Bakteriofag Adalah: Bentuk, Ciri ciri, Habitat dan Proses pengandaan!

Bakteriofag Adalah

Balaibahasajateng.web.id, Bakteriofag Adalah: Bentuk, Ciri ciri, Habitat dan Proses pengandaan! – Infeksi bakteri merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering dihadapi oleh manusia dan hewan. Antibiotik telah menjadi senjata utama dalam pengobatan infeksi bakteri selama beberapa dekade terakhir. Namun, resistensi antibiotik yang semakin meningkat menjadi tantangan serius dalam pengobatan infeksi bakteri. Oleh karena itu, dibutuhkan alternatif baru dalam pengobatan infeksi bakteri. Salah satu alternatif yang menjanjikan adalah penggunaan bakteriofag.

Artikel ini akan membahas tentang apa itu bakteriofag, bagaimana cara kerjanya, sejarah penggunaannya dalam pengobatan, keuntungan dan kerugian penggunaannya, perbandingan dengan antibiotik, penggunaannya pada manusia dan hewan, tantangan dan peluang dalam studi bakteriofag, dan kesimpulan tentang pentingnya mempelajari bakteriofag dalam pengobatan infeksi bakteri. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang bakteriofag, diharapkan dapat memberikan alternatif baru dalam pengobatan infeksi bakteri dan mengatasi masalah resistensi antibiotik. Yuk kita lanjut pembahasannya.

Daftar Isi

  1. Apa itu Bakteriofag
  2. Bentuk Bakteriofag
  3. Ciri Bakteriofag
  4. Habitat Bakteriofag
  5. Proses Penggandaan Bakteriofag

Apa itu Bakteriofag

Bakteriofag atau jika diartikan dalam bahasa Indonesia berarti virus yang menginfeksi bakteri merupakan mikroorganisme menarik yang sudah dimainkan dan terus-menerus memainkan peran kunci sebagai biologi molekul dan genetika bakteri.

Fag mampu memberikan fenotip kunci pada organisme yang ditumpanginya, contohnya merubah strainnon pantogen menjadi pantogen dan bertugas untuk memerankan kunci pengatur populasi bakteri di dalam segalam macam lingkungannya.

Baca Juga : Apa Perbedaan Virus dan Bakteri serta Sel?

Hubungan bakteriofag sangat bervariasi dari model predator atau pemangsa, kompleks, hingga hubungan simbiosis mutualisme untuk mendukung kelangsungan hidup dari keduanya.

Istilah bakteriofag berasal dari bahasa Yunani yaitu bakteri dan phagein yang berarti virus yang menginfeksi bakteri, umumnya istilah bakteriofag digunakan dalam bentuk pendeknya saja menjadi fag.

Bentuk Bakteriofag

Bentuk klasik bakteriofag atau fag memiliki bentuk simetri kompleks. Bentuk kepalanya yang berisi materi genetik dan memiliki bentuk simetri ikosehedral, sedangkan pada ekornya memiliki bentuk simetri heliks seperti sebuah plat yang terdapat pada bagian bawah dengan bentuk seperti heksagonal serta memiliki beberapa serat ekor yang keluar dari bidang plat.

Namun, beberapa bakteriofag lainnya mungkin tidak memiliki serat ekor dan memiliki ekor kontraktil.

Hingga saat ini beberapa ahli bakteri sudah melakukan pengamatan pada bakteriofag dan menemukan bentuk-bentuk lain seperti berserabut yang berasal dari keluarga inoviridae, berbentuk panjang, berbentuk mirip batang, hingga berbentuk seperti bola dari keluarga cystoviridae.

Ciri Bakteriofag

Berikut adalah ciri-ciri umum yang dimiliki oleh bakteriofag

  • Bakteriofag memiliki ukuran yang sangat kecil berkisar antara 0,05 mm – 0,2 nm saja, sehingga untuk melihatnya memerlukan alat bantuan seperti mikroskop.
  • Memiliki bentuk yang bervariasi seperti bulat, bola, batang, berserabut, panjang, dan lain sebagainya.
  • Tubuh bakteriofag tersusun atas selubung dan bahan inti. Bahan inti dapat berupa Ribonucleic acid (RNA) atau Deoxiri bonucleic acid (DNA).
  • Bakteriofag tidak memiliki membrane dan organel-organel lainnya yang bertugas untuk kelangsungan hidup.
  • Hanya dapat bereproduksi ketika berada didalam sel tubuh atau organisme lain.
  • Dapat di kristalkan

Habitat Bakteriofag

Bakteriofag dapat ditemukan dimana-mana dan mampu beradaptasi dengan baik di berbagai kondisi lingkungan sekitarnya, sehingga untuk menemukannya sangatlah mudah. Habitat bakteriofag seperti tanah, usus hewan, dan perairan.

Proses Penggandaan Bakteriofag

Virus menempel pada bakteri, selanjutnya dinding sel bakteri akan dilarutkan enzim yang dikeluarkan virus melalui lubang.

Kemudian DNA virus tersebut dimasukan kedalam tubuh bakteri (proses ini dinamakan penetrasi).

DNA virus yang masuk tersebut mengambil alih tugas dari DNA bakteri dan memanfaatkan metablolisme yang dimiliki oleh bakteri untuk menghasilkan komponen virus seperti ekor, kapsid, kepala, dan serabut ekor.

Baca juga: Pengertian Kloroplas beserta Fungsi dan Struktur Pada Sel Tumbuhan

Semua komponen tersebut akan menyatu dalam proses pematangan dan menghasilkan virus baru yang dapat mencapai 200 – 1.000 virus.

Virus-virus yang baru terbentuk tersebut mengeluarkan enzim lisozim untuk menghancurkan semua dinding bakteri, sehingga virus tersebut dapat keluar dan menyerang bakteri-bakteri lainnya.

Bakteri yang sudah terkontaminasi atau terinfeksi oleh virus akan mati. Siklus infeksi bakteri dan menghasilkan virus-virus baru di dalam bakteri hanya membutuhkan waktu sekitar kurang lebih 20 menit untuk setiap siklusnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *