Peraturan Pertandingan Pencak Silat ditentukan dengan

Pertandingan Pencak Silat ditentukan dengan
Petarung Pria Asia Berseragam Pencak Silat dengan Pose Menendang dari Lantai dan Petarung Wanita Berkerudung dalam Tendangan Terbang/Gambar @canva.com

Balaibahasajateng.web.id, Peraturan pencak silat : Pertandingan Pencak Silat ditentukan dengan – Pencak silat adalah seni bela diri secara turun temurun diturunkan oleh nenek moyang bangsa Indonesia.

Dalam sejarah singkat kelahiran pencak silat, bela diri ini kaya akan seni yang terdapat didalamnya, contohnya seperti gerakan, teknik-teknik dan aspek lainya.

Gerakan dalam pencak silat ini, terlahir dengan adanya kebutuhan manusia dalam mempertahankan diri dari serangan musuh serta juga untuk perlindungan diri sendiri maupun untuk menolong orang lain.

Nah, dalam pembahasan sebelumnya kami membahas mengenai teknik belajar pencak silat. Dalam artikel ini kami akan membahas mengenai peraturan dalam permainan pencak silat terbaru yang telah diresmikan beberapa tahun belakangan ini.

Langsung saja simak pembahasan di bawah ini.

Table of Contents

Peraturan Kategori Kelas Pencak Silat

Sebelum kita membahas terlalu jauh mengenai peraturan pencak silat, perlu Anda pahami bahwa ada macam-macam kategori kelas dalam pencak silat.

Berikut ini, termasuk 4 kategori kelas pencak silat yaitu:

  1. Kategori Tanding.
  2. Kategori Tunggal.
  3. Kategori Ganda.
  4. Kategori Regu.

Berikut ini penjelasan mengenai pengertian kategori dalam pencak silat yang dipertandingkan dalam kejuaraan pencak silat.

  • Kategori Tanding

Pengertian kategori tanding dalam pencak silat adalah kategori pertandingan yang menampilkan 2 oarang pesilat dari kubu yang berbeda. Keduanya saling berhadapan memakai jurus-jurus dan serangan dalam perncak silat, seperti :

  1. Teknik manangkis atau mengelak.
  2. Teknik menyerang dan menjatuhkan lawan dalam pencak silat.
  3. Cara dan teknik dalam pencak silat.
  4. Ketahanan stamina dan semangat dalam pertandingan silat
  5. Memakai kaidah pola langkah dalam kuda-kuda dalam menyerang.
  6. Mendapatkan nilai terbanyak.
  • Kategori Tunggal

Kategori tunggal dalam pencak silat, meruapakan penampilan seorang pemain pesilat dalam memperagakan gerakan kemahirannya. Kemahiran seorang pesilat dalam teknik Jurus Tunggal Baku sesuai dengan kaidah-kaidah yang benar.

[su_quote]Jurus tunggal baku adalah gerakan yang harus dikuasai oleh setiap pesilat dalam kekuatan tungkai, kecepatan, kelincahan dan keseimbangan.[/su_quote]

Dalam kategori tunggal Pesilat bisa memakai senjata maupun dengan tangan kosong dalam peragaannya dengan tunduk kepada ketentuan dan peraturan yang berlaku.

  • Kategori Ganda

Kategori Ganda dalam pertandingan pencak silat, dimana dalam satu kubu menampilkan masing-masing 2 orang Pesilat.

Peslihat harus memperagakan gerakan dan jurus-jurus dalam pencak silat yang dikuasai.

Gerakan serangan ditampilkan secara terencana dalam sejumlah rangkaian seri taratur dengan gerakan yang efisienefektif dan logis.

Perpaduan gerakan dengan jurus-jurus memakai senjara atau tangan kosong yang ditampilkan, serta tunduk dan patuh terhadap peraturan yang beralku dalam pencak silat.

  • Kategori Regu

Pengertian kategori yang terakhir dalam pencak silat adalah kategori regu.

Kategori regu menampilkan 3 pemain Pesilat dari kubu yang sama, serta memperagakan kemahirannya dalam Jurus Regu Baku dengan kaidah-kaidah yang benar.

Itulah macam-macam kategori dalam pencak silat.

Peraturan Pertandingan Pencak Silat Internasional

Mengenai aturan dalam pertandingan pencak silat. Peraturan pencak silat dikeluarkan oleh wasit dan juri pelaksana perlombaan.

Dalam organisasi IPSSI atau Ikatan Pencak Silat Seluruh indonesia telah dibentuk pada tannggal 18 Mei 1984. Kemudian oraganisasi ini berubah nama menjadi IPSI pada Bulan Desember tahun 1990. Jadi induk organisasi pencak silat indonesia adalah IPSI.

Pertandingan pencak silat ditentukan dengan ketentuan IPSI, Seperti yang ada dibawah ini.

Ketentuan Pertandingan Pencak Silat

Peraturan pertandingan pencak silat yang pertama adalah ketentuan pertandingan pencak silat, berikut ini penjelasannya:


  • Dua orang pesilat dapat melakukan pertandingan pencak silat dengan saling berhadapan atau bertatap muka untuk bisa melakukan :
  1. Pembelaan dari serangan lawan seperti gerakan elakan, hindaran dan tangkisan.
  2. Melakukan serangan pada sasaran seperti gerakan pola pukulan tangan dana tendangan.
  3. Menjatuhkan lawan.
  4. Mengunci pergerakan lawan
  • Pertandingan pencak yang berlangsung selama 3 babak. Dalam setiap babak berdurasi waktu 2 menit dan tambahan waktu 1 menit sebagai istirahat.
  • Pola pada setiap serangan dan belaan sesuai dengan sikap pada konisi awal, pasangan, langkah serta dengan koordinasi untuk bersiap kembali ke posisi awal.
  • Dalam melakukan serangan beruntun dengan arah sesuai sasaran, dapat dirangkai secara tersusun dan teratur, paling banyak 4 macam gerakan serang.
  • Mematuhi ketantuan dalam perwasiatan, ketentuan dalam melakukan serangan, sesuai kaidah dan larangan pertandingan pencak silat.
  • Pertandingan pencak silat dipimpim atau di ketuai oleh satu wasit dan lima orang yang bertugas sebagai dewan juri pertandingan.

Ketentuan Kemenangan Pencak SIlat

Peraturan pencak silat yang selanjutnya dalam sebuah pertandingan pastinya memiliki ketentuan dalam bermain. Ketentuan ini berfungsi sebagai syarat dalam hasil kemenangan dalam sebuah pertandingan pencak silat.

Berikut ini metupakan ketentuan kemenangan dalam pertandingan pencak silat:


  • Menang angka, dalam sebuah pertandingan pencak silat dapat diselesaikan dalam 3 babak, maka juri bisa memenangkan salah satu pesilat dengan patokan pada jumlah angka yang paling banyak.
  • Lebih unggul atau menang dalam segi teknik, jika lawan tidak bisa untuk melanjutkan pertandingan karena beberapa sebab, seperti :
  1. Menyatakan diri bahwa tidak bisa untuk melanjutkan pertandingan pencak silat yang sedang berlansung.
  2. Atas keputusan dokter bahwa pertandingan harus diberhentikan seketika, karena kondisi atlit yang bisa memungkinkan.
  3. Atas permintaan pelatih pemain pencak silat.
  • Menang mutlak, dalam artian lawan terjatuh dengan serangan yang sah dan tidak sadarkan diri dalam hitungan wasit 1-10 dalam hitungan detik.
  • Menang diskwalifikasi, jika pemain pencak silat melakukan :
  1. Lawan mendapatkan peringantan dari wasit yang ke-3 kali setelah mendapatkan peringatan yang ke-2 kalinya.
  2. Lawan telah melakukan pelanggran berat sehingga keputusan wasit telah bulat untuk memberikan hukuman berupa diskwalifikasi.
  3. Lawan telah melakukan pelanggaran tingkat pertama dan lawan terkena cedera sehingga tidak dapat untuk bisa melakukan pertandingan selanjutnya, atas keputusan dokter.
  • Menang karena pertandingan tidak dapat dilakukan dengan seimbang.
  • Menang karena lawan tidak bisa hadir atau mengundurkan diri sebelum terjadinya pertandingan pencak silat.

Ketentuan Hukum Pencak Silat

Peraturan pertandingan pencak silat dalam ketentuan hukum, dapat mempengaruhi penilaian kepada pesilat.

Peraturan dalam pertandingan pencak silat ini memutuskannya bukan karena asal dalam mengatur jalannya permainan melainkan demi terjadinya seni bela diri yang baik untuk kedepannya.

Dalam perlombaan tanding pencak silat ada beberapa ketentuan hukumnya, berikut ini adalah ketentuan hukum kepada pemain pencak silat atau pesilat :


  • Teguran pesilat dalam pelanggaran ringan
  1. Teguran I, pemain pesilat akan mendapat pengurangan 1 poin dari juri.
  2. Teguran II, nilai pesilat akan dikurangi 2 poin.
  • Peringatan pertama, jika pesilat mendapatkan teguran yang ke-3 kali dalam satu babak akibat dari pelanggran ringan, maka pemain akan memperoleh pengurangan 5 poin.
  • Peringatan 2, akan diberikan bila pesilat mendapatkan peringatan ke-1, peringatan ke-2, poin akan berkurang sebanyak 10.
  • Diskwalifikasi akan diberikan kepada pesilat jika melakukan tindakan sebagai berikut ini :
  1. Mendapatkan peringatan setelah peringatan ke-2.
  2. Melakukan pelanggaran berat dengan adanya unsur kesengajaan yang berkaitan langsung dengan norma ke-olahragaan.
  3. Melakukan pelanggaran tingkat pertama dan lawan terkena cidera yang serius, sehingga tidak bisa melanjutkan pertandingan atas keputusan wasit.

Ketentuan Penilaian Pencak Silat

Ketentuan terakhir dalam peraturan pertandingan pencak silat adalah ketentuan dalam penilaian.

Ketntuan nilai dalam pencak silat digunakan sebagai aturan pertandingan yang sah sebagaimana data yang akan dipakai oleh juri dan secara mendapatkan keputusan yang sah.

Berikut ini meruapakan ketentuan penilaian dalam pertandingan pencak silat :


  • Nilai 1 (satu)
  1. Elakan atau tangkisan yang berlangsung, berhasil disususl dengan serangan yang masuk teknik jatuhnya yang tepat mengenai sasaran.
  2. Serangan tangan yang dilakukan tapat mengenai pada sasaran.
  • Nilai 2 (dua)
  1. Serangan kaki yang masuk pada sasaran.
  • Nilai 3 (tiga)
  1. Ketika berhasil untuk menjatuhkan lawan ke permukaan lapangan.
  • Nilai 4 (empat)
  1. Lawan terkunci dengan gerakan dan teknik mengunci yang benar.
  • Selain nilai yang disebut di atas tadi, ada juga tambahan nilai dalam kerapian teknik, yaitu penilaian atas kaidah-kaidah yang benar dalam permainan pencak silat, dengan nilai terendah adalah 2 dan nilai tertinggi 5 pada setiap babak.

Sasaran Dalam Pertandingan Pencak Silat

Sasaran yang boleh di serang oleh pemain pencak silat adalah bagian tubuh, kecuali leher ke atas dan daerah kemaluan. Anggota badan yang boleh di serang antara lain:

  1. Dada.
  2. Perut.
  3. Pinggang bagian kiri dan kanan.
  4. Punggung.
  5. Sedangkan pada bagian tungkai dan tangan dapat dijadikan sebagai sasaran serangan ketika lawan terjatuh dan bersipa untuk melakukan teknik mengunci. Akan tetapi tidak mendapatkan nilai dalam serangan perkenaan.

Baca juga : Perlengkapan Pencak Silat beserta gambarnya

Demikian syarat dalam pertandingan pencak silat yang tertera dan sebagai peraturan jalannya pertandingan pencak silat.

Semoga dalam artikel yang membahas mengenai peraturan pertandingan pencak silat singkat ini, bisa membantu Anda dan banyak mengandung unsur manfaat serta keberkahan untuk semuannya.

Jangan pernah untuk melupakan budaya asli adi luhung Bangsa Indonesia yang senantiasa harus kita banggakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *