Jenis Tumbuhan Paku Beserta Ciri-ciri

jenis tumbuhan paku
5/5 - (1 vote)

Balaibahasajateng.web.id, Jenis Tumbuhan Paku – Tumbuhan paku adalah salah satu jenis parasit yang sering dijumpai pada dataran tinggi dan daerah yang cenderung lembab. Tumbuhan paku juga sering disebut dengan tumbuhan pakis yang mengganggu. Namun, apakah kalian sudah tau jenis-jenis dari tumbuhan paku itu sendiri ?

Nah, jika belum mengerti, pada kesempatan kali ini akan saya bagikan sedikit pengetahuan tentang berbagai tumbuhan paku yang ada di dunia untuk kalian. Semoga dapat menambah sedikit pengetahuan kalian dengan artikel ini.

Oke langsung saja ya sob kita masuk pada pembahasan utama.

Jenis Tumbuhan Paku

  1. Tumbuhan Paku Rambut (Lycopsida)
  2. Tumbuhan Paku Purba (Psilopsida)
  3. Tumbuhan Paku Sphenopsida
  4. Tumbuhan Paku Pteropsida
  5. Tumbuhan Paku Berdaun Tropofil
  6. Tumbuhan Paku Berdaun Sporofil
  7. Tumbuhan Paku Berdaun Mikrofil
  8. Tumbuhan Paku Berdaun Makrofil
  9. Tumbuhan Paku Heterospora
  10. Tumbuhan Paku Homospora
  11. Tumbuhan Paku Peralihan

Tumbuhan Paku Rambut (Lycopsida)

Jenis tumbuhan paku yang pertama adalah paku rambut yang memiliki nama latin Lycopsida. Lycopsida merupakan tumbuhan paku yang menghasilkan dua jenis spora, yaitu mikrospora dan makrospora. Paku rambut juga sering disebut dengan nama paku kawat yang memiliki daun yang kecil-kecil dan hidup di daerah tropis seperti Indonesia.

Tumbuhan paku Lycopsida juga termasuk jenis tanaman epifit atau menumpang hidup pada tanaman lainnya. Contohnya adalah tanaman paku kawat (Lycopodium cernuum) dan paku rane (selaginella).

Ciri-ciri tumbuhan paku Lycopsida antara lain :

  1. Mempunyai dua jenis sporangium pada paku rane (Selaginella), yaitu makrosporangium dan mikrosporangium.
  2. Mempunyai akar, batang, daun sejati
  3. Umumnya hidup di tanah ataupun menempel pada batang pohon.
  4. Bentuk daunnya tersusun rapat dan cenderung kecil – kecil.

Tumbuhan Paku Purba (Psilopsida)

Jenis tumbuhan paku yang kedua adalah tumbuhan paku purba dengan nama latin Psilpsida. Tumbuhan paku jenis ini merupakan salah satu tanaman paku yang sederhana, sebab susunan atau struktur tubuhnya dapat dikatakan cukup sederhana. Tanaman paku purba ini hanya berupa ranting yang bercabang-cabang, tanpa adanya daun dan akar.

Strukturnya yang berbentuk bulu-bulu halus yang sering disebut dengan rizoid atau akar semu. Rizoid ini memiliki fungsi seperti akar, yaitu alat untuk merekatkan diri pada substrat dan menyerap air dan zat hara. Jenis tumbuhan paku ini hanya memiliki dua genus di seluruh dunia yang tersebar pada iklim tropis dan subtropis.

Tanaman paku purba juga termasuk jenis tanaman sporofit atau penghasil spora. Namun, tanaman paku purba ini tergolong jenis tanaman yang hampir punah keberadaannya. Contoh tumbuhan paku subdivisi ini adalah Psilotum nudum.

Ciri-ciri tumbuhan paku purba (Psilopsida) antara lain :

  1. Daunnya mikrofil dan batangnya berklorofil.
  2. Umumnya hidup di daerah beriklim tropis dan subtropis.
  3. Tidak memiliki daun sejati.
  4. Bisa dikatakan telah punah dengan perkiraan 10 hingga 13 jenis yang masih bertahan hidup hingga saat ini.
  5. Hidup pada daerah beriklim tropis dan sub tropis

Baca Juga : Ruang Lingkup Biologi

Tumbuhan Paku Sphenopsida

Tumbuhan paku yang satu ini berbeda dengan tumbuhan paku jenis Lycopsida yang hidup di daerah tropis. Tumbuhan paku sphenopsida ini sering juga disebut dengan tanaman paku ekor kuda yang hidup di daerah sub tropis, khususnya di daerah rawa-rawa.

Daun tumbuhan paku yang dapat menghasilkan spora disebut daun yang mikrofil dan termasuk generasi sporofit, yaitu tanaman yang menghasilkan spora. Spora yang dihasilkan adalah jenis spora haploid yang didapat dari sporangium (kotak spora) dengan cara meiosis.

Tumbuhan paku ini mempunyai batang yang tergolong keras dan memiliki rongga, mengandung silika. Contoh dari tumbuhan paku ini adalah Equisetum palustre.

Ciri-ciri tumbuhan paku Sphenopsida antara lain :

  1. Memiliki kandungan silika yang berlimpah pada batangnya.
  2. Batangnya tumbuh di atas permukaan tanah (tegak) juga terbenam dibawah permukaan tanah (rimpang / rhizome).
  3. Heterospora.
  4. Umumnya tumbuh di daerah berawa.

Tumbuhan Paku Pteropsida

Tumbuhan paku Pteropsida sering juga disebut dengan tumbuhan paku sejati serta di kenal di Indonesia sebagai tanaman pakis. Tumbuhan paku Pteropsida hidup di daerah yang beriklim tropis dan sub tropis. Tumbuhan paku ini memiliki akar, batang, dan daun sejati.

Daun tumbuhan paku Pteropsida cukup lebar jika dibandingkan dengan tumbuhan paku lainnya dengan tulang daun yang bercabang. Pada bagian daun muda tumbuhan paku Pteropsida akan memiliki bentuk yang menggulung di ujung. Contoh dari jenis Pteropsida adalah Adiantum cuneatum (suplir), Marsilea crenata (semanggi), serta Asplenium nidus (paku sarang kuda).

Ciri-ciri tumbuhan paku Pteropsida antara lain :

  1. Penyebaran spora ke berbagai daerah kemudian dibantu oleh angin.
  2. Homospora atau isospora , dimana spora – spora ini berkumpul dan terletak di bawah daun.
  3. Bagian batangnya tumbuh di atas permukaan tanah (tegak) juga terbenam dibawah permukaan tanah (rimpang  atau rhizome).
  4. Ketika fertilisasi membutuhkan bantuan air sebagai sarana bagi sperma bersilia menuju sel telur. Sperma bersilia serta sel telur pada jenis Pteropsida dihasilkan dari protalium. Protalium merupakan tahap perkembangan dari spora  Pteropsida yang jatuh ke tanah.

Tumbuhan Paku Berdaun Tropofil

Tumbuhan paku yang berdaun Tropofil merupakan daun yang berguna untuk tempat berlangsungnya proses fotosintesis (proses pembuatan makanan). Tumbuhan paku jenis ini pada bagian daunnya akan membantu menyerap air yang disalurkan melalui stomata, sehingga akan terbentuknya proses fotosintesis secara sempurna.

Sehingga tumbuhan paku jenis daun Tropofil dapat menghasilkan zat makanan (glukosa) serta sering disebut dengan daun steril.]

Tumbuhan paku berdaun Tropofil ini selalu ada pada setiap tumbuhan paku, karena berperan penting sekali dalam proses fotosintesis. Daun dari setiap tumbuhan paku yang akan menyerap air, akan membuat tumbuhan paku tumbuh secara sempurna dam bertahan lama.

Baca Juga : Metode Ilmiah Biologi

Tumbuhan Paku Berdaun Sporofil

Tumbuhan paku berdaun Sporofil merupakan tumbuhan paku yang daunnya berfungsi sebagai penghasil spora. Spora yang disimpan di dalam kotak spora yang disebut sporangium. Pada tumbuhan paku jenis inilah kumpulan sporangium (yang disebut sorus) berada. Pada umumnya terletak dibagian bawah daun dan berupa bintik-bintik berwarna kuning, cokelat, atau cokelat kehitamaman.

Sorus-sorus yang masih tergolong muda, dilindungi oleh membran tipis yang disebut indisium. Sporofil mempunyai peran penting dalam tumbuhan paku karena merupakan akar dari setiap tumbuhan paku. Sporofil akan menghasilkan spora yang akan melengkapi struktur tanaman paku sehingga akan menghasilkan tanaman paku yang sempurna.

Tumbuhan Paku Berdaun Mikrofil

Jenis tumbuhan paku yang berdaun Mikrofil adalah tanaman paku-pakuan yang memiliki ukuran daun kecil. Pada umumnya terdapat pada tumbuhan yang mempunyai keunikan sendiri. Tumbuhan paku berdaun Mikrofil ini tergolong masing belum langka dan mudah untuk ditemukan.

  1. Pada umumnya jenis tanaman paku-pakuan berdaun Mikrofil ini tidak memiliki diferensiasi sel.
  2. Struktur daunnya tidak memiliki tulang.
  3. Mempunyai bentuk daun seperti sisik atau rambut.
  4. Struktur daunnya tidak bertangkai.

Tumbuhan Paku Berdaun Makrofil

Jenis tumbuhan paku berdaun Makrofil merupakan tumbuhan paku-pakuan yang mempunyai daun yang tergolong besar-besar. Tumbuhan paku jenis ini juga tidak termasuk langka dan masih mudah untuk ditemukan.

Ciri-ciri tumbuhan paku berdaun Makrofil antara lain :

  1. Bagian daunnya terdapat tangkai.
  2. Sudah memiliki diferensiasi sel.
  3. Bentuk daun yang besar-besar.
  4. Memiliki tulang daun serta daunnya bercabang.

Tumbuhan Paku Heterospora

Jenis tumbuhan paku Heterospora atau Anisospora mempunyai ukuran spora yang berbeda, yaitu mikrospora (spora berukuran kecil dan berkelamin jantan), dan makrospora (spora berukuran besar dan berkelamin betina). Mikrospora memiliki ukuran yang lebih keclil jika dibandingkan dengan makrospora.

Tumbuhan paku ini adalah termasuk tumbuhan paku yang tergolong langka dan sulit untuk ditemukan serta hanya berada di tempat-tempat tertentu. Hal ini disebabkan oleh tidak banyaknya ukuran spora yang berbeda.

Contoh dari jenis ini adalah Marsilea crenata (semanggi) dan Selaginella (paku rane).

Baca Juga: Cara Hidup Bakteri

Tumbuhan Paku Homospora

Tumbuhan paku Homospora atau Isospora merupakan tumbuhan paku yang menghasilkan satu macam ukuran spora sebagai alat untuk berkembang biak (reproduksi). Sehingga jenis tumbuhan ini sering juga disebut dengan tumbuhan paku daun fertil (subur).

Tumbuhan paku ini sekilas jika dilihat berwarna hijau yang menyegarkan, karena merupakan kelompok plantae yang dapat melakukan fotosintesis. Tumbuhan paku jenis ini, pada bagian daunnya terdapat alat reproduksi yang disebut dengan spora yang terletak dipermukaan bawah dari daun.

Tumbuhan paku Homospora berekembang biak dengan cara vegetatif dengan spora serta terjadi fertilisasi secara silih berganti sehingga mempunyai kemampuan metagenesis.

Tumbuhan Paku Peralihan

Jenis Tumbuhan paku peralihan adalah tumbuhan paku-pakuan yang menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran yang sama, jenis kelamin berbeda namun tetap diantara jenis kelamin betina dan jantan.

Tetapi, ketika spora itu jatuh ditempat yang sesuai serta dapat menghasilkan prothalium yang berbeda. Sehingga masing-masing prothalium akan ada yang bisa menghasilkan Antheridium dan akan ada pula yang bisa menghasilkan archegonium.

Contoh dari tumbuhan paku peralihan adalah Equisetum debile.

Nah, mungkin hanya itu saja yang sedikit pengetahuan yang dapat saya bagikan kepada kalian. Semoga dengan sedikit pengetahuan ini dapat membantu kalian sebagai penunjang kegiatan belajar. Jika dirasa masih kurang lengkap, silahkan cari tambahan referensi lain.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *