20 Contoh Hewan Ovipar yang Unik dan Menarik

Contoh Hewan Ovipar

Balabahasajateng.web.id, Contoh Hewan Ovipar beserta Pengertian, Ciri, Dan Gambar – Mungkin berbagai jenis dari hewan yang tergolong dalam perkembang biakan ovipar banyak kita jumpai di sekitar kita. Nah, jika kalian penasaran dan bertanya-tanya tentang apa sih sebenarnya hewan ovipar itu?

Oleh karena itu, untuk menjawab pertanyaan tersebut, saya akan memberikan sedikit pengertian tentang hewan ovipar, beserta ciri dan contohnya. Supaya dengan adanya penjelasan ini dapat Anda jadikan sebagai bahan referensi pengetahuan dalam pembahasan hewan ovipar.

Tidak menunggu lama-lama lagi ya, langsung saja yuk sobat kita simak penjelasan saya berikut ini.

Table of Contents

  1. Apakah Hewan Ovipar itu?
  2. Ciri-Ciri Hewan Ovipar
  3. Contoh Hewan Ovipar
    1. Ayam
    2. Burung Puyuh
    3. Kupu- Kupu
    4. Katak
    5. Kura-Kura
    6. Cicak
    7. Nyamuk
    8. Capung
    9. Tokek
    10. Angsa
    11. Ikan
    12. Kalkun
    13. Tawon
    14. Semut
    15. Bebek
    16. Burung Hantu
    17. Buaya
    18. Bintang Laut
    19. Kerang
    20. Jellyfish
  4. Penutup

Apakah Hewan Ovipar itu?

Secara umumnya, pengertian ovipar adalah perkembang biakan yang dilakukan makhluk hidup dengan cara bertelur. Istilah ovipar berasal dari kata “ovum”  yang dapat diartikan sebagai telur.

Ketika sudah menghasilkan telur sang induk akan mengerami telur tersebut selama beberapa waktu hingga sampai menetas. Ketika telur tersebut menetas akan menghasilkan spesies baru yang sejenis dengan induknya.

Hewan ovipar juga dapat diartikan sebagai hewan yang embrionya melakukan perkembang biakan di dalam telur. Calon anak hewan yang berada di dalam telur akan mendapatkan asupan makanan dari cadangan makanan yang ada di dalam telur tersebut.

Perlu diketahui, bahwa perkembang biakan secara ovipar telurnya akan berada di luar dari tubuh induknya.

Beberapa contoh hewan ovipar yang umum dikenal adalah burung, reptil, amphibia dan insek. Dalam artikel ini akan dibahas 20 contoh hewan ovipar yang unik dan menarik yang dapat ditemukan di alam bebas. Mulai dari burung yang memiliki bentuk yang unik sampai reptil yang memiliki cara reproduksi yang unik.

Ciri-Ciri Hewan Ovipar

Untuk ciri-ciri hewan ovipar sendiri adalah sebagai berikut ini:

  1. Induk tidak akan menyusui anaknya.
  2. Telur berada di luar tubuh induknya.
  3. Hewan ovipar kebanyakan didominasi oleh jenis unggas.
  4. Tidak memiliki daun telinga.
  5. Tidak memiliki kelenjar susu.
  6. Bukan termasuk jenis hewan mamalia.
  7. Induk akan mengerami telur hingga menetas.

Baca Juga: Contoh Hewan Vivipar

Contoh Hewan Ovipar

Setelah kalian memahami apa itu hewan ovipar, selanjutnya akan saya berikan contoh-contoh hewan ovipar untuk memudahkan pemahaman kalian. Berikut ini contoh-contoh hewan ovipar beserta penjelasannya.

Ayam

Contoh hewan ovipar yang pertama adalah hewan yang paling banyak kita jumpai, yaitu ayam. Ayam juga memiliki berbagai jenis, ada jenis ayam aduan, ayam ternak dan lain-lain.

Untuk jenis ayam yang sering di gemari banyak orang adalah jenis ayam kampung. Jenis ayam yang satu ini bisanya akan di manfaatkan dari segi dagingnya, telurnya, atau untuk di budidayakan sebagai pendapatan.

Proses pembuahan pada ayam berlangsung di dalam tubuh sang betina. Sedangkan untuk jumlah telur yang dapat dihasilkan oleh ayam adalah bergantung dari usia ayam tersebut, ada yang mencapai 8 hingga 15 dan lebih.

Jika telur-telur ayam sudah di keluarkan, maka induknya akan mengerami telur tersebut selama 21 hari. Setelah di erami selama kurun waktu tersebut, barulah anak-anak ayam akan menetas.

Burung Puyuh

burung puyuh

Burung puyuh merupakan salah satu jenis unggas yang termasuk ke dalam contoh hewan ovipar selanjutnya. Burung puyuh ini memiliki tubuh yang masuk kategori menengah, bahkan ada juga yang bertubuh kecil.

Makanan burung puyuh biasanya berupa biji-bijian, serta berbagai jenis serangga dan hewan kecil lainnya. Burung ini memiliki paruh yang cocok untuk hewan pemakan biji-bijian.

Burung puyuh akan membuat sarang dan bertempat tinggal di atas permukaan tanah. Jenis burung yang satu ini juga memiliki kemampuan untuk terbang dengan cepat, namun dengan jarak terbang yang tidak terlalu jauh seperti burung lainnya.

Kupu- Kupu

Kupu-kupu merupakan jenis hewan insekta yang melakukan perkembang biakan dengan cara ovipar. Hingga sekarang ini, telah banyak jenis spesies kupu-kupu yang tersebar di seluruh dunia. Hal ini disebabkan karena adanya seleksi alam di setiap wilayah belahan bumi.

Hewan yang satu ini memiliki ciri khas di bagian sayapnya yang sangat berwarna-warni. Kupu-kupu juga melakukan daur hidup dengan 4 tahap, yaitu tahap masih menjadi telur, kemudian akan menjadi lava, berubah lagi menjadi kepompong dan terakhir akan menjadi kupu-kupu dewasa.

Untuk tahap metamorfosis kupu-kupu akan membutuhkan waktu sekitar 10 hingga 15 hari.

Katak

Katak merupakan salah satu jenis hewan yang melakukan perkembang biakan dengan cara ovipar (bertelur). Hewan yang satu ini memiliki ciri-ciri yang khas, yakni tubuhnya sangat berlendir dan lidahnya yang cukup panjang untuk menangkap mangsanya.

Untuk siklus hidupnya, katak akan menghasilkan telur yang sangat banyak dalam sekali proses pembuahan. Telur-telur tersebut akan di jaga oleh sang induk betina kurang lebih sekitar 12 minggu hingga telur tersebut berubah menjadi katak dewasa.

Kura-Kura

Kura-kura merupakan hewan yang melakukan perkembang biakan dengan cara bertelur, seperti contoh yang sudah saya berikan di atas. Dalam penetasan telurnya, pengaruh dari suhu alam sekitar juga menjadi pengaruh jenis kura-kura yang akan lahir.

Ketika suhu rendah, telur akan menetas menjadi kura-kura jenis jantan. Sedangkan ketika suhu alam sekitar tinggi, maka telur tersebut sebagian besar akan menjadi kura-kura betina.

Kura-kura akan mengerami telurnya dalam jumlah yang banyak di dalam lumpur dan pasir. Waktu yang diperlukan untuk telur kura-kura sampai menetas adalah sekitar 70 hingga 120 hari.

Ketika telur kura-kura telah menetas, mereka semua akan naik ke permukaan tanah dan menuju ke laut.

Cicak

Contoh hewan ovipar selanjutnya adalah cicak. Cicak merupakan hewan yang mempunyai spesies banyak, yaitu sekitar 2.000 spesies yang tersebar di seluruh dunia.

Dalam proses perkembang biakannya, cicak dalam satu kali pembuahan akan menghasilkan telur sekitar 4 hingga 10 butir. Jumlah telur yang dihasilkan juga bergantung pada usia dan jenis cicak itu sendiri.

Pada umumnya, cicak akan menyembunyikan telurnya di tempat-tempat yang tidak terlihat oleh para predator pemangsanya. Ukuran telur cicak sendiri cukup kecil dan memiliki warna putih.

Untuk jangka waktu yang dibutuhkan telur cicak dapat menetas adalah sekitar 30 hingga 80 hari.

Nyamuk

Nyamuk merupakan jenis hewan parasit bagi makhluk hidup lainnya, bahkan dapat menyebabkan seseorang terkena penyakit berbahaya. Dalam lingkungan sekitar kita, terdapat nyamuk yang sering dikenal sebagai malaria atau plasmodium malariae.

Nyamuk jenis tersebut jika menggigit bagian tubuh dari kalian akan meninggalkan sporozit ke dalam jaringan darah. Sehingga nantinya akan menyebabkan sebuah penyakit yang sering disebut sebagai demam berdarah.

Dalam proses perkembang biakannya, nyamuk memiliki siklus yang cukup cepat. Mereka akan melalui 4 tahapan yang nantinya akan melahirkan nyamuk dewasa.

Tahapan tersebut adalah berupa telur, kemudian akan menjadi larva, tahapan pupa, dan nyamuk dewasa. Untuk jangka waktu yang dibutuhkan nyamuk dalam berkembang biak adalah kurang lebih sekitar 20 hari.

Capung

Capung merupakan hewan yang melakukan reproduksi dengan cara bertelur hingga menjadi capung dewasa. Waktu yang dibutuhkan capung untuk sekali pembuahan tergolong cukup lama.

Capung kurang lebih membutuhkan waktu sekitar 4 hingga 6 minggu untuk menghasilkan keturunan baru. Tahap perkembang biakan capung adalah berupa telur, nimfa dan baru akan menjadi capung dewasa.

Pada awalnya capung betina dan jantan akan melakukan hubungan seksual yang nantinya telur-telur mereka akan diletakkan di ranting-ranting tanaman yang berada di dalam air. Namun ada juga jenis capung yang meletakkan telurnya secara langsung di dalam air.

Kemudian setelah 1 hingga 2 minggu, telur tersebut akan menetas dan menghasilkan larva capung atau nimfa. Nimfa tersebut akan berkembang dan menjadi capung dewasa dalam jangka waktu 6 minggu.

Capung dewasa hanya mampu bertahan hidup sekitar 4 hingga 6 bulan saja, kemudian mereka akan mati dengan sendirinya.

Tokek

Tokek adalah hewan reptil yang memiliki bentuk tubuh kecil serta masih sebangsa dengan cicak. Hingga sekarang ini, keberadaan tokek sudah semakin berkurang karena banyaknya perburuan tokek yang dijadikan sebagai obat.

Namun, ada juga sebagian orang yang membudidayakan tokek demi mencegah kepunahan hewan ini. Dalam perkembang biakannya, tokek dapat menghasilkan 3 hingga 4 butir telur saja selama satu tahun.

Hal ini disebabkan oleh masa pengeraman telur tokek yang lama, sekitar 90 hingga 120 hari. Namun jangka waktu tersebut dapat mundur hingga mencapai 200 hari, tergantung dari suhu ruangan atau tempat yang digunakan untuk mengerami telur tersebut.

Baca Juga Contoh Hewan Reptil

Angsa

Contoh hewan ovipar selanjutnya adalah angsa. Angsa merupakan sejenis burung air yang mempunyai ukuran tubuh yang lebih besar dibandingkan jenis burung pada umumnya.

Angsa memiliki sebuah ciri khas berupa leher yang cukup panjang. Proses perekembang biakan pada angsa sama seperti reproduksi yang terjadi pada ayam, yakni berada dalam angsa betina.

Untuk telur yang dihasilkan angsa juga sangat beragam jumlahnya. Namun, biasanya dari setiap angsa hanya dapat menghasilkan 3 hingga 8 butir telur saja.

Angsa akan mengerami telurnya selama kurang lebih 29 hingga 30 hari. Dimana dalam satu kali pengeraman akan dapat menghasilkan 4 hingga 6 telur saja.

Ikan

Ikan juga termasuk ke dalam jenis hewan yang berkembang biak dengan cara ovipar atau bertelur. Ikan merupakan hewan vertebrata poikilotermik atau hewan berdarah dingin.

Habitat utama adalah di dalam air, entah di dalam air tawar ataupun air laut. Sebab ikan memiliki alat pernapasan utama berupa insang.

Ikan adalah vertebrata yang memiliki banyak jenis spesies, serta dengan jumlah 27.000 spesies. Ikan juga memiliki ukuran tubuh yang bermacam-macam mulai dari yang terkecil hingga sampai yang besar. Namun tidak semua jenis ikan melakukan perkembang biakan dengan cara ovipar atau bertelur, ada juga dengan ovovivipar.

Baca juga: Cara Pemijahan Ikan Lele yang baik dan benar

Kalkun

Kalkun merupakan hewan sejenis dengan burung yang memiliki ukuran tubuh sangat besar diantara spesiesnya. Spesies kalkun termasuk ke golongan galliformes genus meleagris.

Jenis kalkun betina pada umumnya memiliki bentuk tubuh yang lebih besar di bandingkan jenis jantan. Kalkun betina juga tidak memiliki variasi warna pada bagian bulunya.

Kalkun liar merupakan hewan yang banyak di buru di Negara Amerika Utara dan sekitarnya. Namun, kalkun jenis ini tidak sama dengan kalkun-kalkun yang sering kita temui. Kalkun jenis ini termasuk hewan yang memiliki kecepatan cukup tinggi untuk berlari dan hewan yang tidak bisa terbang.

Tawon

Tawon merupakan salah satu hewan jenis serangga yang dikenal suka menyengat apabila dirinya merasa terancam dengan kehadiran sesuatu. Hewan satu ini termasuk ke dalam golongan ordo hymnenoptera, bersama dengan semut dan juga lebah.

Sekarang ini, spesies tawon yang tersebar di dunia sudah diketahui manusia sekitar 75.000  spesies. Sebagian besar tawon hidup sebagai hewan parasitisme, dengan cara menaruh telur mereka pada tubuh hewan lainnya.

Tawon dapat ditemukan di seluruh dunia, kecuali di daerah yang memiliki suhu panas yang tinggi.

Semut

Semut juga termasuk ke dalam contoh hewan ovipar yang hidupnya secara berkoloni atau berkelompok. Dalam satu kelompok semut, terdapat 4 kasta yang terdiri dari semut ratu yang menjadi semut terbesar dari kelompok tersebut.

Ada juga semut jantan yang memiliki tubuh lebih kecil jika dibandingkan dengan semut ratu, serta ada juga semut pekerja yang bertugas untuk membawa telur dan juga mencari makanan. Serta ada juga semut prajurit yang berguna untuk melindungi telur-telur dan bertarung jika predator menyerang.

Telur semut pada umumnya berwarna putih dengan bentuk yang lonjong. Dalam kurun waktu setahun, ratu semut dan semut jantan akan dapat menghasilkan 1.300 hingga 1.700 telur.

Untuk waktu yang dibutuhkan semut untuk mengandung dan menetaskan telurnya kurang lebih membutuhkan 30 hingga 40 hari. Setelah melewati masa waktu tersebut, telur akan menetas menjadi semut kecil dan bertindak sebagai semut pekerja.

Bebek

Bebek adalah hewan unggas yang masih sejenis dengan angsa. Bebek juga termasuk pada golongan spesies burung dengan famili anatidae yang dapat dengan mudah ditemukan di lingkungan sekitar kita.

Bebek juga termasuk ke dalam contoh hewan ovipar yang berkembang biak dengan cara bertelur, sama seperti ayam dan angsa. Ada hal yang menarik dari hewan satu ini, yaitu mereka tidak akan mengerami telurnya sendiri, namun akan dierami oleh ayam atau mentok.

Untuk waktu yang dibutuhkan untuk menetaskan telur bebek sekitar 28 hari saja.

Burung Hantu

Burung hantu juga salah satu hewan yang melakukan perkembang biakan dengan cara ovipar. Namun keberadaan burung hantu saat ini semakin menipis, hal ini disebabkan oleh adanya perburuan liar yang memperjual belikan hewan ini.

Burung hantu seharusnya di budidayakan untuk mencegah terjadinya kepunahan karena mengingat jumlahnya yang semakin sedikit. Siklus kehidupan burung hantu tidak terlalu rumit, tetapi hanya membutuhkan waktu yang cukup lama dari telur hingga menetas.

Burung hantu akan menghasilkan telur sekitar 3 hingga 4 dalam sekali pembuahan. Telur-telur burung tersebut akan diermainya dalam jangka waktu sekitar 32 hingga 36 hari, hingga akan menetas.

Namun, telur-telur tersebut tidak akan langsung menetas secara bersamaan, namun satu per satu. Untuk jarak penetasan telur 1 dengan yang lainnya antara 2 hingga 3 minggu. Dalam tahap ini, baik burung hantu jantan ataupun betina akan bergantian untuk melindungi anak-anaknya.

Baca Juga: Contoh Hewan Ovovivipar

Buaya

Contoh hewan ovipar selanjutnya adalah buaya yang termasuk dalam kelas reptilia. Buaya adalah hewan amfibi dan juga termasuk predator yang terkenal sangat ganas jika dibandingkan dengan predator lainnya.

Untuk siklus kehidupan buaya sendiri hampir sama dengan ovipar lainnya, yakni sang induk akan meletakkan telurnya di dalam pasir dan akan menunggunya hingga menetas. Sang induk akan menjaga telur-telurnya dari serangan predator yang akan memakan telurnya.

Namun, masih belum ada informasi yang sesuai tentang berapa waktu yang dibutuhkan buaya untuk untuk menetaskan telurnya. Kemungkinannya adalah tergantung dari lingkungan tempat buaya betina menaruh telur-telurnya.

Bintang Laut

bintang laut

Bintang laut adalah salah satu contoh hewan ovipar yang hidup di laut. Proses reproduksi bintang laut dilakukan dengan cara bertelur. Bintang laut memiliki dua jenis kelamin, yaitu jantan dan betina. Pada saat reproduksi, bintang laut jantan akan melepaskan sperma ke dalam air, kemudian sperma tersebut akan diterima oleh bintang laut betina. Bintang laut betina kemudian akan mengeluarkan telur yang akan bercampur dengan sperma jantan di dalam air.

Setelah telur dan sperma bercampur, maka akan terbentuk embrio yang akan berkembang dalam telur tersebut. Kemudian telur tersebut akan ditinggalkan oleh bintang laut betina di dasar laut atau di dalam rumput laut. Dalam beberapa spesies, bintang laut betina juga dapat menjaga telurnya dalam tubuhnya hingga menetas. Setelah menetas, larva bintang laut akan terlepas dari telur dan hidup di dalam air.

Proses reproduksi bintang laut ini menunjukkan bahwa bintang laut adalah hewan ovipar yang mengeluarkan telur untuk reproduksi. Bintang laut betina dapat mengeluarkan jutaan telur dalam satu kali reproduksi, yang akan meningkatkan kemungkinan terjadinya reproduksi yang berhasil.

Kerang

Kerang adalah salah satu contoh hewan ovipar yang hidup di laut. Kerang memiliki dua jenis kelamin, yaitu jantan dan betina.

Pada saat reproduksi, kerang jantan akan melepaskan sperma ke dalam air, kemudian sperma tersebut akan diterima oleh kerang betina. Kerang betina kemudian akan mengeluarkan telur yang akan bercampur dengan sperma jantan di dalam air. Setelah telur dan sperma bercampur, maka akan terbentuk embrio yang akan berkembang menjadi larva kerang. Telur kerang dapat ditemukan di dasar laut dan di dalam rumput laut.

Kerang betina dapat mengeluarkan jutaan telur dalam satu kali reproduksi, yang akan meningkatkan kemungkinan terjadinya reproduksi yang berhasil.

Jellyfish

jellyfish

Jellyfish adalah salah satu contoh hewan ovipar yang hidup di laut. Proses reproduksi jellyfish dilakukan dengan cara bertelur. Jellyfish memiliki dua jenis kelamin, yaitu jantan dan betina. Pada saat reproduksi, jellyfish jantan akan melepaskan sperma ke dalam air, kemudian sperma tersebut akan diterima oleh jellyfish betina. Jellyfish betina kemudian akan mengeluarkan telur yang akan bercampur dengan sperma jantan di dalam air.

Setelah telur dan sperma bercampur, maka akan terbentuk embrio yang akan berkembang dalam telur tersebut. Kemudian telur tersebut akan ditinggalkan oleh jellyfish betina di dasar laut. Setelah menetas, larva jellyfish akan terlepas dari telur dan hidup di dalam air. Proses reproduksi ini akan menghasilkan jutaan telur dalam satu kali reproduksi yang akan meningkatkan kemungkinan terjadinya reproduksi yang berhasil.

Jellyfish memiliki dua bentuk reproduksi yaitu reproduksi aseksual dan reproduksi seksual. Pada reproduksi aseksual, jellyfish dapat membentuk anakan yang sama dengan dirinya sendiri melalui proses pembelahan sel. Sedangkan pada reproduksi seksual jellyfish akan memproduksi telur yang dapat dikembangkan menjadi individu baru setelah dibuahi oleh sperma.

Jellyfish juga memiliki fase hidup yang unik, yaitu fase polyp dan medusa. Pada fase polyp, jellyfish akan hidup di dasar laut dan berkembang menjadi medusa. Pada fase medusa, jellyfish akan menjadi organisme yang dapat bergerak dan hidup di air. Fase medusa inilah yang akan melakukan reproduksi dan mengeluarkan telur.

Baca juga: Protista Mirip Hewan, Ciri-Ciri Beserta Penjelasan

Penutup

Dari berbagai jenis hewan yang dibahas, dapat diketahui bahwa hewan ovipar memiliki beragam bentuk dan cara reproduksi yang menarik. Keunikan ini menjadikan hewan ovipar sebagai objek yang menarik untuk diketahui dan dipelajari lebih lanjut. Namun, masih banyak lagi contoh hewan ovipar yang lain yang patut diketahui. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus mengejar pengetahuan tentang berbagai jenis hewan yang ada di alam ini, termasuk hewan ovipar.

Mungkin hanya itu saja sedikit penjelasan yang dapat saya berikan untuk kalian. Semoga dengan adanya artikel ini dapat membantu dan juga menambah pengetahuan kalian tentang apa itu hewan ovipar, karena sudah saya jelaskan mulai dari pengertian, ciri-ciri, dan juga contohnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *