Biografi Adam Malik: Sang Diplomat Wakil Presiden ke-2

biodata adam malik
Adam Malik / sumber opac.perpusnas.go.id
5/5 - (1 vote)

Balaibahasajateng, Biografi Adam Malik, Pahlawan Nasional Indonesia – Pemilik nama Adam Malik Batubara ini lebih dikenal dengan nama Adam Malik. Adam Malik lahir di Pematang Siantar, Sumatera Utara pada tanggal 22 Juli 1917.

Nah Pada kesempatan ini, kami akan membahas Adam malik lebih lanjut mulai dari biodata, biografi hingga penghargaan untuk beliau. Langsung saja kita simak berikut ini.

Table of Contents

  1. Biodata Adam Malik
  2. Biografi Singkat
  3. Pendidikan
  4. Karir Politik
  5. Penghargaan
  6. Penutup

Biodata Adam Malik

Nama LengkapAdam Malik
Tempat Tanggal LahirPematang Siantar, Sumatera Utara, 22 Juli 1917
PendidikanSarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia
PekerjaanDiplomat, Politikus, dan Jurnalis
JabatanWakil Presiden RI ke-2 (1978-1983),
Menteri Luar Negeri RI (1966-1977), dan
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (1983-1984)
PrestasiPenghargaan Dag Hammarskjöld dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (1962),
Konferensi Jenewa tentang Perdamaian Vietnam sebagai pimpinan delegasi Indonesia (1964), dan
gelar Doktor Kehormatan Bidang Hukum Internasional dari Universitas Hasanuddin (1974)
PasanganTuty Alawiyah
AnakFaisal Malik, Ina Rachman, dan Ida Malik
WafatJakarta, 5 September 1984

Baca juga: Biografi pangeran DiPonegoro

Biografi Singkat

biografi adam malik
Adam Malik Wakil Presiden ke-2 Indonesia / IMG: kebudayaan.kemdikbud.go.id

Adam Malik lahir dari pasangan Abdul Malik Batubara dan Salamah Lubis. Adam Malik berasal dari sebuah keluarga muslim Batak Mandailing dengan marga Batubara. Adam Malik merupakan mantan wakil presiden yang ke tiga.

Adam Malik merupakan seorang diplomat senior, menteri luar negeri dan satu dari pionir di jurnalistik Indonesia. Selama masa deklarasi kemerdekaan Indonesia Adam Malik turut memiliki peranan dalam terlaksananya deklarasi tersebut. Selain itu juga Adam Malik memiliki peranan yang juga penting dalam pembentukan ASEAN.

Baca juga: Biografi Buya Hamka

Pendidikan

Pendidikan dasar didapat Adam Malik dari sekolah dasar Belanda dan sekolah agama islam. Setelah menyelesaikan pendidikan di sekolah menengah atas, Adam Malik bekerja sebagai penjaga took. Dalam usia belasan tahun tersebut, Adam Malik memiliki ketertarikan dalam bidang politik dan menjadi ketua partai Indonesia (Partindo) cabang Pematang Siantar di usianya yang masih 17 tahun.

Saat itu, Adam Malik meminta kepada pemerintah colonial Belanda untuk memberikan kemerdekaan kepada Indonesia dan akibat tindakannya Adam Malik dipenjara karena penghianatan terhadap pemerintah belanda.

Karir Politik

Setelah dipenjara beberapa waktu, Adam Malik dibebaskan dan Adam Malik meninggalkan kampung halamannya dan pergi ke Jakarta, disana Adam Malik menjadi seorang jurnalis. Adam Malik menulis di majalah partai Partindo dan surat kabar Pelita Andalas dan kemudian mendirikan Antara press bereau di bulan Desember 1937.

Di tahun 1940an Adam Malik bergabung di dunia politik, menjadi salah satu yang bergabung dalam KNIP dan lain lain. Pada tahun 1959, Adam Malik memulai karir internasionalnya dengan menjadi ambassador untuk Uni Soviet dan Polandia. Pada tahun 1962, Adam Malik memimpin kesuksesan dalam negosiasi dengan Belanda untuk menyerahkan Irian barat (Papua) ke Indonesia.

Pada tahun 1965, Adam Malik menjadi menteri Ekonomi dan ditahun yang sama bergabung dengan jenderal Suharto dan Sultan Hamengkubuono IX. Dan dari tahun 1966 hingga 1977, Adam Malik menjadi menteri luar negeri dan menjabat hingga 10 ahun. Adam Malik mewakili Indonesia di berbagai konferensi internasional dan menjadi ketua delegasi Indonesia dalam setiap pertemuan sejak tahun 1966.

Selama waktu berjalan, pada tahun 1977, Adam Malik menjadi ketua MPR dan setahun setelahnya pada tahun 1978 Adam Malik juga mengikuti pemilihan dan menjadi wakil presiden republik Indonesia pada tahun 1977 bersama presiden Suharto setelah pensiun dari karir diplomatnya. Adam Malik menjadi wakil presiden republic Indonesia hingga tahun 1983.

Adam Malik merupakan Seorang nasionalis yang mencurahkan dirinya untuk Indonesia dan cepat beradaptasi dengan perubahan dalam politik Indonesia, selain itu, mendedikasikan seluruh karirnya untuk pembangunan tanah air dan rakyat Indonesia. Pada tahun 1982, Adam Malik diberikan penghargaan Dag Hammarskjold oleh Persatuan Bangsa-Bangsa.

Penghargaan

Adam Malik juga merupakan salah seorang yang diberi penghargaan sebagai pahlawan nasional Indonesia yang merupakan gelar penghormatan tertinggi di Indonesia.

Berikut adalah beberapa penghargaan yang diterima oleh Adam Malik:

  1. Penghargaan Dag Hammarskjöld dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (1962)
  2. Konferensi Jenewa tentang Perdamaian Vietnam sebagai pimpinan delegasi Indonesia (1964)
  3. Gelar Doktor Kehormatan Bidang Hukum Internasional dari Universitas Hasanuddin (1974)
  4. Gelar Doctor Honoris Causa dari Universitas Padjajaran (1982)
  5. Gelar Doctor Honoris Causa dari Universitas Indonesia (1983)

Selain itu, Adam Malik juga dianugerahi berbagai macam penghargaan dan tanda kehormatan dari pemerintah Indonesia, seperti Bintang Mahaputra, Bintang Gerilya, dan Satyalancana Pembangunan. Penghargaan-penghargaan ini diberikan sebagai bentuk pengakuan atas jasanya dalam memajukan bangsa dan negara Indonesia di berbagai bidang, terutama dalam hubungan internasional dan politik luar negeri.

Adam Malik meninggal di Bandung, Jawa barat pada tanggal 5 September 1984 ketika berumur 67 tahun. Meninggalnya Adam Malik dikarenakan kanker hati. Adam Malik dimakamkan di taman makam pahlawan Kalibata.

Baca juga: Mengupas Biografi Sutan Sjahrir: Sang Intelektual dan Perintis Demokrasi di Indonesia

Penutup

Adam Malik, seorang diplomat, politikus, dan jurnalis, merupakan salah satu tokoh penting dalam sejarah modern Indonesia. Karirnya dimulai dari dunia jurnalistik hingga memasuki bidang politik dan diplomatik. Posisinya sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia selama 11 tahun membuatnya dikenal sebagai salah satu diplomat terbaik yang dimiliki Indonesia. Adam Malik juga terkenal karena perannya dalam Konferensi Jenewa pada tahun 1964 sebagai pimpinan delegasi Indonesia yang memperjuangkan perdamaian Vietnam.

Selain itu, Adam Malik juga menjadi Wakil Presiden Indonesia ke-2 pada periode 1978-1983. Selama menjabat, ia memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan hubungan bilateral Indonesia dengan negara lain. Adam Malik juga dikenal sebagai seorang pemimpin yang tegas dan memiliki visi jauh ke depan.

Meskipun telah meninggal pada tahun 1984, warisan Adam Malik sebagai seorang tokoh penting dalam sejarah Indonesia tetap diingat dan dihormati oleh banyak orang. Dalam memperingati jasa-jasanya, banyak institusi dan gedung yang dinamai dengan namanya. Warisan Adam Malik terus diingat dan dihargai sebagai bagian penting dalam sejarah bangsa Indonesia. Semoga keberhasilan Adam Malik sebagai seorang diplomat, politikus, dan jurnalis dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk memajukan bangsa dan negara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *