Ciri-Ciri Kingdom Fungi beserta Klasifikasi dan Contohnya

ciri ciri fungi
Gambar Jamur / Pixabay

Balaibahasajateng.web.id, Ciri-Ciri Kingdom Fungi (Jamur)– Kingdom fungi sering juga dikatakan sebagai sejenis jamur-jamuran oleh sebagian orang. Fungi pada umumnya tidak memiliki klorofil dan bersifat uniseluler dan multiseluler. Untuk mengetahui organisme kingdom ini, terdapat ciri-ciri fungi yang umum digunakan oleh para ahli.

Pada kesempatan kali ini akan saya jelaskan ciri-ciri fungi dan juga klasifikasnya lengkap untuk kalian. Nah apa sajakah ciri-ciri dari kingdom fungi itu?

Okelah sob langsung saja kita masuk ke pembahasannya.

Daftar isi

  1. Apa itu Fungi (Jamur) ?
  2. Ciri-Ciri Fungi (Jamur)
    1. Bersifat Heterotrof
    2. Tubuhnya Berupa Hifa
    3. Tumbuhan Eukariota
    4. Hidup Bersimbiosis
    5. Tumbuh di Tempat Lembab
    6. Hidup Sebagai Parasit
    7. Terdapat Miselium
    8. Tidak Berklorofil
    9. Multiseluler dan Uniseluler
    10. Tubuhnya Dilindungi Zat Kitin
  3. Klasifikasi Fungi (Jamur)
    1. Basiduimycota
    2. Ascomycota
    3. Zygomycota
  4. Penutup

Apa itu Fungi (Jamur) ?

apa itu fungi
Gambar Jamur pada bekas pohon / Pixabay

Fungi adalah salah satu jenis klasifikasi atau kelompok dari makhluk hidup eukariotik yang memiliki sifat heterotrof (tidak dapat membuat makanannya sendiri). Fungi (Jamur) adalah salah satu tumbuhan yang mencerna makanannya di luar tubuh serta menyerap zat-zat bernutrisi di dalam selnya.

Umumnya, sebagian orang menyebut fungi dengan istiah jamur, tetapi ada juga sebagian orang yang menyebutnya dengan istilah ragi. Walaupun seringkali yang dimaksud adalah penampilan luar yang terlihat, bukan dari spesiesnya sendiri.

Sebab kesulitan dalam mengenal fungi biasanya disebabkan oleh adanya pergiliran keturunan yang mempunyai penampilan yang sama sekali berbeda. Fungi bereproduksi dengan cara seksual dan aseksual.

Reproduksi secara seksual dilakukan dengan dua cara yaitu, hifa dari jamur berbeda melebur dan akan membentuk zigot, kemudian zigot akan tumbuh menjadi buah. Sedangkan, reproduksi secara aseksual dilakukan dengan cara membentuk spora, bertunas atau fragmantasi hifa.

Fungi (jamur) mempunyai kotak spora yang disebut dengan sporangium. Pada sporangium inilah terdapat spora. Contoh dari jamur yang membentuk spora adalah Rhizopus. Sedangkan contoh dari fungi (jamur) yang membentuk tunas adalah Saccharomyces.

Hifa pada jamur dapat terputus serta setiap fregmen dapat tumbuh menjadi tubuh buah.

Ciri-Ciri Fungi (Jamur)

Pada umumnya, fungi memiliki 10 ciri-ciri utama, untuk lebih lengkapnya berikut ini penjelasannya:

Bersifat Heterotrof

Ciri-ciri fungi yang pertama adalah memiliki sifat yang heterotrof. Heterotrof adalah tidak dapat membuat makanannya sendiri. Fungi (jamur) merupakan salah satu tumbuhan konsumen yang mengandalkan hidup dengan menyerap nutrisi dari organisme yang lainnya.

Fungi (jamur) juga merupakan tumbuhan yang mencerna makanannya di luar tubuh serta menyerap zat.zat bernutrisi lainnya.

Baca Juga :

Tubuhnya Berupa Hifa

Tubuhnya berupa hifa juga merupakan ciri-ciri fungi (jamur). Hifa adalah struktur bentuk menyerupai tabung yang tersusun atas spora dan konidia. Hifa dapat dengan sangat mudah kita lihat dengan mata jika berbentuk miselium.

Miselium merupakan hifa yang terkumpul menjadi massa yang sangat banyak, sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang (tanpa bantuan alat). Struktur berbentuk seperti payung yang sering disebut dengan (jamur payung) tidak lain hanyalah alat reproduksi yang disebut karpus atau tubuh buah, yang muncul sewaktu-waktu.

Jika dilihat dari fungsinya, hifa dibedakan menjadi dua fungsi, yaitu hifa vegetatif dan hifa reproduktif. Hifa vegetatif merupakan hifa yang berfungsi mengambil nutrien. Sedangkan hifa reproduktif adalah hifa yang berfungsi sebagai bagian dari reproduksi atau hifa fertil dan hifa aeril.

Hifa vegetatif akan tumbuh ke dalam substrat atau rebah di atas substrat. Sedangkan hifa reproduktif berada tegak di miselium pada permukaan substrat. Jenis hifa reproduksi dapat berupa sporangiforkonidiofor, atau tubuh buah.

Tumbuhan Eukariota

Fungi (jamur) merupakan tumbuhan eukariota yang telah mempunyai membran nukleous dan organel membran lainnya. Eukariotik merupakan salah satu ciri-ciri yang di miliki fungi (jamur), sel eukariotik yang dimiliki jamur adalah membran nukelus akan tetapi mempunyai nukleoplasma dan sitoplasma terpisah.

Fungi juga memiliki organel seperti mitokondria golgi, retikulum endooplasma, ribosom, dan kloroplas pada tumbuhan. Juga ada bahan gen (DNA) seperti pita ganda yang tersusun spiral saling melilit (double heliks).

Terdapat juga bahan gen yang ada di dalam inti. Transfor molekul dilakukan oleh sel yang melewati membran sel serta memiliki sifat selektif perimabel. Artinya, membran sel hanya dapat dilewati oleh zat atau molekul tertentu sesuai yang diperlukan saja.

Transfor molekul melewati membran bisa terjadi secara pasif atau tidak memerlukan bantuan energi dari ATP (juga transfor pasif). Selain itu juga, dapat terjadi secara aktif (disebut dengan transfor aktif).

Hidup Bersimbiosis

Ciri-ciri hidup fungi (jamur) yang lainnya adalah kebanyakan hidupnya bersimbiosis mutualisme. Jamur yang bersimbiosis selain dengan menyerap makanan dari organisme lain, juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis fungi (jamur) dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan.

Tumbuh di Tempat Lembab

Pada umumnya jenis fungi (jamur) hidupnya di daerah yang lembab, agak masam, hidup dibahan organik, serta hidup pada saprofit, parasit pada tumbuhan, hewan , dan manusia. Fungi (jamur) hidup di kawasan yang lembab karena untuk mengurangi proses penguapan air din dalam tubuh fungi (jamur).

Juga tidak menutup kemungkinan bahwa fungi (jamur) hidup di kawasan yang asam. Kebanyakan habitatnya ditempat yang lembab adalah suatu kewajaran, sebab jamur juga memanfaatkan bakteri yang ada pada tempat tersebut untuk mempertahankan hidupnya.

Fungi (jamur) tidak bisa hidup ditempat yang tegolong kering.

Hidup Sebagai Parasit

Ciri-ciri fungi (jamur) selanjutnya adalah hidup di berbagai macam tempat, ada yang hidup di darat, namun banyak juga yang hidup ditempat yang berair dan lembab. Umumnya fungi (jamur) hidupnya parasit atau dapat merugikan organisme lainnya. Sebab jamur menyerap zat-zat bernutrisi pada organisme lain.

Coba perhatikan kulit kalian jika terkena panu. Hal itu dapat terjadi karena jamur tumbuh subur di dalam tubuh manusia, jamur tersebut menyerap zat-zat yang bernutrisi dari inangnya.

Baca Juga : Alat Pernapasan Tumbuhan

Terdapat Miselium

Ciri-ciri fungi (jamur) lainnya adalah terdapatnya miselium pada tubuh jamur. Miselium merupakan bagian jamur multiseluler yang dibentuk oleh kumpulan hifa. Umumnya, miselium berguna sebagai penyerap makanan dari organisme lain atau sisa-sisa organisme.

Miselium yang berfungsi menyerap makanan di sebut miselium vegetatif. Sedangkan ada juga miselium tempat untuk pembentukan spora.

Tidak Berklorofil

Walaupun termasuk tumbuhan multiseluler, fungi merupakan tumbuhan yang tidak memiliki zat hijau daun (klorofil). Fungi (jamur) merupakan tumbuhan konsumen serta bergantung hdiup pada organisme lainnya.

Fungi (jamur) bergantung pada substrat yang banyak menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya.

Multiseluler dan Uniseluler

Hampir seluruh jenis fungi (jamur) merupakan tumbuhan multiseluler yang artinya adalah tumbuhan yang mempunyai banyak sel. Tetapi, ada juga jenis fungi (jamur) yang hanya memiliki satu sel saja (uniseluler). Misalnya jamu yang memiliki satu sel saja adalah Sacharomyces yang mampu menghasilkan tuak, yaitu salah satu minuman beralkohol.

Jamur Sacharomyces bisa juga digunakan untuk membuat roti, tape, peuyeum, shake, minuman anggur, dan bir.

Tubuhnya Dilindungi Zat Kitin

Ciri-ciri fungi (jamur) yang terakhir adalah tubuhnya di lindungi oleh zat kitin. Tubuh jamur terlihat dapat tumbuh dengan dinding sel yang kuat dan kokoh. Berbeda jika dibandingkan dengan dinding sel tumbuhan lainnya yang tersusun dari selulosa. Dinding sel pada jamur lebih kokok karena sebagian besar terbuat dari zat kitin.

Klasifikasi Fungi (Jamur)

Setelah mengetahui apa saja ciri-ciri fungi (jamur), sekarang masuk pembahasan tentang klasifikasinya. Klasifikasi fungi (jamur) ada 4 macam, sebagai berikut:

Basiduimycota

Basidiomycota merupakan jenis fungi (jamur) yang paling banyak dijumpai pada musim penghujan. Contoh yakni, jamur kuping, jamur pohon, jamur barat, dan sebagainya. Dervisi Basidiomycota memiliki ukuran yang cukup besar, sehingga untuk jamur jenis ini dapat di lihat langsung dengan kasat mata.

Umumnya bentuk dari tubuh buah fungi devisi Basidiomycota hampir mirip seperti payung. Divisi Basidiomycota adalah fungi yang banyak dibudidayakan, misalnya jamur tiram, jamur merang, jamur shiltake dan sebagainya. Untuk hifa yang terdapat pada Basidiomycota mempunyai sekat melintang serta berinti satu ataupun berinti dua.

Ascomycota

Pada umumnya ciri fungi (jamur) divisi Ascomycota adalah dapat menghasilkan spora askus atau askospora. Spora jenis askus ialah spora yang dihasilkan melalui reproduksi secara seksual dan terdapat sebanyak 8 spora yang berada di dalam kotak spora.

Bentuk dari kotak spora ini seperti kantong dan umumnya dinamai dengan askus. Divisi Ascomycota mengalami tahap reproduksi secara seksual ataupun aseksual. Untuk reproduksi secara seksual langkah pertama adalah hifa yang berbentuk percabangan tersebut akan berdiferensiasi sebagai pembentukan alat kelamin jantan dan betina.

Baca Juga : Perbedaan Monokotil Dan Dikotil

Seperti yang sudah kita jelaskan di atas bahwa untuk fungi yang dapat menciptakan askus dari tahap reproduksinya di kelompokkan ke dalam jenis Ascomycota. Sedangkan fungi (jamur) yang dapat menghasilkan basidium di kelompokan dalam Basidiomycota.

Namun, secara keseluruhan tidak semuanya jenis fungi sudah diketahui bagaimana cara reproduksinya baik secara seksual maupun aseksual. Oleh sebab itu, para ahli belum dapat mendefinisikan fungi tersebut ke dalam divisi yang seperti apa seharusnya.

Zygomycota

Ciri-ciri bentuk tubuh divisi Zygomycota adalah tersusun dari benang-benang hifa yang terbentuk dengan sekat melintang. Tetapi, ada juga yang tidak bersekat secara melintang.

Hifa pada divisi Zygomycota mempunyai cabang cukup banyak serta permukaan dinding selnya dilengkapi oleh kandungan kitin. Fungi pada divisi Zygomycota berada pada jamur yang tumbuh di tempe, roti, nasi, dan jenis makanan lainnya.

Penutup

Mungkin hanya itu sedikit penjelasan tentang ciri-ciri fungi (jamur). Semoga dengan sedikit penjelasan ini dapat membantu kalian dan juga menambah pengetahuan kalian. Jika artikel ini dirasa masih kurang, coba cari referensi-referensi lainnya.

Kami menerima kritik dan saran yang membangun melalui kolom komentar dibawah ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *