BalaiBahasaJateng.WEB.ID, Gambar Jaringan Hewan Dan Fungsinya – Apakah kalian sudah tau bahwa hewan juga memiliki berbagai jaringan yang hampir sama dengan manusia? Hewan memiliki jaringan yang hampir sama dengan manusia, hanya saja ada beberapa bagian yang membedakan.
Pada umumnya hewan memiliki empat jenis jaringan, yaitu jaringan epitel, jaringan otot, jaringan lurik, dan jaringan ikat.
Pada kesempatan ini akan saya jelaskan sedikit tentang hal tersebut. Langsung saja kita simak pembahasannya.
Daftar isi Artikel
Pengertian Jaringan Hewan
Jaringan hewan adalah suatu sekumpulan sel yang sama, serta mempunyai fungsi yang sama juga, yaitu membentuk sebuah jaringan organ hewan. Bukan hanya dengan satu sel saja, tetapi beberapa sel yang sama dalam hal ini memiliki fungsi yang sama pada organ-organ tertentu pada tubuh hewan.
Struktur jaringan pada hewan, pada dasarnya mempunyai kesamaan dengan manusia. Namun, ada bagian-bagian tertentu yang membedakannya. Hewan pada umumnya memiliki empat jaringan yang membentuk suatu jaringan.
Struktur Jaringan Hewan

Jaringan-jaringan yang terdapat pada hewan ada 4 macam, yaitu jaringan epitel, jaringan otot, jaringan saraf, dan jaringan ikat. Berikut ini penjelasan tentang jaringan-jaringan tersebut.
Jaringan Epitel
Jaringan epitel merupakan jaringan hewan yang berfungsi untuk melapisi bagian permukaan tubuh organisme multiseluler, baik permukaan luar ataupun dalam. Misalanya pada permukaan seperti mulut, kerongkongan, usus, lambung, paru-paru yang ada hubungannya dengan permukaan luar.
Permukaan dalam lainnya misalnya adalah pembuluh-pembuluh darah dan rongga-rongga tubuh. Meskipun tidak ada hubungannya dengan permukaan luar, serta di lapisi dengan epitelium.
Jaringan epitelium (epithelial tissue) terletak di dalam wujud lapisan-lapisan sel yang terkemas dengan rapat. Sel-sel epitelium selanjutnya akan menyatu dengan erat, dengan sedikit bhan diantara sel-sel tersebut.
Pengemasan secara ketat ini akan memungkinkan epitelium berguna sebagai suatu rintangan yang melindungi sel dari kerusakan mekanis. Serangan dari mikroorganisme yang menyusup masuk dan kehilangan cairan, sebab karena ada perlindungan dari epitelium.
Dua ciri-ciri yang digunakan untuk menjadi dasar pengelompokan epitelium adalah jumlah lapisan sel serta bentuk-bentuk sel pada permukaan bebasnya. Bentuk-bentuk sel yang terdapat di permukaan bebas epitelium, itu dapat berupa kuboidal (seperti dadu), kolumnar (seperti bata yang di jejer berdiri), atau skuamosa (datar seperti tegel lantai).
Dari hasil penggabungan ciri dan bentuk sel serta jumlah lapisannya, maka akan di dapatkan istilah epitelium kuboidal sederhana dan epitelium skuamosa berlapis.
Baca Juga : Alat Pernapasan Hewan dan Fungsinya
Jenis-Jenis Jaringan Epitel
Berdasarkan dari struktur sel dan jumlah lpisan selnya, jaringan epitel dapat dibedakan menjadi 7 macam. Berikut ini penjelasan lengkapnya :
- Pipih Selapis
Jenis jaringan epitel ini letaknya berada di pembuluh limfa, endotel, kapsula glomerulus, alveoli, peritonium, pleura, perikardium (jantung dan paru-paru).
- Pipih Berlapis
Jenis jaringan epitel pipih berlapis ini terletak pada epidermis, vagina, mulut, esofagus, saluran anus, ujung uretra.
- Slindris Selapis
Jenis jaringan epitel ini terletak di bagian lambung, usus, kelenjar pencernaan, kantong empedu, saluran uterus, uterus, rongga hidung.
- Slindris Berlapis
Jenis jaringan epitel ini terletak di bagian saluran kelenjar ludah, saluran kelenjar susu, uretra, laring, faring, langit-langit mulut, saluran reproduksi, rongga hidung, saluran pernafasan, saluran ekskresi yang besar, dan esofagus.
- Kubus Selapis
Jaringan epitel ini terletak pada tubuh ginjal, saluran kelenjar ludah, kelenjar keringat, permukaan ovari, permukaan salam lensa mata, sel-sel berpigmen dari retina.
- Kubus Berlapis
Jaringan epitel ini terletak pada kelenjar keringat, kelenjar minyak, kelenjar tiroid, ovarium, zakar, kelenjar susu, kelenjar ludah, dan pangkal esofagus.
- Transisional
Jenis jaring epitel ini terletak di bagian saluran kencing, kandungan kemih, ureter, dan ginjal.
Jaringan Otot
Jaringan otot pada hewan merupakan jaringan hewan yang tersusun dari sel-sel panjang yang disebut dengan serabut otot yang dapat berkontraksi ketika diransang oleh impuls saraf. Bentuknya tersusun dalam susunan partikel di dalam sitoplasma.
Serabut otot adalah sejumlah besar mikrofilamen yang terbuat dari protein kontraktil akin dan miosin. Otot merupakan jaringan yang paling banyak serta terdapat pada sebagian besar hewan. Kontruksi otot merupakan bagian besar dari kerja seluler yang membutuhkan energi dalam suatu tubuh hewan yang aktif.
Jenis-Jenis Jaringan Otot
Jaringan otot sendiri terbagi menjadi 3 macam, antara lain :
- Otot Polos
Jaringan otot polos merupakan jaringan otot yang memiliki serabut-serabut (fibril) yang homogen, sehingga jika diamati dengan mikroskop akan terlihat polos atau tidak bergaris-garis. Otot polos akan berkontraksi secara refleks dan di bawah pengaruh saraf otonom.
Jika otot polos dirangsang, maka reaksinya lambat. Otot polos terdapat di seluruh bagian saluran pencernaan, dinding pembuluh darah, saluran pernapasan.
- Otot Jantung
Jaringan otot yang satu hanya terletak pada lapisan tengah dinding jantung. Strukturnya mirip dengan otot lurik, walaupun begitu kontraksi otot jatung secara refleks dan reaksi terhadap rangsangan lambat. Otot jantung berfungsi untuk memompa darah ke luar jantung.
- Otot Lurik
Otot lurik atau otot rangka merupakan sejenis otot yang letaknya menempel pada rangka tubuh serta digunakan untuk pergerakan. Otot lurik memiliki pigmen mioglobin dan mendominasi tubuh vertebrata.
Otot ini dinamakan lurik karena pada otot ini terlihat daerah gelap (miosin) dan terang (aktin) yang berselang-seling. Dikatakan juga sebagai otot rangka, sebab melekat di dalam rangka dan juga otot sadar, karena bekerja di bawah kesadaran (volunter).
Ciri-ciri dari otot lurik adalah berbentuk silindris, memanjang dan berinti sel banyak (multinuklei), bergerak dalam waktu cepat, dan juga cepat lelah.
Baca Juga : 6 Jenis Hewan Dan Penggolonganya
Jaringan Saraf
Jaringan hewan berupa saraf memiliki peran sebagai penerima rangsangan dan penyampaian rangsangan. Secara embriologi, jaringan saraf berasal dari lapisan ektoderm.
Jaringan jenis ini terletak pada bagian sistem saraf pusat (otak, dan sumsum tulang belakang), serta pada sistem saraf tepi. Terdapat dua macam sel, yaitu sel saraf (neuron) dan juga sel pendukung (sel gila). Neuron mengandung badan sel, nukleus, dan juga penjuluran atau serabut.
Satu tipe penjuluran tersebut adalah berupa dendrit, yang memiliki peran dalam menerima sinyal dari sel lain dan meneruskannya ke badan sel. Tipe penjuluran sel saraf lain, disebut sebagai akson (neurit), yang memiliki peran untuk meneruskan sinyal dari badan sel ke neuron lainnya.
Sebagian akson memiliki ukuran yang sangat panjang, yaitu memanjang dari otak hingga ke bagian bawah abdomen (panjang ½ meter atau lebih). Transmisi sinyal oleh neuron kepada neuron lainnya umumnya dilakukan secara kimia.
Selain neuron, juga ditemukan sel pendukung, misalnya sel gila. sel gila adalah sel yang menunjang dan melindungi neuron. Berbagai sel-sel pendukung pada umumnya berperan untuk melindungi dan membungkus akson dan dendrit. Sehingga dapat membantu mempercepat transmisi sinyal.
Jaringan saraf mempunyai fungsi untuk mengatur organ-organ atau alat-alat tubuh agar terjadi keserasian kerja dan menerima juga menghantarkan rangsangan. Sehingga dapat mengetahui dengan cepat keadaan dan perubahan yang terjadi di sekitar dan tersusun atas sel-sel yang disebut neuron (sel saraf) dan neuroglia (sel pendukung).
Bagian-Bagian Jaringan Saraf
Jaringan saraf memiliki bagian-bagian antara lain :
- Akson, merupakan penjuluran panjang atau tunggal serabut sitoplasma yang keluar dari badan sel. Akson memiliki fungsi untuk menghantarkan rangsangan dari badan sel ke neuron lain.
- Dendrit, merupakan penjuluran pendek sitoplasma yang keluar dari badan sel. Dendrit biasanya bercabang-cabang serta memiliki fungsi untuk membawa rangsangan menuju badan sel.
- Badan Sel (yang terdapat nukleus atau inti sel), merupakan bagian neuron yang didalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel. Inti sel biasanya berwarna pucat, dengan anak inti (nekleolus) yang terdapat di dalamnya. Setiap berbagai rangsangan yang ada, akan dibawa ke dalam badan sel oleh dendrit.
- Nodus Ranvier, merupakan bagian dari akson yang tidak terbungkus mielin. Nodus Ranvier memiliki fungsi untuk mempercepat penghantaran implus.
- Selubung Mielin, merupakan lapisan phospholipid yang mengelilingi akson pada banyak neuron. Mielin memiliki fungsi untuk melindungi akson dan memberikan nutrisi.
- Sel Schwann, merupakan sel neruglia yang membentuk selubung lemak di seluruh serabut saraf mielin atau sel penyokong akson. Sel schwann berfugsi untuk membantu regenerasi akson yang telah rusak.
Fungsi Jaringan Saraf
Berdasarkan dilihat dari segi fungsinya, neuron (sel saraf0 dapat dibedakan menjadi dua, yakni sebagai berikut :
- Neuron motorik merupakan neuron yang mengirim impuls atau rangsangan dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar. Hasilnya akan berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan.
- Neuron sensorik merupakan neuron yang menghantar impuls atau rangsangan dari organ penerima rangsang (reseptor) ke sistem saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis).
Jaringan Ikat
Jaringan hewan berupa ikat adalah salah satu jaringan yang paling banyak terdapat pada tubuh hewan dan manusia. Jika dilihat secara umumnya, jaringan ikat tersusun dari dua bagian.
Matriks (bahan dasar), adalah komponen interseluler pada jaringan ikat dan serabut atau serat-serat. Matrik merupakan suatu materi dasar tempat sesuatu melekat. Bahan dasar penyusun dari matrik itu sendiri adalah mukopoli-sakarida sulfat dan asam hialuronat.
Jenis Dan Ciri Jaringan Ikat
Jaringan hewan berupa jaringan ikat sendiri memiliki berbagai jenis antara lain :
- Jaringan Ikat Kolagen
Jaringan ikat kolagen memiliki ciri-ciri berupa berkas beraneka ragam yang berwarna putih. Serat jenis kolagen memiliki daya regang yang tergolong tinggi dengan elastisitas rendah. Jaringan ikat ini terletak di bagian tendon, yaitu jaringan yang menghubungkan otot dengan tulang.
- Jaringan Ikat Elastin
Jaringan ikat elastin ini memiliki ciri-ciri yaitu berwarna kuning dan lebih tipis dari pada serat kolagen. Serat elastin memiliki tingkat elastisitas yang tinggi. Serat elastim terletak di dalam pembuluh darah dan ligamen.
- Jaringan Ikat Retikuler
Jaringan ini memiliki ciri-ciri yang hampir sama dengan jenis kolagen, namun berukuran lebih kecil. Retikuler juga mempunyai peran penting dalam menghubungkan jaringan ikat dengan jaringan lain. Khususnya menghubungkan antara jaringan epiteilum dan jaringan ikat.
Sel-Sel Penyusun Jaringan Ikat
Jaringan ikat juga tersusun dari berbagai sel-sel, antara lain :
- Sel Lemak
Terdapat dua jenis sel lemak didalam jaringan ikat, yaitu sel unilokular yang mengandung satu unit sel lemak dan ukurannya besar serta membentuk jaringan lemak putih. Sedangkan untuk sel lemak yang dibentuk oleh banyak unit lemak, tetapi ukurannya kecil disebut dengan multilokular serta membentuk jaringan lemak coklat.
Penyebaran lemak putih lebih banyak jika dibandingkan dengan lemak coklat. Sel lemak putih berbentuk bulat (polihedral) mmeiliki diameter 120 μm. Sel lemak coklat memiliki bentuk poligonal. Juga berfungsi sebagai penyimpan lemak.
- Sel Tiang
Sel tiang memiliki fungsi untuk meningkatkan permiabilitas pembuluh (Mast cell) darah serta berfungsi untuk heparin dan histamine.
- Fibroblas
Fibroblas ada;ah sel besar, memiliki cabang-cabang yang dari samping berbentuk seperti gelendong. Cabang-cabangnya berbentuk langsing. Intinya berbentuk lonjong atau memanjang dan kromatin halus. Sel ini memiliki fungsi untuk mensekresikan protein.
- Sel Plasma
Sel plasma memiliki bentuk seperti eritrosit dan berfungsi sebagai penghasil antibody untuk melawan pathogen berupa bakteri, virus atau protozoa.
- Makroflag
Mikroflafg pada umumnya banyak ditemukan di daerah yang kaya pembuluh darah. Bentuk selny tidak beraturan dan cabangnya pendek. Jika sedang dirangsang, dapat melakukan gerakan amuboid dengan kaki-kaki palsu terjulur ke segala arah.
Sel ini juga mempunyai ciri-ciri tipe sel pengembara, intinya berbentuk lonjong, biasanya berlekuk, lebih kecil dari inti fibroblas. Sitoplasmanya juga berwarna gelap. Sel ini mempunyai kemampuan untuk menelan dan juga berperan sebagai pertahanan tubuh, karena dapat bergerak dan berdaya fagositosis.
Makroflag juga berperan dalam reaksi imuologis. Serta dapat menghasilkan sejumlah substansi penting seperti lisozim, elastase, kolagenase, dan interferon.
Baca Juga : Hewan Endemik Indonesia
Penutup
Mungkin hanya itu saja sedikit pengertian tentang jaringan hewan yang dapat saya berikan kepada kalian. Semoga dengan keterangan ini dapat membantu dan memberi kalian sedikit tambahan ilmu pengetahuan.