yang berfungsi untuk menjepit kaki agar lebih nyaman saat dikenakan.

4. Senjata

Aksesoris selanjutnya adalah senjata. Senjata yang digunakan sebagai pelengkap pakaian adat Jawa Timur berbentuk keris dan juga celurit. Celurit sendiri adalah senjata khas untuk wilayah Madura. 

Keberagaman dan kekentalan budaya Jawa Timur merupakan simbol bagi keutuhan budaya Jawa Timur itu sendiri, termasuk keberagaman pakaian adat Jawa Timur. Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda sudah sepatutnya mengetahui dan menjaga kelestariannya.

Baca juga: Tari Jaipong: Sejarah, Asal, Gerakan, Iringan dan Kostum

Semoga informasi mengenai pakaian adat Jawa Timur ini dapat bermanfaat. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *