Tari Melemang: Sejarah, Asal, Busana dan Penyajian

tari melemang berasal dari
Tari melemang Tanjung Pisau / Sumber kikomunal-indonesia.dgip.go.id
5/5 - (1 vote)

Balaibahasajateng.web.id, Tari Melemang: Sejarah, Asal, Busana dan Penyajian – Tari melemang merupakan salah satu tarian yang melengkapi ragam Tarian Melayu Riau. Sebuah tari tradisional yang pernah hidup menghiasi kebudayaan masyarakat di Pulau Bintan, Kepulauan Riau. Tari Melemang berasal dari Tanjungpisau Negeri Bentan Penangan, Kecamatan Bintan.

Pada kesempatan ini, kami akan memberitahu sobat tentang tari melemang lebih lengkap berikut ini.

Daftar Isi

  1. Sejarah Tari Melemang
  2. Bentuk Penyajian Tari Melemang
  3. Busana dan Alat musik Tari Melemang
  4. Penutup

Sejarah Tari Melemang

Melemang merupakan tarian klasik dari abad ke-12. Terlahir sebagai tarian istana yang dipertunjukkan dalam lingkup kerajaan Bentan, kerajaan yang pernah ada di wilayah Bukit Batu, Bintan. Disajikan di saat-saat tertentu sebagai tarian hiburan bagi raja dan pembesar di kalangan kerajaan.

Seiring dengan runtuhnya kerajaan Bentan, tari Melemang kemudian menjadi pertunjukan hiburan rakyat. Lestari sebagai bagian dari upacara adat perkawinan. Sayangnya lambat laun tarian ini sudah sangat jarang ditampilkan atau mungkin tidak pernah lagi mewarnai upacara adat tersebut.

Tarian Melemang menjadi lebih sering mewarnai acara-acara lain, seperti festival seni budaya yang diselenggarakan pemerintah setempat. Dalam perkembangannya, tari ini tidak hanya hidup dalam budaya masyarakat Tanjungpisau Penanga, namun sempat menyebar juga ke Daik-Lingga.


Baca juga: Pola lantai Tari Saman

Bentuk Penyajian Tari Melemang

Tari yang di daerah kelahirannya lebih dikenal dengan nama Tari Melemang Bintan Penaga ini setidaknya dipertunjukkan oleh 14 orang pemain. Ada yang berperan menjadi raja, permaisuri dan putri. Selebihnya ada juga enam orang sebagai penari, seorang penyanyi serta empat orang pemusik.

Perihal namanya, Melemang merujuk pada kecakapan para penari dalam mengambil sesuatu (sapu tangan, uang receh, dll). Mereka melakukannya dengan cara melemang (berdiri, membongkokkan badan ke arah belakang). Dari kecakapan itulah tarian ini dinamakan malemang atau melemang.

Tetap dalam kesesuaian peran, para pemain Melemang mengenakan kostum dan tata rias bergaya Melayu. Masing-masing memakai atasan baju kurung panjang. Untuk bawahan, wanita memakai sarung panjang. Sedangkan laki-lakinya memakai celana panjang serta memakai topi (kopiah) hitam.

Tarian Melemang dipertunjukkan dalam durasi sekitar satu jam dengan mengisahkan kehidupan di lingkungan kerajaan.

Busana dan Alat musik Tari Melemang

Tari Melemang adalah tarian tradisional yang berasal dari daerah Kepulauan Riau. Tarian ini merupakan bagian dari budaya masyarakat Melayu dan sering dipertunjukkan dalam berbagai acara adat seperti pernikahan, khitanan, dan acara lainnya yang bersifat sakral atau religius.

Dalam tarian ini, penari menggunakan busana adat Melayu yang terdiri dari baju kurung dan sarung untuk wanita, serta baju Melayu dan kain pelikat untuk pria. Busana ini biasanya dihiasi dengan motif khas daerah Kepulauan Riau seperti motif songket atau batik. Penari juga menggunakan aksesoris seperti kalung, gelang, dan anting-anting untuk melengkapi penampilannya.

Alat musik yang digunakan dalam Tari Melemang adalah gamelan Melayu yang terdiri dari serunai, rebab, gendang, dan gong. Musik gamelan ini dimainkan dengan ritme yang khas dan mengiringi gerakan penari.

Baca juga: Tari Bedana: Sejarah, Asal, Gerakan dan Iringan Musik

Penutup

Sebagai warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan, Tari Melemang terus dipertahankan dan dikembangkan oleh para penari dan seniman.

Selain itu, Tari Melemang juga sering ditampilkan dalam berbagai acara adat dan kebudayaan sebagai bagian dari upaya untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia.

Dengan demikian, diharapkan bahwa Tari Melemang akan terus hidup dan berkembang serta memberikan inspirasi bagi generasi muda untuk mencintai dan melestarikan budaya Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *