6 Cabang Ilmu Astronomi beserta penjelasannya

cabang ilmu Astronomi
5/5 - (1 vote)

Balaibahasajateng, Beberapa Cabang Ilmu Astronomi – Apa yang terlintas dalam benak kamu jika mendengar kata “astronomi”? Kemungkinan kamu akan keliru dan segera mengasosiasikannya dengan astrologi atau ilmu yang mempelajari posisi benda-benda langit untuk meramal nasib. Astronomi memang kurang populer di Indonesia, padahal astronomi memiliki pelbagai kegunaan.  

Serupa dengan astrologi, astronomi atau ilmu falak juga mempelajari posisi benda-benda langit, tentunya untuk tujuan yang lebih ilmiah. Dulu astronomi digunakan oleh nelayan dan petani untuk menentukan waktu tanam atau waktu melaut dengan mengamati rasi bintang tertentu. Namun di masa sekarang kebiasaan tersebut berganti seiring dengan kemunculan kalender.

Baca juga: Rotasi Bulan dan Revolusi Bulan

Meski demikian, astronomi masih memiliki kegunaan lain, di antaranya untuk menghitung pasang surut air, mengamati benda-benda langit yang memiliki kemungkinan menabrak bumi, membantu menentukan arah mata angin, menentukan perubahan iklim, menentukan tahun baru berdasarkan matahari dan bulan, serta untuk melihat hilal yang sangat penting bagi umat Islam.

Table of Contents

  1. Ilmu Dasar Astronomi
    1. Astronomi Surya
    2. Ilmu Keplanetan
    3. Astronomi Bintang
    4. Astronomi Galaxy
    5. Astronomi Ekstragalaxi
    6. Kosmologi
  2. Revolusi Ilmiah dari Astronomi

Ilmu Dasar Astronomi


Ketika mendengar jata astronomi, yang pertama kali terpikir kebanyakan orang adalah tata surya di dunia. banyak orang yang membicarakan ilmu dasar astronomi. Astronomi banyak dibicarakan sebagai ilmu bintang.

Bahkan beberapa kalangan juga menyebutkan bahwa astronomi merupakan salah satu cabang ilmu yang mempelajari tentang angkasa dan jagad raya, dan berbagai pendapat lainnya. Salah satu pendapat menarik mengenai astronomi ini adalah ilmu untuk meramalkan nasib seseorang yang lebih dikenal dengan sebutan Astrologi.

Astronomi sendiri merupakan cabang ilmu alam yang meliputi pengamatan benda-benda langit serta fenomena-fenomena alam yang terjadi di luar atmosfer Bumi. Ilmu dasar astronomi ini secara umum mempelajari berbagai sisi dari benda-benda langit, seperti asal-usul, sifat fisika atau kimia, meteorologi, dan gerak.

Selain itu, ilmu astronomi juga mempelajari bagaimana terjadinya pembentukkan dan perkembangan alam semesta. Kata astronomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu kata astronyang kemudian diberi akhiran –nomi dari nomos. Astron berarti bintang dan nomos berarti hukum atau budaya. Dari pengertian suku kata tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Astronomi bermakna hukum atau budaya bintang-bintang.

Sebagai suatu ilmu, ilmu dasar astronomi memiliki cabang-cabang spesifik di dalamnya. Beberapa cabang ilmu astronomi tersebut diantaranya sebagai berikut;

Astronomi Surya

Cabang ilmu astronomi surya ini membahas tentang matahari, baik komposisi, sifat fisik, dan lain sebagainya. Matahari merupakan bintang terdekat dari bumi pada sekitar 8 menit cahaya. Dan yang paling sering diteliti, matahari merupakan bintang katai pada deret utama dengan klasifikasi G2 V. Usia bintang besar ini diperkirakan sekitar 4,6 milyar tahun lebih.

Baca juga: Macam-Macam Gerhana Matahari

Ilmu Keplanetan

Ilmu keplanetan merupakan salah satu cabang ilmu astronomi yang meneliti tentang susunan planet, bulan, planet katai, komet, asteroid, serta benda-benda langit lain yang mengelilingi bintang, terutama Matahari. Meskipun mempelajari mengenai susunan planet dan juga tata surya, cabang ilmu astronomi ini juga meliputi planet-planet luar surya.

Astronomi Bintang

Untuk memahami alam semesta, penelitian atas bintang-bintang dan bagaimana mereka berevolusi sangatlah bersifat fundamental. Astrofisika yang berkenaan dengan bintang itu sendir bisa diketahui melalui pengamatan segi teoritis dan juga simulasi komputer yang saat ini semakin berkembang.

Astronomi Galaxy

Salah satu cabang ilmu astronomi selanjutnya adalah astronomi galaxy. Astronomi galaxi ini membahas mengenai alam semesta. Sama halnya dengan ilmu astronomi bintang, astronomi galaxi ini juga mempelajari berbagai hal yang terjadi dan menjadi fenomena di alam semesta khususnya galaxi-galaxi yang sangat fundamental.

Astronomi Ekstragalaxi

Astronomi ekstragalaksi merupakan cangan ilmu astronomi yang mempelajari formasi dan evolusi galaksi-galaksi, morfologi, dan klasifikasi hal-hal yang berhubungan dengan galaksi di alam semesta ini. Benda-benda yang berada di luar galaksi juga dibahas dalam cabang ilmu astronomi yang satu ini. Hal tersebut terutama yang belakangan ini diperbincangkan dan dinilai sangat penting untuk memahami struktur alam semesta dalam skala yang besar.

Kosmologi

Kosmologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu kosmos yang berarti dunia. kemudian kata tersebut diberi akhiran –logia dari kata logos yang berarti pembelajaran. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kosmologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari alam semesta secara keseluruhan dengan penelitian dan pembahasan teori-teori yang ada.

Baca juga: Komet: Pengertian, Ciri-Ciri dan Bagian-Bagiannya

Cabang ilmu kosmologi ini pada umumnya terbagi berdasarkan pengamatan alam semesta yang dilakukan dengan skala besar. Cabang ilmu kosmologi yang melakukan pengamatan alam semesta dalam skala besar ini adalah cabang yang dikenal sebagai kosmologi fisik.

Dari cabang ilmu astronomi yang satu ini, kosmologi telah menyumbangkan pemahaman yang mendalam mengenai formasi dan evolusi jagat raya yang ada. Salah satu teori dari pengamatan kosmologi ini adalah teori Dentuman Besar atau yang lebih dikenal dengan sebutan teori Big Bang. Teori Big Bang ini menyatakan bahwa bumi berasal dari satu titik dan mengembang selama 13,7 milyar tahun hingga pada masa saat ini.

Revolusi Ilmiah dari Astronomi


Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, astronomi merupakan ilmu yang mempelajari mengenai alam semesta. Banyak pandangan-pandangan berkenaan dengan astronomi ini, baik dari segi agama, maupun kehidupan secara sosial. Keragaman pandangan astronomi ini terus berkembang dari mulai zaman dulu hingga saat ini.

Pada Zaman Renaissance, Copernicus menyusun model Tata Surya heliosentris, model yang kemudian dibela dari berbagai kontroversi, dikembangkan, dan dikoreksi oleh dua ilmuwan bernama Galileo dan Kepler. Galileo berinovasi dengan teleskop yang berguna untuk mempertajam pengamatannya mengenai astronomi. Sedangkan Kepler berhasil menjadi ilmuwan pertama yang menyusun secara tepat dan mendetail dari pergerakkan planet-planet dengan matahari sebagai pusatnya.

Akan tetapi, meski Kepler menjadi ilmuwan pertama yang dapat menyusun secara te[pat dan detail, Kepler gagal memformulasikan teori untuk menjelaskan hukum-hukum yang ditulisnya sendiri. Hal tersebut terus terulang hingga Newton yang menemukan teleskop refleksi yang digunakan untuk pengamatan langit, berhasil menjelaskan hukum-hukum Kepler melalui dinamika angkasa dan hukum gravitasi.

Seiring dengan semakin baiknya ukuran dan kualitas teleskop, semakin banyak pula penemuan-penemuan lebih lanjut lagi. Melalui teknologi ini, Lacaille berhasil mengembangkan katalog-katalog bintang yang lebih lengkap. Hal tersebut juga dilakukan oleh astronom Jerman-Inggris Herschel dengan membuat katalog-katalog Nebula dan gugusannya.

Pada tahun 1781, Herschel menemukan planet Uranus. Planet ini merupakan planet pertama yang ditemui di luar planet-planet klasik. Selain itu, pengukuran jarak menuju sebuah bintang di langit juga pertama kali dipublikasikan pada tahun 1838. Perhitungan ini dilakukan oleh Bessel dengan melakukannya melalui pengukuran paralaks dari 61 Cygni.

Kemudian, pada abad ke-18 hingga abad ke-19, penemuan mengenai ilmu astronomi ini diwarnai oleh penelitian atas masalah yang dikenal dengan sebutan masalah tiga badan. pengamatan dan penelitian ini dilakukan oleh Euler, Clairaut, dan D’Alembert. Oleh ketiga ilmuwan tersebut, penelitian kemudian menghasilkan metode prediksi yang lebih tepat untuk pergerakkan Bulan dan planet-planet.

Penemuan ini kemudian diperkuat oleh Lagrange dan Laplace yang memungkinkan setiap ilmuwan bisa memperkirakan massa planet dan satelit melalui perturbasi atau pergerakannya.

Setelah banyaknya kemajuan akan penemuan-penemuan astronomi tersebut, hal tersebut terus berkembang hingga ditemukanya spektroskop dan fotografi. Kedua penemuan tersebut mendorong kemajuan penelitian-penelitian baru lainnya.

Pada tahun 1814-1815, Fraunhofer menemukan lebih kurang 600 pita spektrum pada Matahari. Kemudian pada tahun 1859 Kirchoff menjelaskan fenomena astronomi ini dengan mengatribusikannya pada keberadaan unsur-unsur semesta alam.

Baru kemudian pada abad ke-20, Galaksi Bima Sakti yang merupakan tempat Bumi dan Matahari berada. Hal tersebut dibuktikan sebagai kelompok bintang yang terpisah dari kelompok bintang-bintang yang lainnya.

Dari berbagai pengamatan yang sebelum-sebelumnya dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa ada galaksi-galaksi lain di luar Bima Sakti. Selain itu, diyakini bahwa alam semesta ini terus mengembang setiap hari-harinya. Hal ini disebabkan galaksi tersebut terus menjauh dari galaksi yang ditempati saat ini.

Astronomi modern menemukan dan terus berupaya untuk menjelaskan benda-benda langit yang asing, seperti kuasar, pulsar, blazar, galaksi-galaksi radio, black hole atau lubang hitam, dan bintang neutron. Dengan adanya kosmologi fisik, diharapkan penemuan mengenai astronomi dan benda-benda asing yang belum bisa dijelaskan tersebut bisa lebih maju dan berkembang pesat, seperti teori Big Bang, radiasi CMB, hukum Hubble, dan ketersediaan kosmologi unsur.

Demikianlah pembahasan mengenai beberapa cabang ilmu astronomi dan perjalanan panjangnya yang dapat disampaikan, semoga bermanfaat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *