Kerajaan Medang Kamulan: Sejarah, Letak, Silsilah, Kejayaan

Kerajaan Medang Kamulan

Kerajaan Medang Kamulan – merupakan kerajaan yang bercorak agama Hindu. Kerajaan ini terletak di kawasan Sungai brantas dengan ibukotanya bernama Wantan Mas. Keberadaan tentang adanya kerajaan ini dapat dilihat dari berbagai sumber sejarah yang telah ditemukan.

Nah, pada kesempatan ini akan saya bagikan sedikit pengetahuan tentang sejarah dari kerajaan ini. Walaupun sebagai generasi yang hidup dari jaman kerajaan, namun kita harus mengetahui tentang sejarah yang pernah terjadi di negara Indonesia atau Nusantara ini.

Oke langsung saja kita masuk pada pembahasan.

Table of Contents

  1. Sejarah Kerajaan Medang Kamulan
  2. Letak Kerajaan Medang Kamulan
  3. Silsilah Kerajaan Medang Kamulan
  4. Masa Kejayaan Kerajaan Medang Kamulan
  5. Sumber Sejarah Kerajaan Medang Kamulan
  6. Penutup

Sejarah Kerajaan Medang Kamulan

Kerajaan Medang Kamulan adalah salah satu kerajaan yang berada di Pulau Jawa. Kerajaan Medang Kamulan juga sering disebut sebagai kelanjutan dari Kerajaan Mataram kuno karena Medang Kamulan merupakan ibukota dari Kerajaan Mataram.

Istilah nama kamulan dapat dianggap sebagai perubahan dari kata “kamulyaan” atau “kemuliaan“. Tetapi, sebagian para ahli berpendapat bahwa Medang Kamulan adalah ibukota Kerajaan Kediri atau Janggala. Selain itu, ada juga yang menyebutnya dengan Kerajaan Kahuripan.

Pada saat pemerintahan Medang Kamulan inilah terjadi perpindahan kekuasaan politik dari Jawa Tengah ke Jawa Timur. Hal ini disebabkan oleh hancurnya Kerajaan Mataram kuno akibat letusan Gunung Merapi.

Dengan adanya pergeseran peta kekuasaan ini, pada perkembangannya sangat menentukan sejarah pendidikan di Pulau Jawa khsusnya. Medang Kahuripan ini di dirikan oleh keturunan Raja Mataram yaitu Mpu Sindok, pendiri dinasti Isana.

Dinasti Isana memerintah Kerajaan Medang Kamulan Sekitar satu abad sejak 929 Masehi.

Letak Kerajaan Medang Kamulan

Seperti yang sudah saya jelaskan di atas, Kerajaan Medang Kamulan merupakan lanjutan dari Kerajaan Mataram di Jawa tengah. Letak Kerajaan Medang kamulan berada di Jawa Timur. Lebih tepatnya berdasarkan prasasti terletak di muara Sungai Brantas, dengan ibukotanya bernama Watan Mas.

Baca Juga : Sejarah Candi Prambanan

Silsilah Kerajaan Medang Kamulan

Kerajaan Medang Kamulan memiliki 3 raja yang pernah memimpin pemerintah. Berikut ini penjelasan tentang 3 raja tersebut:

  • Raja Mpu Sindok

Mpu Sindok adalah raja pertama yang memerintah Kerajaan Medang Kamulan. Mpu Sindok memerintah kurang lebih selama 20 tahun. Ia juga dibantu oleh permaisurinya yang bernama Sri Wardhani Pu Kbih.

Pada saat pemerintahannya, Mpu Sindok mempunyai gelar Sri Maharaja raka I Hino Sri Isyana Wikrama Dharmatunggadwea. Saat masa pemerintahan Mpu Sindok  sangat bijaksana, berbagai usaha dilakukan untuk memakmurkan rakyatnya antara lain, membangun bendungan atau waduk untuk pengairan.

Mpu Sindok melarang semua rakyatnya untuk menangkap ikan di bendungan tersebut. Larang ini bertujuan untuk melestarkan sumber daya alam tersebut.

Dalam bidang agama. Mpu Sindok walaupun beragama Hindu, tetapi sangat memperhatikan usaha penggubahan Kitab Buddha Mahayana.  Hasil dari gubahan berupa Kitab Sang Hyang Kamahayanikan. Hal ini membuktikan antara agama Hindu dan Buddha dapat hidup saling berdampingan.

  • Raja Dharmawangsa Teguh

Setelah pemerintahan Mpu Sindok berakhir, Medang Kamulan diteruskan oleh Raja Dharma Teguh yang merupakan cucu dari Mpu Sindok. Selama masa pemerintahannya, ia berusaha meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.

Usaha yang dilakukan antara lain dengan meningkatkan kualitas dalam sistem pertanian, dan perdagangan. Akan tetapi, usaha dalam meningkatkan kesejahteraan rakyatnya dalam bidang perdagangan mengalami kesulitan. Hal ini terjadi karena perdagangan di kawasan perairan Jawa dan Sumatera masih dikuasai oleh Kerajaan Sriwijaya.

Dalam usaha untuk mengalahkan Kerajaan Sriwijaya, sekitar pada tahun 1003 M, Medang Kamulan mengirimkan tentaranya untuk merebut pusat perdagangan di Selat Malaka dari kekuasaan Sriwijaya. Tetapi serangan yang di lakukan ini tidak mendapatkan hasil,

Bahkan Kerajaan Sriwijaya melakukan serangan balasan melalui serangan Kerajaan Wura-Wuri (Kerajaan bawahan Sriwijaya). Akibat dari serangan tersebut, Medang Kamulan mengalami kehancuran, penyerangan ini juga mengakibatkan terbunuhnya Raja Dharmawangsa disebut dengan Pralaya.

  • Raja Airlangga (Erlangga)

Raja Airlangga merupakan putera Raja Bali bernama Udaya yang menikah dengan Mahendradatta saudari dari Raja Dharmawangsa. Pada saat pesta pernikahannya, secara tiba-tiba terjadi penyerangan dari Kerajaan Wura-Wuri, yang menewaskan Raja Dharmawangsa serta keluarga.

Saat terjadi penyerangan tersebut, Airlangga lolos dari pembunuhan berkat bantuan Narattoma, berhasil melarikan diri ke hutan. Selama ia berada di pengasingan, Airlangga mendapat gemblengan dari para Brahmana dan dinobatkan menjadi raja.

Dengan diangkatnya Airlangga menjadi raja, ia berusaha sangat keras untuk memulihkan kewibawaan Medang Kamulan. Secara berkala Airlangga berhasil menaklukan raja-raja bawahan Kerajaan Sriwijaya. Misalnya, Bisaprabhawa ditakulkan pada tahun 1029 Masehi, Raha wijayawarman dari Wengker tahun 1035.

Setelah berhasil memulihkan kewibawaannya kembali, Raja Airlangga memindahkan ibukota Kerajaan Medang Kawulan ke Kahuripan.

Usaha-usaha yang dilakukan Raja Airlangga dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya antara lain :

  1. Membangun Waduk Waringin Sapta untuk mencegah terjadinya banjir musiman.
  2. Membangun jalan-jalan yang menjadi penghubung pasar pesisir ke pusat kerajaan.
  3. Melakukan perbaikan pelabuhan hujung Galuh, di muara Kali Brantas.

Baca Juga : Sejarah Permainan Bola Voli

Masa Kejayaan Kerajaan Medang Kamulan

Medang Kamulan berada di puncak kejayaan dan kemakmuran pada masa pemerintahan Raja Airlangga. Pengalaman hidup dan juga kebersihan Raja Airlangga di ceritakan di dalam Kitab Arjunawiwaha yang di tulis oleh Mpu Kanwa.

Setelah Medang Kamulan mencapai puncak kesejahteraan, Raja Airlangga kemudian memasuki masa kependetyaan. Kemudian tahta diserahkan kepada putri yang lahir dari permaisuri. Tetapi, putri Raja Airlangga tersebut memilih menjadi seorang petapa dengan gelar Ratu Giri Putri. Akhirnya tahta Medang Kamulan diserahkan kepada kedua orang putra yang terlahir dari selir Airlangga.

Selanjutnya, Kerajaan ini di bagi menjadi dua, yaitu Kerajaan Janggala dan Kerajaan Kediri (Panjalu). Maksud Airlangga membagi kerajaan medang kamulan menjadi dua adalah untuk mencegah terjadinya perang saudara.

Kerajaan di bagi menjadi dua bagian dengan batasan Gunung Kawi atas banuan dari Mpu Barada. Kerajaan Janggala dengan ibukotanya Kahuripan dan Kerajaan Panjalu ibukotanya Daha (Kediri).

Sumber Sejarah Kerajaan Medang Kamulan

Sumber sejarah tentang adanya Kerajaan Medang Kamulan sebagai berikut :

Prasasti

Terdapat berbagai prasasti yang mengisahkan Kerajaan Medang Kamulan, antara lain:

  1. Prasasti Mpu Sindhok, menceritakan masa pemerintahan Mpu Sindhok
  2. Prasasti Tengaran di buat pada tahun (933 M) menceritakan bahwa Mpu Sindok memerintah bersama istrinya, Sri Wardani Pu Kbin (Rakryan Bawang).
  3. Prasasti Lor di buat pada tahun(939 M) dekat Nganjuk, menceritakan tentang perintah membuat candi bernama Jayamrata dan Jayastambo di desa Anyok Lodang untuk memperingati kemenangan Mpu Sindok.
  4. Prasasti Bangil, menceritakan tentang pembuatan candi untuk pemakaman ayahanda Mpu Sindok dan sang permaisuri, Rakryan Bawang.
  5. Prasasti Calcutta, menceritakan awal mula silsilah dinasti Isana sampai zaman pemerintahan Airlangga.

Dalam prasasti Calcutta di ceritakan berbagai hal tentang Raja Airlangga yaitu :

  • Menceritakan silsilah Raja Airlangga (Airlangga adalah putra Raja Udayana dari Bali).
  • Kisah peristiwa penyerangan Raja Wurawari dari Wengker (kerajaan bawahan Sriwijaya).
  • Kisah pelarian Raja Airlangga ke Bukit Wonogiri bersama Narottama,
  • Pendirian pertapaan di Pucangan.
  • Peperangan Raja Airlangga dengan Raja Wurawari.

Berita Asing

  1. Berita dari Cina, berita dari Cina berasal dari catatan-catatan yang ditulis pada zaman dinasti Sung. Berita ini menceritakan bahwa antara kerajaan yang berada di Jawa dan Kerajaan Sriwijaya sedang terjadi permusuhan. akhirnya ketika duta Kerajaan Sriwijaya pulang dari Cina (tahun 990 M) terpaksa harus tinggal dulu di Campa hingga perang selesai.
  2. Berita dari India, berita dari India menerangkan bahwa Kerajaan Sriwijaya menjalin hubungan persahabatan dengan Kerajaan Chola. Hal ini dilakukan untuk membendung dan menghalangi kemajuan Medang Kamulan pada masa pemerintahan Raja Dharmawangsa.

Baca juga: 8+ Perbedaan Candi Hindu dan Budha

Penutup

Nah, bagaimana sobat tentang penjelasan yang saya berikan kali ini? Sudah lengkap atau masih kurang? Mungkin hanya itu saja ya sobat, keterangan yang dapat saya berikan tentang Kerajaan Medang Kamulan. Semoga dengan keterangan ini dapat membantu dan menambah pengetahuan Anda, cukup sekian dan dalam dari penulis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *