Identifikasi Masalah

Identifikasi Masalah
5/5 - (1 vote)

Balaibahasajateng.web.id, Identifikasi Masalah : Pengertian, Fungsi, Bagian, Cara, Contoh (Lengkap)  – Masalah penelitian merupakan sebuah pernyataan yang ingin dijawab oleh sang peneliti atau permasalahan yang ingin diselesaikan. Proses identifikasi masalah termasuk ke dalam bagian dari proses penelitian sebagai upaya dari penyelesaian masalah (problem) yang sedang diteliti.

Proses dari kegiatan identifikasi masalah akan menghasilkan macam-macam intervasi serta memberikan opsi bagi penelitian. Hal ini juga melibatkan pengembangan pernyataan rumusan masalah yang jelas dan langsung bisa dihubungkan dengan tujuan dan sasaran spesifik yang sedang diteliti.

Nah, apa sih identifikasi masalah itu sendiri? Apakah sobat sudah mengerti yang dimaksud tersebut? Jika belum mengerti, pada artikel ini akan saya jelaskan semua tentang apa itu identifikasi masalah beserta contohnya.

Oke langsung saja kita masuk ke pembahasan utama.

Table of Contents

  1. Pengertian Identifikasi Masalah
  2. Pengertian Identifikasi Masalah Menurut Para Ahli
  3. Fungsi Identifikasi Masalah
  4. Bagian-Bagian Identifikasi Masalah
  5. Cara Membuat Identifikasi Masalah
  6. Contoh Identifikasi Masalah Penelitian
  7. Penutup

Pengertian Identifikasi Masalah

Pengertian identifikasi masalah (problem identification) secara umum adalah sebuah proses serta hasil pengenalan permasalahan atau inventarisasi masalah. Bisa juga dikatakan identifikasi masalah adalah suatu proses penelitian yang menjadi langkah pertama dan terpenting yang harus dilakukan oleh para peneliti.

Hal ini biasanya jadi agak sulit bagi seorang peneliti yang belum memiliki pengalaman atau masih pemula dalam penelitian untuk membuat konsep sebuah penelitian. Pada umumnya, masalah penelitian harus dipahami terlebih dahulu sebagai beberapa kesulitan, situasi yang belum jelas dialami oleh sang peneliti dalam konteks praktis atau teoritis dan ingin mendapatkan penjelasan yang nyata, klarifikasi atau menawarkan solusi.

Sebelum melakukan penelitian apa saja, sebaiknya Anda harus melakukan identifikasi bidang penelitian utama yang Anda minati, sebagian besar sudah Anda kuasai. Contohnya dari: Pendidikan, ilmu sosial, humaniora, administrasi bisnis.

Setelah Anda selesai memilih bidang yang luas, selanjutnya Anda harus mempersempit bidang tersebut dengan memilih topik tertentu. Hal ini harus dilakukan setelah melalui sebagian besar literatur yang berhubungan dengan bidang tersebut.

Topik tersebut wajib dipersempit menjadi lebih spesifik yang dapat diteliti.

Permasalahan yang sedang dikaji dalam studi penelitian harus dipilih dengan cermat. Pengidentifikasian masalah bukanlah hal yang mudah, ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh para peneliti dalam menganalisis situasi yang bermasalah (Van Dalen, 1973), sebagai berikut:

  1. Mengamati fakta untuk relevansinya.
  2. Menyelidiki hubungan di antara penjelasan dan juga hubungan dengan fakta.
  3. Mempertanyakan asumsi yang mendasari analisasi masalah.
  4. Penjelasan untuk penyebab kesulitan.
  5. Akumulasi fakta yang terkait dengan masalah tersebut.
  6. Sebagai pengungkap kesulitan utama, periksa hubungan antara fakta.
  7. Memastikan relevansi penjelasan ini dengan masalah melewati pengamatan & analisa.

Pengertian Identifikasi Masalah Menurut Para Ahli

Selain pengertiannya secara umum. ada juga pengertian identifikasi masalah menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

  • Amien Silalahi

Mendefinisikan identifikasi masalah sebagai usaha untuk mendaftar sebanyak-banyaknya pertanyaan terhadap suatu permasalahan yang sekiranya dapat ditemukan jawabannya.

  • Suriasumantri

Mendefinisikan identifikasi masalah sebagai tahap awal dari penguasaan masalah dimana objek dalam suatu jalinan tertentu dapat kita kenali sebagai suatu masalah.

Fungsi Identifikasi Masalah

Suatu identifikasi masalah memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut ini:

  • Perumusan bisa dilakukan dengan cara pengembangan, sehingga bisa mendapatkan wawasan baru.
  • Memudahkan untuk menentukan mana saja yang harus didahulukan dan mana yang hanya akan menjadi bagian pelengkap.
  • Sebagai bentuk dorongan dari suatu kegiatan dari penelitian untuk menjadi sebab suatu kegiatan penelitian terjadi untuk dikerjakan.
  • Mengetahui apa saja yang harus dibahas, apa saja yang harus dilakukan penyelesaian sehingga menjadi suatu karya, hasil atau pun wawasan baru.

Bagian-Bagian Identifikasi Masalah

Secara umumnya, suatu identifikasi masalah memiliki bagian-bagian antara lain:

  1. Mengidentifikasi dengan jelas akar sebuah permasalahan.
  2. Melakukan pengembangan pernyataan masalah secara terperinci yang meliputi efek masalah pada sebuah fenomena.

Terdapat banyak sumber yang bisa membantu dalam mengidentifikasi masalah penelitian yang bermakna, diantaranya adalah: pengalaman, diskusi, teori, sastra, perubahan teknologi, perubahan sosial, ketidakpuasan.

Artikel Terkait: Metodologi Penelitian

Cara Membuat Identifikasi Masalah

Cara yang bisa dilakukan oleh para peneliti untuk melakukan identifikasi suatu masalah adalah sebagai berikut:

  1. Harus bisa memahami teori, fakta, dan ide dalam bidang yang telah diteliti. Para peneliti harus dapat mengetahui penelitian dalam bidang tersebut. Hal tersebut bisa didapatkan melalui review literatur.
  2. Pengetahuan baru mengenai minat peneliti dapat didapatkan melalui jurnal, majalah, dan buku-buku baru.
  3. Survei sasaran untuk penelitian lebih lanjut diberikan di akhir laporan penelitian dan tinjauan proyek penelitian.
  4. Situasi kehidupan, hubungan yang dibangun oleh penelitian terkait dan implikasi progresif sebab kemajuan teknologi.
  5. Masalah keingin tahuan para peneliti dan sebab minat alami peneliti, masalah peneliti muncul.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini merupakan langkah-langkah yang harus dilakukan para peneliti dalam melakukan identifikasi masalah penelitian:

  • Pernyataan Masalah Secara Umum

Artikanlah permasalah secara umum, contohnya: Apakah berita yang negatif lebih menarik minat orang jika dibandingkan dengan berita positif? Kemudian persempitlah dengan memikirkan kembali permasalah (pertimbangkan kelayakan masalah).

Contoh lebih jelasnya lagi, Apakah berita negatif seperti korupsi, perampokan, pembunuhan bisa menarik minat orang lebih dari pada berita positif seperti pertumbuhan ekonomi negara? Bagaimanakah cara mendefinisikan secara umumnya? Pelajari terlebih dahulu subjek terkait secara menyeluruh, lakukan survei pendahuluan.

  • Memahami Sifat Permasalahan

Cara yang paling efektif untuk memahami permasalahan adalah dengan cara diskusi. Lakukanlah diskusi dengan orang-orang yang mempunyai pengetahuan yang baik tentang masalah tersebut.

  • Survei Literatur yang Tersedia

Lakukan survei pada semua penelitian yang telah dilakukan sebelumnya terkait dengan permasalahan yang dikaji. Hal ini membantu untuk mempersempit masalah, mengidentifikasi kesenjangan penelitian, memberikan ide-ide baru di bidang terkait, serta membantu untuk menentukan desain penelitian.

  • Mengembangkan Ide-Ide Melalui Diskusi

Sebuah diskusi akan selalu menghasilkan informasi yang bermanfaat, berbagai ide baru bisa dikembangkan melalui kegiatan semacam ini. Para peneliti harus bisa mendiskusikan masalahnya dengan rekannya dan orang lain yang mempunyai pengetahuan yang cukup di bidang yang sama atau dalam mengatasi masalah sama.

Istilah ini dikenal dengan sebutan survei pengalaman.

  • Memulihkan Masalah Penelitian

Langkah terakhir adalah menyusun kembali masalah penelitian menjadi istilah operasional. Contohnya, pernyataan penelitian awal, yakni mengapa produktivitas di negara Jepang jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan India? Selanjutnya jika masalah sudah dipahami, literatur yang dibutuhkan sudah tersedia dan diskusi tentang masalah sudah dilakukan.

Maka, pertanyaannya sudah diulang kembali, yakni faktor-faktor apa saja yang bertanggung jawab atas produktivitas tenaga kerja yang lebih tinggi dari industri manufaktur di Jepang selama masa 1971 hingga 1980 jika dibanding dengan industri manufaktur di India?

Baca Juga: Metode Data Mining

Contoh Identifikasi Masalah Penelitian

Contoh Identifikasi Masalah Penelitian
Contoh Identifikasi Masalah Penelitian

Nah, untuk lebih memudahkan penangkapan sobat disini saya akan memberikan contoh beserta sedikit penjelasannya. Sebab dibagian sebelumnya telah saya jelaskan bagian-bagian dasarnya beserta pengertiannya saja.

Apabila suatu permasalahan sudah dilakukan identifikasi, yakni sudah didefinisikan dan dibuat agar bisa diukur. Dalam artian peneliti sudah siap untuk menyusun pertanyaan penelitian dan mengumpulkan data sebagai rangkaian dari penerapan metode ilmiah.

Metode ilmiah bisa diaplikasikan jika permasalahan sudah diidentifikasi. Langkah yang yang harus dilakukan sama seperti yang sudah saya jelaskan diatas, yakni membuat pertanyaan penelitian atau rumusan masalah.

Secara sambung, proses selanjutnya adalah membaca literatur yang relevan, melakukan formulasi hipotesis atau kerangka teori, membuat desain penelitian, melakukan penelitian (mengumpulkan data dan mengolahnya). Bagian akhirnya adalah membuat kesimpulan atau temuan penelitian serta menulis laporan penelitian.

Jika sobat cermati langkah dari metode ilmiah tersebut, maka mengidentifikasi masalah berada pada bagian paling awal. Bahkan sebelum rumusan masalah tersebut diaplikasikan atau sebelum pertanyaan penelitian disusun.

Dalam artian, mengidentifikasi masalah dapat dianggap juga sebagai proses “meramu bahan mentah” untuk “menyajikan masakan” berupa rumusan masalah atau pertanyaan penelitian. Jika proses identifikasi permasalahan diibaratkan proses memasak. maka makanan yang disajikan adalah rumusan masalah.

Disini saya akan mengambil contoh permasalahan tentang perbedaan tingkat kecerdasan anak sebagai masalah penelitian. Kecerdasan atau intelejensia adalah suatu konsep. Sedangkan untuk melakukan penelitian kita perlu mengubah konsep tersebut menjadi definisi operasional.

Definisi operasional merupakan konsep turunan yang lebih spesifik untuk dapat diaplikasikan dalam proses penelitian. Penjelasan ini mungkin terdengar rumit. Untuk lebih memudahkan penangkapan kalian, disini kita sebutkan bahwa konspenya adalah kecerdasan, sedangkan definisi operasionalnya adalah tingkat kecerdasan.

Dalam sebuah penelitian sosial, membuat konsep yang dapat diukur disebut dengan operasinalisas.

Penting untuk diketahui bahwa identifikasi masalah pasti akan selalu melibatkan usaha untuk menghasilkan definisi operasional dan operasionalisme. Istilah yang sama digunakan dengan definisi operasional adalah variabel.

Artikel Terkait : Metode Penelitian Sejarah

Penutup

Nah mungkin hanya itu saja ya sobat, pengetahuan yang dapat saya berikan tentang identifikasi masalah secara lengkapnya. Semoga dengan keterangan ini dapat membantu Anda, cukup sekian dan salam dari penulis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *