Pencemaran Tanah: Pengertian, Penyebab, Dampak dan Cara Mengatasi

Pencemaran Tanah Pengertian, Penyebab, Dampak dan Cara Mengatasi
5/5 - (1 vote)

Balaibahasajateng, Pencemaran Tanah: Pengertian, Penyebab, Dampak dan Cara Mengatasi = Tanah lapisan kerak bumi terluar yang mengandung macam – macam senyawa organik dan anorganik. Dari wilayah satu dengan wilayah lain memiliki karakteristik tanah yang berbeda. Tanah terbentuk dengan dipengaruhi senyawa organik yang ada disekitarnya. Pelapukan bebatuan dan orgnisme lain adalah awal pembentukka tanah. Kita dapat melihat karakter tanah daei warna dan teksturnya. Tanah yang paling baik adalah tanah yang berwarna hitam karena tanah yang berwarna hitang terbentuk dari proses pembusukan organisme, jadi tanah tersebut mengandung banyak senyawa organik.

Table of Contents

  1. Pengertian Pencemaran Tanah
  2. Penyebab Pencemaran Tanah
  3. Dampak Pencemaran Tanah
  4. Cara Mengatasi Pencemaran Tanah

Pengertian Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah merupakan keadaan dimana tanah mengalami kerusakan rusak karena di dalamnya terdapat senyawa organik dan anorganik yang dapat menurunkan kualitas tanah merusak organisme di sekitarnya. Penyebab dari pencemaran tanah adalah adanya pencemaaran air dan udara. Karena air dan udara merupakan bagian dari tanah, maka pencemaran tanah pun dikarenakan pencemaran air dan udara. Sedangkan air dan udara adalah komponen yang membantu proses masuknya polutan ke dalam tanah.

Tanah berfungsi sebagai penopang organisme, dan juga merupakan habitat dari semua organisme darat. Maka dari itu tanah merupakan komponen yang penting bagi makhluk hidup. Kualitas organisme bergantung pada kualitas tanah.

Penyebab Pencemaran Tanah

Sumber pencemaran tanah dibedakan berdasarkan bentuk:

  1. Limbah Cair

Limbah cair adalah segala jenis limbah yang berbentuk cair. Limbah cair biasanya berasal dari limbah rumah tangga. Limbah cair tersebut mengandung senyawa kimia yang nantinya akan menyerap ke dalam pori – pori tanah. Akibat dari pemanasan limbah cair ini akan mudah menguap akibat pemanasan dan pencemaran udara pun terjadi. Senyawa – senyawa limbah cair tersebut akan terbawa oleh sapuan hujan ke wilayah yang lebih luas. Dengan demikian wilayah yang mengalami kerusakan akibat pencemaran tanah akan semakin banyak.

  1. Limbah Padat

Limbah padat adalah limbah atau sampah yang berbentuk padatan. Sampah rumah tangga atau industry lain yang dibuang sembarangan ke tanah akan menyebabkan masalah. Jika sampah – sampah padat organic akan mudah terurai oleh jamur dan bakteri yang ada di tanah, maka sampah padatan anorganik atau sintetis akan sangat sulit diuraikan oleh jamur dan bakteri (decomposer). Sampah yang sulit diuraikan akan menumpuk dan merusak tanah.

Populasi makhluk hidup yang semakin meningkat pun menjadi cikal bakal penyebab penumpukkan sampah yang sulit diuraikan oleh tanah dan menimbulkan pencemaran tanah.

Dampak Pencemaran Tanah

  1. Dampak Terhadap Kesehatan

Karena semua makhluk berasal dari tanah, maka jika tanah sudah tercemar oleh limbah cair ataupun padat akan merusak kualitas tanah dan kualitas makanan dari tanah itupun akan menurun. Limbah – limbah tersebutpun akan merusak lingkungan. Tanah yang mengendapkan paparan benzena akan menyebabkan munculnya penyakit leukemia (kanker sel darah putih) dan penyakit lainnya.

  1. Dampak Terhadap Ekosistem

Tanah merupakan tempat organisme darat hidup. Sehingga jika terjadi kerusakan tanah oleh limbah – limbah tersebut akan merusak ekosistem yang ada. Akibatnya kelangsungan hidup organisme – organisme akan terganggu. Sampah – sampah yang tertumpuk dan tidah dapat terurai akan membuat kesuburan tanah berkurang dan organisme di dalam tanah pun akan terganggu. Tanah yang subur berarti mengandung banyak mineral jika tanah tidak subur maka kandungan mineral pun akan sedikit dan tumbuhan pun akan sulit untuk tumbuh. Jika hal itu terjadi maka wilayah tersebut sudah mengalami pencemaran tanah dan kemungkinan wilayah itu akan mengalami kekeringan.

Baca juga: Apa saja Fungsi dari Konservasi Tanah dan Air

Cara Mengatasi Pencemaran Tanah

Dengan terjadinya pencemaran tanah, maka kita sebagai makhluk hidup harus berusaha mengatasinya. Kita harus bersama – sama menjaga kelestarian lingkungan yang menjadi tempat kita hidup saat ini. Di bawah ini beberapa cara untuk mengatasi pencemaran tanah yang dapat kita lakukan:

  1. Mengembangkan Kesadaran Masyarakat

Masyarakat Indonesia nampaknya masih kurang memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat perlu adanya sosialisasi tentang dampak dari pencemaran tanah dan lingkungan. Dengan mengembangkan masyarakat yang peduli lingkungan maka hidup bebas dari pencemaran dan tentu akan baik untuk kesehatan.

  1. Melakukan Sistem 3R (Reduce, Reuse, dan Recylce)

Sampah – sampah anorganik ataupun sampah organik jika kondisinya masih baik, maka sebaiknya tidak dibuang begitu saja. sampah – sampah tersebut dapat digunakan untuk hal lain. Apalagi sampah seperti sampah pelastik yang dapat dimanfaatkan menjadi karya kerajinan.

3R adalah kumpulan 3 kata yaitu, reduce, reuse, dan recycle artinya:

  1. Reduce: upaya mengurangi penggunaan produk yang dapat mencemari tanah.
  2. Reuse: menggunakan kembali barang yang masih bisa terpakai.
  3. Recycle: mengolah kembali barang yang tidak terpakai lagi menjadi suatu barang baru yang dapat digunakan kembali.

Tiga upaya tersebut diharapkan dapat mengatasi pencemaran tanah yang terjadi.

  1. Remediasi

Remediasi adalah proses pembersihan kembali bagian tanah yang telah tercemar.

  1. Bioremediasi

Bioremediasi adalah upaya pembersihan tanah yang tercemar menggunakan bakteri dan jamur yang mampu merombak tumpahan minyak.

  1. Menanam Kembali Pohon pada Tanaman (Reboisasi)

Upaya pencegahan ini dilakukan dengan menanam pohon pada lahan yang telah kosong agar dimasa depan lingkungan tersebut menjadi lebih baik lagi. Pohon berfungsi menahan air hujan yang masuk ke tanah sehingga tanah menjadi lembab.

Baca juga: Pengertian Reboisasi, Manfaat, Tujuan, dan Fungsi Lengkap

Diharapkan masyarakat Indonesia lebih cepat untuk menyadari kerusakan alam yang telah terjadi dan mulai gotong royong untuk mengatasi dan mencegah kerusakan tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *