Sejarah Candi Borobudur

sejarah candi borobudur
Image via canva : Borobudur temple
4/5 - (1 vote)

BalaiBahasajateng.web.id, Sejarah Candi Borobudur – Candi Borobudur merupakan sebuah candi bercorak agama Buddha yang terletak di kota Magelang, provinsi Jawa Tengah. Candi Borobudur juga menjadi salah satu candi atau kuil Buddha terbesar di dunia.

Oleh karena itu Candi Borobudur menjadi salah satu warisan budaya yang diakui oleh UNESCO sebagai salah satu warisan kebudayaan dunia (world heritage).

Pada kesempatan ini akan saya jelaskan secara lengkap sejarah Candi Borobudur beserta semua fakta-fakta yang ada di dalamnya. Oke langsung kita simak.

Sejarah Candi Borobudur

Candi Borobudur merupakan salah satu tempat bersejarah yang memiliki catatann sejarah yang cukup panjang. Candi Borobudur juga pernah menjadi salah satu dari tujuh warisan dunia sebelum digantikan oleh Pulau Komodo.

Candi Borobudur didirikan pada masa pemerintahan dinasti wangsa Syailendra, ketika banyaknya pengikut ajaran agama Buddha Mahayana. Pada saat sekarang ini Candi Borobudur menjadi salah satu tempat wisata yang sangat digemari oleh turis lokal ataupun manca negara.

Setelah mengetahui sejarah Candi Borobudur secara singkatnya, selanjutnya kita masuk pada pembahasan yang lebih jelas Candi Borobudur. Pertama-tama kita membahas tentang tata letak dari candi ini.

Baca juga: Sejarah Lele Sangkuriang

Letak Candi Borobudur

Candi Bersejarah Borobudur ini terletak di kota Magelang, Jawa Tengah. Lebih tepatnya letak Candi Borobudur di Jalan Badrawati, Borobudur, Kota Magelang, Jawa Tengah. Candi Borobudur letaknya di tengah-tengah dan sangat strategis untuk tempat wisata.

Candi ini letaknya sekitar 100 km dari arah kota Semarang, jarak 86 km dari kota Surakarta dan berjarak 40 km dari Yogyakarta.

Asal-Usul Candi Borobudur

Istilah kata Candi Borobudur sendiri berasal dari dua suku kata yaitu, bara dan budur. Pada kata tersebut artinya, bara memiliki arti kompleks biara dan budur yang memiliki arti atas. Jika dua kata ini digabungkan menjadi kata barabudur akan memiliki arti kompleks biara diatas.

Tidak jauh dengan namanya, Candi Borobudur berada diatas sebuah bukit sebagai kompleks biara yang sangat megah. Tidak terdapat bukti yang valid tentang siapa sebenarnya yang membangun candi ini. Serta tidak ada bukti-bukti tertulis ataupun bukti lainnya yang menunjukan siapa pendiri candi ini.

Ketika ditemukan, Candi Borobudur diperkirakan bahwa dibangun antara tahun 750-800 Masehi.
Waktu pembanguan ini diprediksi berdasarkan perbandingan antara jenis aksara yang tertulis di bagian kaki tertutup Karmawibhangga. Jenis aksara yang digunakan Candi Borobudur umumnya sama seperti yang digunakan pada prasasti kerajaan abad ke-8 dan ke-9 Masehi.

Berdasarkan itulah yang digunakan untuk memprediksi bahwa Candi Borobudur dibangun pada masa kerajaan dinasti wangsa Syailendra di Jawa Tengah yang tepatnya pada tahun 760 hingga 830 Masehi.

Terletak diatas perbukitan tinggi, kompleks biara Candi Borobudur melalui proses pembangunan dengan menghabiskan waktu sekitar 75 hingga 100 tahun lebih. Pembangunan Candi Borobudur diperkirakan benar-benar selesai secara 100 persen ketika masa pemerintahan Raja Samaratungga pada tahun 825 Masehi.

Pendiri Candi Borobudur

Catatan sejarah masih belum bisa membuktikan siapa pendiri asli dari Candi Borobudur. Berbagai catatan sejarah hanya memberikan informasi bahwa Candi Borobudur dibangun pada saat kejayaan dinasti wangsa Syailendra.

Meskipun dikenal sebagai candi yang bercorak agama Buddha, namun sempat tidak ada kejelasan tentang Candi Borobudur peninggalan agama apa, apakah agama Hindu atau Buddha pada saat itu.

Dalam berbagai catatan sejarah, diketahui bahwa masyarakat pada masa dinasti Syailendra adalah penganut agama Buddha ber-madzab atau ber-aliran Mahayana yang taat. Meskipun demikian, dalam temuan yang didasarkan prasasti sojomerto menunjukan bahwa awalnya mereka mungkin beragama Hindu Siwa.

Pada Pulau Jawa sendiri terjadi banyak pembangunan candi Hindu di dataran Kadu. Misalnya, Candi Suci Siwalangga yang tempatnya tidak jauh dari kawasan Candi Borobudur. Walaupun terdapat pendapat seperti itu, Candi Borobudur disepakati menjadi candi peninggalan kerajaaan bercorak agama Buddha.

Walaupun sejarah telah menyebutkan bahwa Candi Borobudur sendiri dibangun ketika kuun waktu hampir bersaam dengan dibangunnya candi-candi di dataran Prambanan. Neskipun Candi Borobudur sendiri selesai sekitar tahun 825 Masehi.

Untuk kalian yang ingin mengetahui tentang sejarah serta apa saja legenda dan mitos yang ada di dalam Candi Prambanan, kalian dapat mempelajarinya pada artikel ini.

Baca juga: Sejarah Virus dan Ciri-cirinya

Proses Pembangunan Candi Borobudur

Pada awalnya Candi Borobudur adalah berupa rancangan stupa tunggal yang ukurannya sangat besar yang memahkotai bagian puncaknya. Namun setelah dipertimbangkan bahwa stupa akan terlalu besar dan berat akan beresiko membahayakan jika diletakkan di bagian puncak.

Akhirnya stupa tersebut dibongkar dan digantikan dengan tiga barisan stupa dengan ukuran yang lebih kecil dan juga satu stupa induk seperti saat ini. Keindahan dan besarnya Candi Borobudur sendiri terbagi ke dalam 10 tingkat yang membentuk punden berundak.

Filosofi yang terkandung dalam bentuk 10 tingkat bangunan Candi Borobudur adalah melambangkan tahap dan proses hidup manusia. Candi ini juga memiliki enam teras berbentuk bujur sangkar yang diatasnya terdapat pelataran melingkar.

Dibagian dinding Candi Borobudur juga dihiasi dengan kurang lebih 2.672 panel relief serta terdapat 504 arca Buddha. Stupa utama Candi Borobudur yang paling besar terletak di tengah serta menjadi mahkota di puncak bangunan ini.

Stupa dibagian puncak tersebut dikelilingi oleh tiga barisan dari 72 stupa berlubang yang terdapat arca Buddha. Dengan gaya duduk bersila ditengah-tengah bunga teratai yang sempurna dengan mudra (sikap tangan) dharmachakra mudra (memutar roda dharma).

Situs sejarah Candi Borobudur ini memiliki tahap-tahap pembagunan sebagai berikut :

Tahap Pertama

Tahap pertama pembangunan Candi Borobudur dilakukan dengan meletakkan pondasi dasar bangunan candi. Sebab tidak tahu kapan pasti Candi Borobudur dibangun, tahap awal pembangunan diperkirakan dimulai pada tahun 750 an Masehi. Candi ini dibangun di atas kontur perbukitan tinggi. Pada bagian bukit yang paling puncak diratakan untuk membentuk pelataran datar yang luas.

Candi Borobudur menggunakan bahan dasar yang terbuat dari batuan andesit, namun tidak seluruhnya. Untuk dapat membentuk pondasi dasar Candi Borobudur, tanah pada bagian bukit dipadatkan dan ditutup material struktur batu sehingga mirip cangkang yang membungkus bukit tanah.

Bagian bukit area Candi Borobudur yang tersisa, ditutup dengan struktur batu lapis demi lapis. Candi Borobudur pada awalnya mempunyai rancangan bangunan yang sama persis dengan tingkatan bersusun piramida. Tetapi, susunan ini diubah dan diganti dengan rancangan tiga undakan pertama yang menutup struktur asli bangunan piramida yang diubah.

Tahap Kedua

Pada tahap kedua pembangunan, Candi borobudur tidak memakan banyak proses pembangunan yang lama. Hal ini dikarenakan pada tahap kedua ini hanya dilakukan proses penambahan dua undakan persegi, pagar langkan dan satu undakan melingkar.

Kemudian di bagian atasnya langsung dibangun sebuah stupa induk atau tunggal yang sangat besar. Stupa besar inilah yang kemudian menjadi mahkota pada puncak Candi Borobudur.

Tahap Ketiga

Pada tahap ketiga rancangan bangunan Candi Borobudur mengalami perubahan. Bagian undakan yang terletak di atas puncak dengan stupa induk yang memahkotai puncaknya dibongkar serta diganti menjadi tiga undakan lingkaran kecil. Pada bagian undakan ini kemudian stupa-stupa kecil dibangun berbaris dan melingkar.

Kemudian, pada pelataran undak-undak tersebut, diletakkan stupa induk tunggal di tengah-tengahnya menjadi mahkota puncak yang baru. Adanya perubahan undak stupa ini disebabkan karena stupa lama terlalu besar dan berat serta beresiko, sehingga diganti tiga stupa kecil dan satu stupa induk.

Rancangan bangunan yang mengalami perubahan juga menyebabkan pondasi candi agak diperlebar dan diperluas. Lalu di kaki asli bangunan Candi Borobudur juga dibangun kaki tambahan. Kaki tambahan ini berfungsi untuk menutup relief Karmawibhangga.

Tahap Keempat

Pada tahapan akhir pembangunan Candi Borobudur, yaitu tahap keempat pembangunan hanya dilakukan perubahan-perubahan kecil dan tahap penyelesaian bagian akhir (finishing).

Perubahan kecil pada Candi Borobudur hanya bagian penyempurnaan relief, penambahan pagar langkan paling luar bangunan, perubahan tangga dan pelengkung atas gawang pintu serta juga pelebaran ujung kaki bangunan.

Ketika tahap-tahap perubahan kecil dan penyelesaian telah selesai, Candi Borobudur pun selesai di bangun dan dapat berdiri hingga saat ini. Pembangunan Candi Borobudur diperkirakan selesai secara total pada sekitar tahun 850 Masehi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *