Rumus Interval Skala Likert dan Contoh Soal

Rumus Interval Skala Likert dan Contoh Soal
5/5 - (1 vote)

Balaibahasajateng, Rumus Interval Skala Likert dan Contoh Soal – Rumus interval skala likert. Bagi kamu mahasiswa tingkat akhir atau para surveyor pasti sudah tidak asing lagi dengan survei atau kuesioner. Survei dan kuesioner merupakan dua metode untuk memperoleh data dari responden dengan menjawab pertanyaan baik secara verbal maupun tulisan. Kedua metode tersebut lumrah digunakan dalam pengumpulan data primer untuk penelitian di bidang akademis maupun terkait dengan kepentingan bisnis, seperti pemasaran produk atau evaluasi produk. 

Survei dan kuesioner yang telah terisi akan diolah dan hasilnya akan menunjukkan jawaban atas pertanyaan yang sedang dicari. Pengolahan data ini menggunakan pengukuran data penelitian, seperti Guttman, Thurstone, dan Likert. Likert atau Skala Likert merupakan salah satu pengukuran data penelitian yang paling banyak digunakan saat ini. Lalu, sebenarnya apa itu Skala Likert? Mengapa Skala Likert menjadi pengukuran data penelitian yang banyak digunakan?

Table of Contents

  1. Definisi Skala Likert
  2. Kelebihan dan Kekurangan Rumus Interval Skala Likert
    1. Kelebihan Skala Likert
    2. Kekurangan Skala Likert
  3. Cara Menggunakan Skala Likert
  4. Contoh Soal

Definisi Skala Likert

Likert atau Skala Likert merupakan salah satu skala pengukuran data penelitian untuk mengukur data penelitian yang bersifat kualitatif, seperti sikap dan pendapat positif maupun negatif, yang banyak digunakan dalam penelitian berupa survei. Nama Skala Likert diambil dari nama penemunya, yaitu Rensis Likert, seorang peneliti dari Amerika Serikat, yang memperkenalkan Skala Likert melalui terbitan laporannya dan juga penjelasan penggunaan skala tersebut. Data dari Skala Likert digunakan untuk mengetahui persepsi, pendapat, maupun sikap responden terhadap peristiwa, produk, fenomena, berdasarkan definisi operasional yang sudah ditentukan oleh peneliti. Dalam skala ini, variabel yang diukur diturunkan menjadi indikator variabel. 

Untuk mendapatkan datanya, Skala Likert memiliki dua bentuk pertanyaan, yaitu positif dan negatif. Pertanyaan positif digunakan untuk mengukur skala positif dan pertanyaan negatif untuk mengukur skala negatif. Biasanya, dalam Skala Likert susunan pertanyaan positif dan negatif akan ditunjukkan melalui skor, semakin ke kanan maka skornya akan semakin besar dan menunjukkan pertanyaan positif, sedangkan kebalikannya, semakin ke kiri maka skornya akan semakin kecil dan menunjukkan pertanyaan negatif. Namun penentuan skor ini dapat menyesuaikan dengan kebutuhan penelitian.

Baca juga: Materi dan Contoh Soal Aturan Cosinus pada Trigonometri Segitiga

Penggunaan Skala Likert akan membutuhkan responden menjawab atau melengkapi survei untuk menunjukkan tingkat atau skala jawaban yang sesuai dengan pendapat mereka. Umumnya, pengukuran data penelitian dengan Skala Likert akan menyediakan pilihan jawaban seperti skala jawaban Sangat Setuju hingga Sangat Tidak Setuju. Skala jawaban pada Skala Likert tidak terbatas pada lima skala jawaban, kamu dapat menggunakan skala jawaban hingga 7 ataupun 9 tingkat. Skala jawaban seperti ini kemudian menjadi ciri khas dari Skala Likert. Hasil dari survei dengan Skala Likert kemudian diolah lebih lanjut untuk menentukan hasil penelitian. 

Kelebihan dan Kekurangan Rumus Interval Skala Likert

Setiap metode pengukuran data penelitian memiliki kelebihan maupun kekurangan yang sedikit banyak dapat mempengaruhi hasil penelitian, termasuk Skala Likert. Berikut adalah penjelasan singkat kelebihan dan kekurangan dari rumus Interval Skala Likert. 

Kelebihan Skala Likert

  1. Atas jumlah item yang sama, Likert memiliki reliabilitas lebih tinggi dibandingkan Thurstone
  2. Item atau pertanyaan yang kurang jelas menunjukkan antara hubungan dengan sikap yang diteliti masih bisa masuk dalam skala
  3. Memberikan keterangan lebih jelas dan nyata terkait dengan pendapat responden

Kekurangan Skala Likert

  1. Tidak dapat membandingkan antar individu karena menggunakan ukuran ordinal
  2. Terlalu banyak pola respon sehingga mengakibatkan total skor setiap individu tidak memiliki arti yang jelas

Cara Menggunakan Skala Likert

Sebelum kita menghitung sebuah data dengan Skala Likert, kita perlu mengetahui rumus dari Skala Likert itu sendiri.

Skala Likert=T x Pn

Keterangan:

T = Total jumlah responden yang memilih

Pn = Pilihan angka skor likert

Untuk memahami penggunaan Skala Likert, berikut adalah contoh kasus dalam menggunakan Skala Likert untuk menentukan hasil penelitian

Contoh Soal

Dalam sebuah penelitian, diketahui bahwa berdasarkan perhitungan rumus Slovin menunjukkan 100 orang responden. Berdasarkan hasil survei yang diisi oleh 100 responden tersebut, menunjukkan pemetaan jawaban sebagai berikut. 

  • 30 Responden menjawab Sangat Setuju
  • 30 Responden menjawab Setuju
  • 5 Responden menjawab Netral
  • 20 Responden menjawab Tidak Setuju
  • 15 Responden menjawab Sangat Tidak Setuju

 Jawaban 

1. Mengubah jawaban responden menjadi kuantitatif dengan mengubahnya menjadi angka, pemberian angka dapat dengan skala jawaban 1- 5. 

JawabanAngka
Sangat Setuju5
Setuju4
Netral3
Tidak Setuju2
Sangat Tidak Setuju1

2. Menghitung dengan rumus Skala Likert, yaitu mengalikan antara total responden yang menjawab pilihan jawaban dengan angka skor Skala Likert

  • Sangat Setuju = 30 Responden x 5 = 150
  • Setuju = 30 Responden x 4 = 120
  • Netral = 5 Responden x 3 = 15
  • Tidak Setuju = 20 Responden x 2 = 40
  • Sangat Tidak Setuju = 15 Responden x 1 = 15

Total Skor = 340

  • Menentukan skor maksimum, skor minimum, dan indeks persentase keseluruhan jawaban

Skor Maksimum = 100 x 5 = 500

Skor Minimum = 100 x 1 = 100 

Indeks (%) = (340/500) x 100%

Indeks (%) = 68%

Untuk mengetahui rumus intervalnya adalah dengan membagi jumlah responden dengan jumlah jawaban seperti dibawah ini. 

I = 100 / Jumlah skor

I = 100 / 5 = 20

Berdasarkan indeks tersebut, diketahui bahwa keseluruhan jawaban dari survey adalah pada rentang 68% dengan interval penilaian 20. 

  1. Menentukan indeks persentase keseluruhan jawaban pada interval penilaian

Interval penilaian

Indeks 0% – 19,99% = Sangat Tidak Setuju

Indeks 20% – 39,99% = Tidak Setuju

Indeks 40% – 59,99% = Netral

Indeks 60% – 79,99% = Setuju

Indeks 80% – 100% = Sangat Setuju

Berdasarkan angka indeks keseluruhan jawaban menunjukkan angka 68% sehingga masuk pada interval penilaian Setuju

Baca juga: Contoh Soal Energi Mekanik beserta Pengertian dan pembahasannya

Mudah bukan menggunakan Skala Likert? Untuk kamu yang sedang mempelajari rumus Interval Skala Likert, semoga artikel ini dapat membantu dan memudahkan kamu memahami dasar menggunakan Skala Likert dalam sebuah sruvei ya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *