Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia

peninggalan sejarah islam
Masjid menara Kudus / Images kebudayaan.kemdikbud.go.id

Balaibahasajateng.web.id, Peninggalan sejarah bercorak Islam – di Indonesia sendiri sangat banyak, hal ini tak bisa lepas dari peran para pendakwah yang awal mula menyebarkan agam Islam di Nusantara. Peninggalan ini adalah sebagai bukti keberadaan tentang apa yang terjadi pada masa lalu, sehingga menciptakan berbagai warisan.

Misalnya saja Masjid, Masjid merupakan peninggalan utama yang bercorak Islam hingga masuk sampai ke Nusantara dengan bentuk yang berbeda pada Masjid yang ada di kawasan timur tengah.

Pada artikel ini saya akan membagikan tentang apa saja peninggalan bercorak Islam yang ada di Indonesia yang disebabkan oleh kejadian atau tradisi pada masa lalu.

Daftar Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia

1. Kaligrafi

Kaligrafi merupakan seni tulis Arab yang memiliki fungsi sebagai hiasan. Kaligrafi merupakan tulisan yang memakai huruf Arab dengan gaya penulisan yang sangat indah, biasanya berisi tentang tulisan-tulisan pengingat manusia kepada Allah SWT. Biasanya kaligrafi bernafaskan Islam terdiri dari rangkaian ayat-ayat suci Al-Qur’an dan Hadist Nabi Muhammad SAW.

Kaligrafi lebih sering dibuat hiasan-hiasan rumah, dinding-dinding masjid, batu nisan, gapura masjid, dan gapura pemakaman. Pada saat sekarang seni kaligrafi sangat digemari oleh para umat Islam dalam bidang seni tulis.

Contoh Kaligrafi peninggalan Zaman dulu sebagai berikut:

  1. Kaligrafi Makam Fatimah binti Maimun di Gresik, Jawa Timur pada abad ke-13.
  2. Makam Maulana Maulana Malik Ibrahim di Gresik, Jawa Timur pada abad ke-15.
  3. Kaligrafi Makam Ratu Nahrasiyah di Samudra Pasai pada abad ke-14.
  4. Makam Sunan Gunung Jati di Cirebon, Jawa Barat pada abad ke-15.
  5. Makam Sunan Giri di Gresik, Jawa Barat pada ke-15.
  6. Kaligrafi Makam Sunan Kalijaga di Demak, Jawa Tengah pada abad ke-15.
  7. Makam Sunan Kudus dan Muria di Kudus, Jawa Tengah pada abad ke-15.
  8. Makam Raja-raja Mataram di Imogiri pada abad ke-16.
  9. Kaligrafi Makam Raja-ra Banten di Banten, Jawa barat pad abad ke-16.
  10. Makam Raja-raja Gowa di Katangga pada abad ke-16.
  11. Makam Raja-raja Mangkunegaran di Astana Giri pada abad ke-16.

Semakin berkembangnya zaman, kaligrafi juga mengalami banyak kemajuan dalam hal bidang bentuk dan model tulisan.

2. Masjid

Masjid merupakan seni arsitektur Islam yang sangat menonjol dari pada lainnya. Masjid merupakan tempat ibadah bagi seluruh umat islam di penjuru dunia, hingga sampai saat ini bangunan masjid mulai berkembang dalam model desainnya.

Pada desain masjid zaman dulu, mempunyai atap yang tumpang bersusun, jika semakin keatas atapnya maka bentuknya akan semakin kecil dan mengerucut. Untuk jumlah atapnya umumnya berupa ganjil antara tiga dan lima, pada bagian dalam masjid terdapat empat tiang penyangga atau sering disebut (Saka Guru), yang menyangga atap tumpang.

Pada bagian barat masjid umumnya terdapat mihrab, dan pada sebelah kanan mihrab ada mimbar. Untuk halaman masjid biasanya terdapat menara (manaro), menara ini tidak hanya untuk menambah keindahan masjid, namun sebagai tempat muadzin mengumandangkan azan ketika sudah menandakan masuk waktu solat.

Ciri-ciri Masjid kuno antara lain :

  • Mempunyai menara seperti Masjid Kudus.
  • Pada bagian sekitar Masjid terdapat parit berair.
  • Pintu gerbang Masjid mirip dengan gapura Keraton atau Candi Bentar.
  • Pada bagian atap bertingkat ganjil, jika makin keatas akan semakin kecil dan mengerucut.
  • Lokasi Masjid dekat dengan Istana, di tepi barat alun-alun.
  • Mimbar dalam Masjid terdapat ukiran pola hewan dan tumbuhan.

Berikut adalah Masjid-Masjid peninggalan sejarah bercorak Islam :

  1. Masjid Agung Demak di Demak, Jawa Tengah.
  2. Masjid Sunan Ampel di Surabaya, Jawa timur.
  3. Ada juga Masjid Banten di Banten , Jawa Barat.
  4. Masjid Kudus di Kudus, Jawa Tengah.
  5. Masjid Ternate di Ternate, Ambon.
  6. Ada juga Masjid Katangga di Katangga, Sulawesi Selatan.
  7. Masjid Baiturrahman di Banda Aceh.
  8. Masjid Cirebon di cirebon, Jawa Barat.

3. Pesantren

pesantren tebu ireng
Pesantren/ i.pinimg.com

Sejak pertama masuknya agama Islam di Indonesia, pesantren merupakan sebagai media dakwah bagi para penyebar agama Islam pada zaman dulu. Pesantren pada awalnya di bangun pada kawasan Jawa dan Madura oleh para kiai pada zaman dulu.

Pesantren yang paling pertama didirikan oleh Raden Rahmat (Sunan Ampel) yaitu pada saat pemerintahan Prabu Kertawijaya dari Kerajaan Majapahit. Media pesantren berkembang sangat pesat dan dapat melahirkan kelompok-kelompok terpelajar.

Pada pesantren umumnya para santri diajarkan pelajaran Bahasa Arab, kitab Kuning, Ilmu Fiqih. tafsir Al-Qur’an, ilmu Tauhid, ilmu Aqidah-Akhlak, dan tradisi tasawuf.

Pesantren-Pesantren Peninggalan sejarah bercorak Islam antara lain:

  • Pesantren Tebuireng di Jombang, pendirinya K.H Hasyim As’ari.
  • Pondok pesantren Lirboyo di Kediri.
  • Pesantren Lasem di Rembang.
  • Pesantren Asembagus di Situbondo.
  • Pondok Pesantren Al Kautsar di Medan.
  • Pesantren As-Shiddiqiyyah di Jakarta.
  • Pesantren Langitan di Widang, Tuban.
  • Pondok Pesantren Sunan Drajat di Paciran, Lamongan.
  • Pesantren Sidogiri, di Pasuruan.
  • Pesantren Al-Anwar, Serang, Rembang, Jawa Tengah, pendirinya K.H Mamun Zubair.

4. Keraton atau Istana

Keraton atau istana merupakan rumah bisa disebut juga tempat tinggal raja atau sultan kerajaan Islam beserta keluarga dan abdi dalemnya. Fungsi keraton adalah sebagai pusat pemerintahan pada saat itu. Keraton atau istana sebenarnya adanya dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu-Budha.

Namun setelah Islam masuk , tradisi pembangunan istana masih berlangsung, oleh sebab itu pada bangunan istana atau keraton ada pula yang bercorak Islam. Berikut peninggalan sejarah bercorak Islam:

  • Keraton Kesultanan Tidore.
  • Keraton Kanoman.
  • Kesultnanan Aceh.
  • Istana Sorosowan.
  • Istana Raja Gowa.
  • Keraton Kesultanan Yogyakarta.
  • Keraton Pakualaman.
  • Kesultanan Tidore.
  • Keraton Kasepuhan.

Baca Juga: Sumber-Sumber Sejarah

5. Tradisi dan Upacara

Banyak warisan tradisi dan budaya yang bercorak Islam disekitar kita. Sebelumnya memang tradisi kebudayaan ini adalah milik mereka yang menganut agama Hindu-Budha yang kemudian oleh para penyebar agama Islam di Nusantara disisipkan ajaran-ajaran Islam.

Contoh dari tradisi dan upacara yang bercorak Islam antara lain:

  • Sedekah, merupakan acara keluarga dengan mengundang beberapa tetangga di sekitar. Tujuan dari acara ini adalah agar beberapa orang yang datang bisa memenuhi hajat dari tuan rumah yang biasanya diisi dengan acara berdoa bersama atau syukuran.
  • Ziarah, merupakan kegiatan mengunjungi (nyekar) makam-makam orang terdahulu. Kegiatan ziarah bertujuan untuk mendoakan orang yang sudah meninggal, dan juga ada yang datang agar teringat kematian yang akan menimpa semua manusia dan teringat untuk menambah kualitas keimanan.
  • Sekaten, Kegiatan sekaten sampai saat ini masih berjalan di beberapa daerah seperti Yogyakarta, Surakarta, Jawa Timur, dan Cirebon, untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

6. Makam

Makam merupakan tempat atau bangunan untuk mengubur orang yang telah meninggal dunia. Pada saat dulu, pemakaman biasanya terdapat pada perbukitan dengan bentuk dan susunan yang berundak-undak.

Peninggalan sejarah bercorak Islam Makam kuno terdiri dari:

  • Batu Nisan, merupakan tonggak kecil yang ditanam diatas tanah sebagai penanda dan biasanya diletakkan sebelah utara pada kuburan.
  • Jirat (Kijing), merupakan bangunan yang terbuat dari batu atau tembok dengan ukiran yang lumayan besar dan diletakkan di atas makam dengan arah utara dan selatan.
  • Cungkup, merupakan bangunan yang hampir menyerupai rumah dengan ukiran kecil yang didalamnya biasanya terdapat makam orang yang terhormat atau para Wali.

Peninggalan makam yang bercorak Islam antara lain:

  1. Makam para Wali Songo.
  2. Makam Raja Imogiri.
  3. Serta makam Sunan Langkat dan lain-lain.

Baca Juga: Perbedaan Candi Hindu dan Buddha

7. Seni Sastra

Seni sastra pada zaman Islam berkembang di sekitar Selat Malaka dan Pulau Jawa. Pembagian sastra berdasarkan sumber-sumbernya dapat di golongkan menjadi dua yaitu sastra yang dipengaruhi unsur luar dari Persia atau Arab dan kelanjutan dari sastra tersebut. Menurut cerita dan isinya, sastra dibedakan menjadi:

  • Hikayat, merupakan karya sastra berupa cerita atau dongeng yang dibuat sebagai wahana pelipur lara. Contohnya Hikayat Hang Tuah dan Hikayat Amir Hamzah.
  • Babad, merupakan cerita berlatar belakang sejarah yang umumnya lebih berupa cerita daripada uraian sejarah. Contohnya Babad Tanah Jawi dan Babad Giyanti.
  • Syair, merupakan puisi lama yang pada tiap-tiap baitnya terdiri dari empat baris yang berakhiran sama. Contohnya Syair Abdul Muluk dan Gurindam Dua Belas.
  • Suluk, merupakan kitab-kitab berisi cerita beberbagai hal mengenai ilmu tasawuf. Pada Pulau Jawa, suluk banyak menceritakan tentang Wali Songo contohnya Suluk Sukarsa, Suluk Wujil, dan Suluk Malang Sumirang.

8. Seni Musik

Pada peninggalan sejarah bercorak Islam dalam hal Seni musik terdapat suatu alat yang dipakai para Walisongo untuk sebagai media dakwah penyebaran agama Islam contohnya Gamelan.

Gamelan merupakan seperangkat alat musik Jawa yang terdiri dari saron, bonang, rebab, gendang, gong, dan sebagainya. Pada umumnya Gamelan dimainkan pada perayaan-perayaan tertentu seperti perayaan Maulid Nabi di keraton-keraton.  Tujuan hal ini adalah untuk mengumpulkan rakyat yang ada di sekitar keraton, setelah rakyat berkumpul kemudian ulama memberikan ceramah keagamaan.

Pada zaman sekarang seni musik ini masih berkembang di berbagai wilayah di Pulau Jawa, biasanya diadakan pada acara perayaan besar atau hari penting pada suatu daerah tersebut.

Baca Juga: Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia

9. Seni Pertunjukan

Sama halnya dengan seni musik, seni pertunjukan ini tidak bisa dipisahkan dengan musik, contohnya dalam seni pertunjukan adalah seni wayang yang dipakai Sunan Kalijaga untuk melakukan dakwah dengan media ini.

Biasanya pertunjukan wayang dilakukan setelah pertunjukan musik selesai, dan dilanjutkan ceramah oleh Sunan Kalijaga. Pada pertunjukan wayang, adegannya biasanya disisipkan oleh nilai-nilai yang ada pada agama Islam, contohnya untuk masalah syahadat.

Sunan Kalijaga adalah salah satu dari anggota Wali Songo yang sangat berpengaruh dalam perkembangan agama Islam di tanah Jawa

Mungkin hanya itu saja sedikit pembahasan yang dapat saya bagikan untuk kalian, semoga dapat memberi kita sedikit ilmu dan bisa bermanfaat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *