Apa yang dimaksud dengan Musik Kontemporer

pengertian Musik Kontemporer

Balaibahasajateng.web.id, Apa yang dimaksud dengan Musik Kontemporer – Di dalam dunia seni musik, pastilah memiliki berbagai perbedaan dan juga karakteristiknya masing-masing. Sejak zaman dulu hingga zaman modern ini, khususnya jenis musik yang paling terkenal adalah aliran musik tradisional, jenis kontemporer hingga berbagai aliran musik modern.

Selain berdasarkan waktunya, seni musik juga memiliki cabang lagi yang didasarkan dari bentuknya, yakni seni vokal, musik instrumental, campuran vokal dan instrumen. Bagaimana sobat menarik bukan? Pembagian tersebut juga tidak jauh berbeda dengan seni lukis yang mempunyai berbagai aliran.

Pada kesempatan kali ini, saya akan membagikan sedikit informasi untuk sobat dimanapun Anda berada. Mulai dari pengertian, sejarah, komponen hingga fungsi dari seni musik jenis kontemporer ini.

Yuk langsung saja kita masuk ke pembahasan utama.

Pengertian Musik Kontemporer

Musik jenis kontemporer merupakan suatu istilah yang jika di dalam bahasa Indonesia berarti suatu hal yang mengedepankan aktivitas dan kreatifitas. Sedangkan pengertian musik kontemporer di dalam bahasa Inggris dinamakan dengan musik mulai zaman dulu hingga saat ini.

Pengertian lainnya dari seni jenis kontemporer adalah memainkan musik, akan tetapi tidak menggunakan alat musik asli atau bisa dikatakan sebagai alunan musik yang menghasilkan suara. Alat musik uang digunakan juga cukup sederhana, namun tetap memiliki bunyi suara seperti alat musik aslinya.

Ada juga yang mengartikan musik jenis kontemporer sebagai seni musik yang ada di waktu lalu atau kontemporer. Lebih tepatnya sekitar abad ke-19 atau di tahun  90-an hingga saat ini.

Sejarah Musik Kontemporer

Sebagian orang kerap menganggap bahwa musik jenis kontemporer adalah hasil dari modernisasi atau salah satu perwujudan di era modern ini. Namun, sesungguhnya nilai-nilai kontemporer dalam seni musik sudah dikenal sejak zaman Johann Sebastian Bach.

Pada zaman Johan Sebastian Bach, musik sudah dianggap sebagai jenis kontemporer. Yakni komposisi musik yang diibaratkan seperti air mengalir tanpa jeda dan ditambah dengan gaya kontrapung (alur bass dan melodi yang saling kontra membentuk aliran harmoni) adalah sebuah komposisi yang jauh melewati kelaziman dimasa itu.

Selanjutnya musik kontemporer ini menjadi sebuah jenis musik yang berdiri sendiri dan mulai terkenal keberadaannya sekitar abad ke-20.  Awal kemunculannya dipicu oleh sejumlah seniman lukis asal Prancis yakni Monet, Degas, Renoir dan lain-lain.

Mereka semua menolak pandangan romantisme yang pada saat itu sudah diterima oleh orang banyak dengan aliran baru. Aliran impresionisme lebih menitik beratkan pada impresi atau kesan yang diciptakan oleh sebuah karya seni.

Sekitar pada kuartal terakhir abad ke-19, jenis musik orkestra dan piano mulai membuat berbagai suara merdu yang materialnya berasal dari seni sastra atau seni lainnya. Biasanya juga ada melodi dan ritme baru yang bukan berasal dari Barat serta tangga nada dan kord yang baru juga digunakan pada masa itu.

Gagasan tersebut dipelopori oleh Arnold Schoenberg denga eksperimen tangga nada duodekatonik (12 nada) pada musik abad ini memunculkan suara yang merdu dan cukup nyaman untuk didengar. Untuk tangga nada yang biasa digunakan adalah diatonik yang terdiri dari 7 nada yakni do, re, mi, fa, so, la, si.

Tokoh musik lain yang ikut memperkasai gagasan ini adalah Pierre Boules dengan menggunakan teknik  garapan yang menggunakan idiom dan tata gramatika matematika. Ada juga Oliver Messiaen dengan menggunakan teknik garapan musik berupa perbandingan geometri bangunan, serta John Cage dan lain-lain.

Ciri-Ciri Musik Kontemporer

Untuk musik kontemporer sendiri mempunyai berbagai ciri-ciri atau karakteristik yang cukup banyak. Berikut ini ciri-ciri dari jenis musik yang termasuk kontemporer:

  1. Musik jenis kontemporer mempunyai warna bunyi yang sejenis dengan lainnya.
  2. Notasi yang ada didalam jenis kontemporer sendiri hanya bisa dipahami oleh pemusik sebab notasinya ditulis menggunakan simbol atau tanda saja.
  3. Musik jenis kontemporer mempunyai improvisasi yang sangat beragam dan mengikuti keinginan dari orang yang membuat ide itu sendiri.
  4. Alunan bunyi yang dihasilkan dari musik jenis kontemporer dapat bersumber dari sumber yang berbeda-beda, tidak hanya dari instrumen musik saja.
  5. Jenis tangga nada yang digunakan pada musik jenis kontemporer sangat beragam.
  6. Unsur birama yang digunakan tidak perlu terpaku dengan satu birama saja.
  7. Dinamika atau tempo di dalam jenis musik kontemporer sangat bervariasi.
  8. Tidak terdapat perbedaan antara satu dengan yang lainnya, dalam artian  dari sebuah seniman itu sendiri tidak ada batasan seni lukis, patung, dan lain-lain.
  9. Tidak adanya sebuah ikatan atau aturan zaman dulu serta berkembang mengikuti zaman.
  10. Tidak adanya harmoni yang tidak selaras.
  11. Biasanya menggunakan suara perkusi.
  12. Suara alat musik tipu dan bunyi dari perkusi lebih banyak ditemui pada musik jenis kontemporer.
  13. Penggunaan suara sintesis dan elektronik pada pemakaian musik.
  14. Memiliki ritme yang cukup kompleks.
  15. Melodi lirik yang digunakan lebih sedikit.

Artikel Terkait : Pengertian Seni Musik, Unsur, Jenis, Manfaat Dan Fungsi

Konsep Musik Kontemporer

Konsep musik kontemporer berubah menjadi sangat independen atau indiviual, sehingga membuat perkembangannya cukup beragam. Dari segi pemahaman musik jenis kontemporer inilah kemudian banyak karya-karya yang terlahir dan bermunculan terjadi vokabuler teknik garapan atau tradisi.

Semuanya telah mapan ke dalam wujud yang baru, terkesan aneh, nakal, bahkan urakan.

Pada masa-masa populernya, karya musik jenis kontemporer tidak lagi menunjukan tentang ciri latar belakang dari tradisi budayanya, meskipun sebenarnya tradisi itu sendiri masih melekat dengan masyarakat. Akan tetapi, dari sikap dan pemikiran individu itulah yang menjadi landasan dasar dalam proses kreatifitas dan bersifat sentral.

Jika dilihat dari segi komposisi dan karakteristik, karya seni musik kontemporer dapat dibedakan menjadi 3 kategori, antara lain:

  • Karya musik yang bersifat iringan

Konsep komposisi yang pertama ini sama seperti komposisi karya yang didasarkan pada penciptaan dari suatu melodi. Perpaduan antara bentuk lagi hingga instrumental yang kemudian untuk elemen lainnya berguna sebagai pengiring melodi itu sendiri.

  • Karya musik bersifat illustratif

Komposisi konsep kedua ini ingin berusaha menggambarkan dari sebuah naskah cerita, puisi dan lainnya. Oleh sebab itu, maka orientasi dari musik akan menjadi lebih tertuju pada penciptaan suasana yang didasarkan pada interprestasi komponisnya.

  • Karya musik bersifat otonom

Tidak sedikit karya musik sejenis ini yang akan lebih sulit untuk dipahami, khususnya untuk orang awam. Selain dari segi bentuknya yang kurang baku, aspek gramatika dari musiknya juga berbeda jika dibandingkan dengan karya tradisi lain.

Biasanya jenis karya musik seperti ini banyak menimbulkan pro dan kontra, seperti yang anti tradisi, padahal secara tidak sadar semua susunan konsepnya bersumber dari tradisi. Umumnya kategori tersebut lebih cocok dengan fenomena musik kontemporer di negara Barat (Eropa dan Amerika).

Jika dilihat dari segi alat musiknya, jenis musik jenis kontemporer menggunakan penggabungan antara instrumen tradisional dan modern sehingga terkesan menambah variasi suara yang dihasilkan. Sikap penyaji pun bergerak mengikuti alur cerita, seperti jalan, berdiri, dan duduk.

Jenis-Jenis Musik Kontemporer

Jenis musik kontemporer sendiri pun cukup beragam, antara lain sebagai berikut:

  1. Jenis musik pop.
  2. Jenis musik klasik.
  3. Jenis musik jazz.
  4. Jenis musik RnB.
  5. Jenis musik blues.
  6. Jenis musik rock.

Unsur-Unsur Musik Kontemporer

Seni musik pada umumnya meliputi unsur nada (tone color), ritme, melodi, dan harmoni. Jika dilihat secara umumnya, musik jenis kontemporer mempunyai unsur yang sama dengan musik pada umumnya, akan tetapi banyak elemen baru yang digunakan untuk menimbulkan dan menonjolkan impresi.

Berikut ini adalah unsur-unsur yang terkandung dalam musik jenis kontemporer:

  • Warna Nada (Tone Color)

Di dalam jenis musik kontemporer, ada sedikit penekanan pada perpaduan suaranya, serta alat musik perkusi juga memegang peranan utama. Biasanya warna nada yang digunakan secara individu akan terdengar jelas pada musik jenis ini.

  • Harmoni

Harmoni yang digunakan dalam musik jenis kontemporer disebut dengan polychord, dimana dua kunci nada terdengar pada saat yang bersamaan . Di dalam musik jenis kontemporer juga menggunakan empat kunci nada.

Ada juga musik jenis kontemporer yang menggunakan tone cluster yang dihasilkan dari suara piano. Bukan hanya itu saja, harmoni dalam musik jenis kontemporer juga dikenal dengan istilah polytonality, yakni penggunaan 2 atau lebih kunci nada pada waktu yang sama.

  • Ritme

Ritme adalah salah satu unsur dari musik kontemporer yang paling terlihat jelas. Biasanya ritme yang digunakan adalah yang dapat membangkitkan semangat, dorongan, dan kegembiraan, bisa juga kelompok ketukan yang tidak beraturan.

Ritme dalam musik jenis kontemporer dikenal dengan polyrhrthm yakni penggunaan dua ritme yang kontras dalam waktu bersamaan.

  • Melodi

Melodi merupakan tingkatan tinggi-rendah serta panjang-pendek nada dalam jenis kontemporer. Melodi dalam musik ini biasanya dikenal mempunyai range yang sangat lebar atau besar menggunakan 12 nada kromatik tanpa tonel center.

Artikel Terkait Fungsi Seni Musik Secara Umum Beserta Penjalasan

Tokoh Musisi Musik Kontemporer Indonesia

Indonesia juga memiliki banyak musisi musik kontemporer lo sobat, sudah tau apa belum?berikut ini deretan musisi musik jenis kontemporer Indonesia:

  • Harry Roesli

Harry Roesli bukanlah musisi biasa, sebab kehidupan yang sebenarnya bagi dia adalah seni bermusik. Setiap saat di dalam kehidupannya diisi dengan musik, serta alat yang digunakan untuk jenis musik jenis kontemporer adalah perkusi, banda, rekaman musik, dan lain-lain.

  • Slamet Abdul Sjukur

Musisi musik kontemporer ini berpendapat jika ada penonton yang bingung mendengarkan jenis musik ini, itu adalah hal yang biasa. Sebab adanya perbedaan penafsiran antara pemusik dengan penonton yang ada, serta mengaitkan musik jenis kontemporer dengan masa kini.

Ciri khasnya adalah perasaan sifat ingin mendobrak, namun ketika berbicara tentang perlunya pembaruan, dia tidak terbatas pada masalah atau soal politik. Sebab di dalam seni musik juga harus ada berbagai pengembangan untuk menambah daya tariknya.

Contohnya saja mempunyai suara uwek-uwek, yang sebelumnya belum pernah ada dalam dunia musik. Hal semacam inilah yang menjadi kreatifitas dan dapat mengembangkan seni musik itu sendiri di setiap pertunjukannnya. Sebab pada saat penampilannyam para musisi akan sendirian dan memainkan alat musiknya sendirian.

  • Djaduk Ferianto

Beliau merupakan seseorang yang menggabungkan antara musik tradisional dengan musik jenis modern. Di dalam karyanya, alat musik yang digunakan sudah sering kita lihat saat ini, namun perpaduan menjadi perpaduan yang belum pernah ada sebelumnya.

Misalnya saja kendang yang disandingkan dengan flute. Beliau sendiri lebih sering bereksperimen bersama grup musiknya yang berbasis di daerah Yogyakarta, Sinten Remen.

  • I Nyoman Winda

I Nyoman Winda merupakan musisi musik kontemporer yang berasal dari Pulau Dewata Bali yang didominasi alat-alat pukul seperti perkusi. Oleh sebab itu musik yang dihasilkan cenderung berkarakteristik lebih keras, bersemangat, dan lincah.

Hal inilah yang dianggap sebagai ciri khas dari sebuah musik daerah Bali. Beliau juga menggarap jenis kontemporer dengan komposisi baru, yakni simfoni bambu yang dipadukan dengan musik vokal.

  • Al Suwardi

Jenis alat musik gamelan genta sudah lama dianggap punah di Kerajaan Solo. Suaranya yang indah itu kelihatannya terus terngiang di telinga dan menggugah pikiran dan perasaan Al Suwardi yang akhirnya berusaha membuat peralatan gamelan genta jenis baru.

Gamelan genta jenis baru ini juga masih berorientasi baru dan tangga nada yang baru juga.

  • Royke (Media Perkusi)

Royke adalah salah satu musisi Indonesia yang secara khusus mengekspolarsikan musik-musik kontemporer jauh dari nuansa futuristik. Dia menampilkan komposisi dengan alat musik kendang, drum akustik dan petikan gitar dengan komposisi klasikal.

Beliau berpendapat bahwa musik merupakan permaianan atau alat yang tidak ada jeleknya. Sebab dari setiap musik itu sendiri lahir karena adanya pengolahan ide atau gagasan, jika di eksplorasi tidak akan ada habisnya, khususnya untuk mendapatkan bentuk baru dan percobaan lainnya.

Musik adalah hal yang sangat khas sebab dapat menyampaikan pesan dari si pencipta kepada masyarakat luas. Bagian yang paling penting dalam bermusik adalah harus kreatif, sebab menjadi awal yang tidak akan pernah ada habisnya.

Royke mengungkapkan bahwa lahirnya jenis kontemporer bukan untuk menyaingi musik yang konvensional, namun untuk menunjukan pada balancing position.

  • Jomped

Musik jenis kontemporer milik jomped secara khusus menampilkan komposisi musik dari proses kreatifitasnya serta proses pencariannya dalam mengeksplorasi media komputer. Musik yang terkesan aneh ini lebih menekankan pada bentukan musik elektronis dengan perpaduan efek cahaya yang menghasilkan suasana fituristik.

Sebagai salah satu upaya tetap menghidupkan musiknya, Jomped menambahkan beberapa perangkat software secara khusus dibuat dengan menggabungkan berbagai elemen yang dianggap bisa menciptakan suara.

Alat Musik Kontemporer

Berbagai alat musik yang digunakan dalam seni musik kontemporer antara lain sebagai berikut:

  1. Kecapi.
  2. Biola.
  3. Gelas Plastik.
  4. Angklung.
  5. Piano.
  6. Gamelan.
  7. Gitar.
  8. Talempong.
  9. Kolintang.
  10. Sasando.
  11. Alat musik jenis perkusi.
  12. Suling.

Fungsi Musik Kontemporer

Jenis musik kontemporer telah menjadi awal dari era musik baru sejak abad  ke-19 dan semakin terkenal serta berkembang hingga saat ini. Indonesia sendiri telah mempunyai berbagai jenis karya yang jumlahnya cukup besar dan ikut memberikan pengaruh di dunia seni musik rohani.

Selain berguna sebagai salah satu bagian dari seni, jenis kontemporer juga mempunyai fungsi dalam berbagai bidang kehidupan yang dibedakan berdasarkan fungsi secara umum. Akan tetapi, secara garis besarnya, jenis kontemporer memiliki fungsi sebagai berikut:

  1. Dapat mengembangkan jenis musik baru, baik yang berakar dari musik tradisional ataupun tidak.
  2. Aktualisasi dalam bergaya musik para kompossi.
  3. Wujud ditemukan dan berkembangnya gramatika musik.
  4. Merupakan suatu fenomena bahwa sumber bunyi dapat menjadi musik.

Baca juga: Pengertian Reboisasi, Manfaat, Tujuan, dan Fungsi Lengkap

Penutup

Nah, mungkin hanya itu saja informasi yang dapat saya berikan tentang musik kontemporer untuk sobat semua mulai dari pengertian hingga sejarahnya. Anda juga dapat membaca informasi menarik tentang seni lainnya di www.balaibahasajateng.web.id. Semoga bisa membantu dan menambah pengetahuan Anda dalam dunia seni musik, cukup sekian dan salam dari penulis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *