Warna Komplementer Adalah? Pengertian dan Contohnya

pengertian warna komplementer
5/5 - (1 vote)

Balaibahasajateng, Warna komplementer adalah, Pengertian dan Contohnya – Manusia hidup berdampingan dengan manusia lain yang memiliki corak berbeda. Dalam kehidupan, pastilah kita menemukan berbagai perbedaan. Bahkan kehidupan dalam keluarga dan persahabatan sekalipun. Begitupula dengan warna, kita mengetahui ada berbagai macam warna di dunia ini. Meski dunia memiliki perbedaan, tidak menutup kemungkinan antara satu dengan lainnya bisa saling selaras dan melengkapi. Oleh sebab itu, meski warna ada begitu banyak, secara keseluruhan roda warna tersebut ada untuk saling melengkapi. Berbicara mengenai warna, pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai warna komplementer dan contohnya.

Table of Contents

  1. Pengertian Warna Komplementer
  2. Skema dan Kelompok Warna
  3. Contoh Warna Komplementer

Pengertian Warna Komplementer

Warna komplementer adalah sebuah kombinasi warna yang saling melengkapi, meskipun warna-warna tersebut begitu berbeda. Warna yang berbeda dalam warna komplementer akan menciptakan kombinasi dan harmonisasi warna yang cocok. Misalnya saja warna merah dan hijau, meski memiliki karakter warna yang berbeda keduanya tetap bisa saling melengkapi. Sehingga perpaduan antara warna biru dan hijau akan memberikan kesan dan nuansa tertentu kepada pemirsanya.

Selain itu, warna komplementer adalah menyandingkan warna yang berlawanan, seperti warna biru dan orange dalam roda warna. Atau menyandingkan warna panas dan warna dingin. Dari beberapa pengertian tersebut maka warna komplementer adalah warna yang berseberangan dengan warna lainnya. Jika kita melihat roda warna dalam lingkaran yang dibuat oleh Newton. Warna komplementer meliputi beberapa warna yang ada pada satu garis lurus membentuk sudut 180 derajat.

Warna komplementer yang dicampur tersebut nantinya akan menghasilkan warna putih. Warna yang saling bertentangan kemudian menghasilkan kesan yang berbeda, dalam dunia arsitektur warna komplementer diaplikasikan sebagai aksen.

Warna komplementer juga seringkali disebut sebagai warna kontras. Menurut teori apabila kedua warna kontras saling disatukan dengan perbandingan sama banyak, maka akan menghasilkan warna putih. Misalnya saja jika Anda mencampurkan beberapa warna seperti merah, hijau, dan biru. Maka Anda akan menghasilkan warna putih. Selain itu, campuran warna merah dan cyan juga akan menghasilkan warna putih.

Pengertian selanjutnya warna komplementer adalah cahaya yang tampak dan terlihat dalam kehidupan sehari-hari. apabila digambarkan mungkin akan sedikit lebih rumit, misalnya saja analisa dari warna biru dan orange dalam roda warna, suatu zat tersebut akan berwarna orange apabila menyerap warna biru dari spectrum sinar.

Atau jika dijelaskan lebih jauh mari kita analogikan dengan sebuah contoh sederhana. Sebelumnya perlu diketahui bahwa beberapa warna tertentu hanya memiliki satu warna komplementer saja, misalnya jika kita melihat kain merah dalam waktu yang lama. Lalu mata kita beralih pada dinding yang putih, maka warna dinding tersebut seolah bergradasi menjadi hijau (cyan). Fenomena ini terjadi karena mata manusia melakukan pertukaran warna komplementer.

Baca juga: Perbedaan Buta Warna dengan Kesehatan Mata Lainnya

Skema dan Kelompok Warna

Agar bisa memadukan warna dengan baik, hal pertama yang harus dimengerti adalah teori warna itu sendiri. Istilah yang satu ini biasa disebut dengan roda warna, dimana ia merupakan lingkaran spectrum warna yang memberikan ilustrasi mengenai beberapa warna yang berhubungan. Jika dikelompokkan, warna terbagi atas 3 kelompok, yaitu warna primer, warna sekunder, dan warna tersier.

Di bagian warna primer diisi oleh 3 warna yaitu merah, kuning, dan biru. Untuk warna sekunder terdapat warna hijau, oranye, dan ungu. Sedangkan untuk warna tersier merupakan warna campuran dari warna primer dan warna sekunder, yaitu kuning – hijau, biru – hijau, merah – ungu, dan seterusnya.

Selain tiga kelompok warna tersebut, warna juga bisa dibagi menjadi warna hangat dan warna dingin. Dimana warna hangat akan memberikan efek nyaman seperti oranye, kuning, magenta, nuansa merah. Sedangkan warna dingin memberikan kesejukan dan rasa tenang seperti hijau, biru, dan ungu.

Kita mengenal berbagai kombinasi warna dalam roda warna. Selaras dengan hal tersebut skema warna dapat dibagi menjadi 3, yaitu monokromatik, analogis, dan komplemen. Skema warna monokromatik dibuat untuk menampilkan suatu warna yang terkesan bersih dan canggih. Selain itu, warna monokromatik juga mudah sekali untuk diciptakan, yaitu dengan menampilkan satu warna dipadukan dengan warna lainnya.

Warna analogis adalah digunakan untuk memberikan efek visual, yaitu seperti memadukan warna dominan dengan warna yang berdekatan dengannya. Sebab warna yang saling berdekatan lebih mudah untuk dicocokkan.

Skema warna yang terakhir adalah warna komplementer, dimana Anda memilih warna yang berseberangan dengan warna dominan. Hal ini akan menciptakan kombinasi warna yang saling melengkapi dan memperkuat.

Contoh Warna Komplementer

Seperti yang sudah dibahas bahwa warna tersebut menggabungkan dua warna yang saling berseberangan dan akan membatalkan satu sama lain jika dicampur. Dalam hal ini ada beberapa contoh warna komplementer, yaitu biru – orange, merah – hijau, dan kuning – ungu, atau warna-warna kalem jika ingin menciptakan perpaduan warna yang terkesan romantis.

Setelah membaca ulasan di atas, tentu kita tidak menyangka bahwa mengetahui teori warna sangat dibutuhkan. Apalagi jika Anda dituntut untuk bermain warna seperti desainer, penata interior dan lain-lain.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *