Biografi Teuku Umar, Pahlawan Nasional Asal Aceh

biografi teuku umar
Foto Teuku Umar (Tengah) bersama Pejuang lainnya / sumber acehprov.go.id

Biografi Teuku Umar, Pahlawan Nasional Asal Aceh – Pejuang ini lahir di Meulaboh Aceh Barat pada tahun 1854. Teuku Umar merupakan pemimpin perjuangan gerilya melawan belanda di Aceh selama perang Aceh. Teuku Umar kalah ketika pasukan Belanda melancarkan serangan dadakan di Meulaboh. Tubuhnya dimakamkan di daerah Mugo. Setelah kematian Teuku Umar, istrinya Cut Nyak Dien melanjutkan pemimpinan serangan gerilya melawan Belanda. Teuku Umar kemudian menjadi pahlawan nasional Indonesia.

Biodata Teuku Umar

Nama LengkapTeuku Umar
Tempat LahirMeulaboh, Aceh Barat, Aceh, Indonesia
Tanggal Lahir1854
AgamaIslam
PekerjaanPejuang
PasanganTjoet Nja’ Dhien
AnakTidak diketahui
PerjuanganPerang Aceh
Tanggal Wafat11 Februari 1899
Tempat WafatBanda Aceh, Aceh, Indonesia
Usia45 tahun

Teuku Umar adalah salah satu pahlawan nasional Indonesia yang terkenal karena perjuangannya dalam Perang Aceh melawan penjajah Belanda. Ia merupakan suami dari pahlawan nasional Tjoet Nja’ Dhien dan sering kali dikaitkan dengan kisah cinta legendaris antara keduanya. Teuku Umar wafat pada usia 45 tahun di Banda Aceh.

Pejuangan Melawan Belanda

Teuku Umar bergabung dalam serangan gerilya pada tahun 1873 ketika Teuku Umar berusia 19 tahun. Pada awalnya, Teuku Umar berperang di Meulaboh, Teuku Umar kemudian meluaskan operasinya ke bagian lain Aceh Barat. Pada umur 20 tahun, Teuku Umar menikah dengan Nyak Sofia, tidak lama setelah itu, Teuku Umar mengambil Nyak Malighai sebagai istri keduanya. Dan di tahun 1880, Teuku Umar menikahi sepupunya Cut Nyak Dhien.

Pada tahun 1883, pemerintah kolonial belanda menandatangani perjanjian damai dengan kelompok gerilya Aceh. Dan pada tahun yang sama, Teuku Umar bergabung dengan mereka sebagai pasukan undercover dikarenakan Teuku Umar menerima keluhan dari istrinya Cut Nyak Dien. Setelah perang kembali meledak di tahun 1884, Teuku Umar berusaha untuk meredakan perjuangan orang-orang aceh.

Karena pelayanannya, pada tanggal 1 Januari 1894, Teuku Umar diberikan gelar Johan Pahlawan dan diberikan kekuasaan untuk mengontrol pasukan yang terdiri dari 250 tentara, meskipun pada kenyataannya Teuku Umar hanya memimpin 170 tentara dengan 9 orang letnan. Pada tanggal 30 Maret 1896, Teuku Umar dan pasukannya diasingkan, termasuk 800 senjata dan 25000 peluru serta 500 kg amunisi juga 18000 uang dolar bersama mereka.

Bersama dengan pasukan yang terdiri dari 400 prajuritnya dibawah komando panglima polem Muhammad daud, Teuku Umar menyerang pasukan belanda dan berhasil membunuh 25 orang dan melukai 190 orang pasukan belanda. Kemudian, sebagai pembalasan, pemerintah belanda mengirimkan tentara yang dijuluki en masse untuk menangkap atau membunuh Teuku Umar di Aceh. Teuku Umar dibunuh dalam sebuah penyergapan yang tiba – tiba ketika perang Aceh berlangsung tepatnya pada tanggal 10 Februari 1899 di Meulaboh, Aceh.

Baca juga: Biografi Tuanku Imam Bonjol

Akhirnya Pada tahun 1930, Sukarno yang saat itu juga turut berjuang memperjuangkan kemerdekaan menggambarkan Teuku Umar menjadi salah satu dari pahlawan yang disebut dengan pahlawan tiga sekawan bersama dengan Diponegoro dan Imam Bonjol. Akhirnya Teuku Umar secara resmi dinobatkan sebagai pahlawan nasional Indonesia. Terdapat beberapa jalan yang diberi namanya di seluruh Indonesia, termasuk jalan utama yang berada di Menteng kota Jakarta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *