Balaibahasajateng, Ziarah Kubur: Pengertian, Tata Cara dan Tujuan – Ziarah dalam Bahasa berarti menengok. Jadi, ziarah kubur berarti menengok kubur. Berziarah ke makam orang tua berarti menengok makam orang tua, ziarah ke makan para wali berarti menengok makam tempat dikuburkannya para wali dan seterusnya.
Dalam ajaran Agama Islam, ziarah kubur berarti mendoakan orang yang dikubut atau yang dimakamkan dengan mengirimkan doa untuknya dengan pahala dari bacaan ayat Al-Quran dan bacaan lainnya. Ziarah kubur tidak dilakukan untuk meminta sesuatu pada seseorang yang ada di dalam kubur, akan tetapi justru kita yang harus mendoakan dan mengirimkan pahala dari bacaan-bacaan yang telah kita baca kepada mereka yang ada di dalam kubur. Oleh karena itu, dalam syariat Agama Islam ziarah kubur merupakan salah satu amal perbuatan yang baik.
Table of Contents
Tujuan Utama Ziarah Kubur
Pertama
Tujuan yang pertama ini manfaatnya kembal pada orang yang melakukan ziarah kubur. Bentuknya berupa ingatan bahwa semua orang akan mengalami kematian dan kehidupan di dunia yang fana dan bekal yang akan mereka terima adalah amal shaleh yang telah mereka kerjakan.
Tujuan yang satu ini sering Rasulullah tekankan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib yaitu:
”Dulu aku melarang kalian untuk ziarah kubur. Sekarang lakukanlah ziarah kubur, karena ziarah kubur mengingatkan kalian akan akhirat.” (HR. Ahmad 1236 dan dishahihkan oleh Syuaib al-Arnauth).
Dalam hadist lain, beliau bersabda,
“Lakukanlah ziarah kubur, karena ziarah kubur akan mengingatkan kalian tentang kematian.” (HR. Ibn Hibban 3169 dan sanadnya dinilai shahih oleh Syuaib al-Arnauth).
Kedua
Tujuan yang kedua ini manfaatnya akan diterima oleh jenazah yang diziarahi yang berbentuk salam dari pengunjung dan doa kebaikan untuk jenazah serta semua penghuni makam lainnya. Karena orang yang mati sudah tidak dapat menambah amal kebaikan dan mereka sangat membutuhkan doa orang-orang yang masih hidup.
Tata Cara Ziarah Kubur
Berikut merupakan adab yang harus kita lakukan ketika akan berziarah ke makam menurut apa yang telah diajarkan dalam Agama Islam.
Pertama
Hendaklah berwudlu dulu sebelum berziarah.
Kedua
Ketika memasuki areal kuburan mengucapkan salam.
“Assalâmu ‘alâ ahlid diyâr, minal mu’minîna wal muslimîn, antum lanâ farthun, wa nahnu insyâallâhu bikum lâhiqûn.”
Artinya :
“Salam atas para penghuni kubur, mukminin dan muslimin, engkau telah mendahului kami, dan insya Allah kami akan menyusulmu.”
Atau mengucapkan salam seperti yang diajarkan oleh Imam Ali bin Abi Thalib (sa):
“Assâlamu ‘alâ ahli lâ ilâha illallâh min ahli lâ ilâha illallâh , ya ahla lâ ilâha illallâh bihaqqi lâ ilâha illallâh kayfa wajadtum qawla lâ ilâha illallâh min lâ ilâha illallâh, ya lâ ilâha illallâh bihaqqi lâ ilâha illallâh ighfir liman qâla lâ ilâha illallâh, wahsyurnâ fî zumrati man qâla lâ ilâha illallâh Muhammadun Rasûlullâh ‘Aliyyun waliyullâh.”
Artinya :
“Salam bagi yang mengucapkan la ilaha illallah dari yang mengucapkan la ilaha illallah, wahai yang mengucapkan kalimah la ilaha illallah dengan hak la ilaha illallah, bagaimana kamu memperoleh kalimah la ilaha illallah dari la ilaha illallah, wahai la ilaha illallah dengan hak la ilaha illallah ampuni orang yang membaca kalimah la ilaha illallah, dan himpunlah kami ke dalam golongan orang yang mengucapkan la ilaha illallah Muhammadur rasululullah Aliyyun waliyyullah.”
Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata:
“Barangsiapa yang memasuki areal kuburan, lalu mengucapkan (salam tersebut), Allah memberinya pahala kebaikan 50 tahun, dan mengampuni dosanya serta dosa kedua orang tuanya 50 tahun.”
Ketiga
Membacakan surat-surat yang terdapat dalam Al-Quran diantaranya:
- Surat Al-Qadar (7 kali),
- Surat Al-Fatihah (3 kali),
- Surat Al-Falaq (3 kali),
- Surat An-Nas (3 kali),
- Surat Al-Ikhlash (3 kali),
- Ayat Kursi (3 kali).
Dalam suatu hadis disebutkan bahwa:
“Barangsiapa yang membaca surat Al-Qadar (7 kali) di kuburan seorang mukmin, Allah mengutus malaikat padanya untuk beribadah di dekat kuburannya, dan mencatat bagi si mayit pahala dari ibadah yang dilakukan oleh malaikat itu sehingga Allah memasukkan ia ke surga. Dan dalam membaca surat Al-Qadar disertai surat Al-Falaq, An-Nas, Al-Ikhlash dan Ayat kursi, masing-masing (3 kali).”
Keempat
Membaca doa ini sebanyak 3 kali.
“Allâhumma innî as-aluka bihaqqi Muhammadin wa âli Muhammad an lâ tu’adzdziba hâdzal mayyit.”
Artinya :
“Ya Allah, aku memohon pada-Mu dengan hak Muhammad dan keluarga Muhammad janganlah azab penghuni kubur ini.”
Rasulullah saw bersabda:
“Tidak ada seorang pun yang membaca doa tersebut (3 kali) di kuburan seorang mayit, kecuali Allah menjauhkan darinya azab hari kiamat.”
Kelima
Meletakkan tangan di atas makam sambil membaca doa berikut ini.
“Allâhumarham ghurbatahu, wa shil wahdatahu, wa anis wahsyatahu, wa amin raw‘atahu, wa askin ilayhi min rahmatika yastaghnî bihâ ‘an rahmatin min siwâka, wa alhiqhu biman kâma yatawallâhu.”
Artinya :
“Ya Allah, kasihi keterasingannya, sambungkan kesendiriannya, hiburlah kesepiannya, tenteramkan kekhawatirannya, tenangkan ia dengan rahmat-Mu yang dengannya tidak membutuhkan kasih sayang dari selain-Mu, dan susulkan ia kepada orang yang ia cintai.”
Ibnu Thawus berkata bahwa:
“Jika kamu hendak berziarah ke kuburan orang-orang mukmin, maka hendaknya hari Kamis, jika tidak, maka waktu tertentu yang kamu kehendaki, menghadap ke kiblat sambil meletakkan tangan pada kuburannya dan membaca doa tersebut.”
Baca juga: Tata Cara Wudhu yang Benar Sesuai Sunnah
Demikian tata cara dan doa ziarah kubur yang disunnahkan dalam Islam. Semoga bermanfaat.