Opini  

Perbedaan Pupuk Organik Dan Pupuk Anorganik

perbedaan pupuk organik dan pupuk anorganik
Foto Canva Oleh Arthon meekodong
5/5 - (1 vote)

Para petani sering kali bingung tentang perbedaan antara pupuk organik dan pupuk anorganik. Ini merupakan masalah umum dalam dunia pertanian.

Ketidakpastian ini dapat mengakibatkan penurunan produktivitas dan bahkan merugikan lingkungan. Selain itu, pemilihan yang salah antara kedua jenis pupuk ini dapat mempengaruhi hasil panen.

Untuk mengatasi masalah ini, artikel ini akan membahas dengan jelas perbedaan antara pupuk organik dan pupuk anorganik, serta kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang kedua jenis pupuk ini, petani dapat membuat keputusan yang lebih tepat dalam meningkatkan hasil panen mereka.

Baca juga: Perbedaan Monokotil Dan Dikotil

Perbedaan Pupuk Organik Dan Pupuk Anorganik

  1. Komposisi Dan Bahan Baku Pupuk
  2. Kandungan dan Manfaatnya
  3. Kelebihan Pupuk Organik dan Anorganik
  4. Kekurangan Pupuk Organik dan Anorganik
  5. Tabel Perbedaan antara Pupuk Organik dan Pupuk Anorganik

Komposisi Dan Bahan Baku Pupuk

Perbedaan pupuk organik dan anorganik yang utama adalah pada bahan baku pembuatannya, kandungan unsur hara yang dimiliki pupuk organik berasal dari bahan alami.

Karena bahan dasarnya terdiri dari kotoran dan sisa makhluk hidup. Sementara pada pupuk anorganik, unsur hara yang dikandungnya berasal dari bahan kimia (sintetis)  yang ditambahkan.

Bahan utama yang digunakan untuk pembuatan pupuk organik  berasal dari kotoran hewan, kompos, cacing, makhluk hidup yang sudah mati, dan gambut. Daun-daun yang digunakan sebagai bahan utama, akan menghasilkan pupuk hijau.

Karena bahan dasarnya terbuat dari pelapukan tanaman, baik tanaman yang biasa digunakan sebagai pupuk maupun tanaman sisa panen.

Kotoran hewan yang digunakan sebagai bahan dasar pupuk organik, akan menghasilkan pupuk kandang. Hal ini dikarenakan 100% bahan pupuk ini dari kotoran hewan kandang baik sapi, kerbau, kambing, kelinci, dan ayam.

Sedangkan pupuk anorganik berbeda dengan pupuk organik yang memanfaatkan bahan alam, karena pupuk anorganik menggunakan bahan kimia dan sintetis dalam pembuatannya.

Perpaduan bahan-bahan kimia yang ada di pupuk anorganik, akan menghasilkan unsur-unsur makro yang dibutuhkan tanah dan tanaman. Pupuk anorganik ini dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pupuk anorganik tunggal dan majemuk.

Pupuk anorganik tunggal hanya mampu menghasilkan unsur makro, sedangkan pupuk anorganik majemuk mampu mengandung dua bahkan lebih unsur makro. Selain itu pada pupuk majemuk, unsur hara yang dimilikinya. Disesuaikan dengan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tanah dan tanaman.

Kandungan dan Manfaatnya

Perbedaan pupuk organik dan anorganik yang lain, terdapat di kandungan dan manfaat yang dimilikinya. Karena pupuk organik terbuat dari bahan-bahan alami, pupuk ini mengandung unsur hara makro dan mikro yang sangat dibutuhkan oleh tumbuhan.

Sedangkan di pupuk anorganik, hanya mengandung unsur-unsur makro dari bahan-bahan kimia yang dicampur pada pupuk. Unsur hara makronya pun sangat terbatas, hanya ada pada unsur yang ditambahkan saja.

Kelebihan Pupuk Organik dan Anorganik

Organik : Mengandung unsur hara yang lengkap, baik mikro atau makro. Mengandung asam organik yang baik untuk tanaman dan lingkungan.

Makro dan mikro organisme sangat berpengaruh terhadap perbaikan struktur tanah. Mampu menjaga kesuburan dan kelembaban tanah. Aman digunakan dengan jumlah banyak. Tidak merusak lingkungan sekitar.

Anorganik : Reaksi cepat terhadap tanaman. Kadar unsur hara tinggi. Unsur hara tepat, sehingga dapat digunakan sesuai takaran (ukuran).

Baca juga: Jenis jenis Tanah di Indonesia : Gambar, Karakteristik,Fungsi dan Penyebaran Tanah

Kekurangan Pupuk Organik dan Anorganik

Organik ; Kandungan unsur hara sangat kecil. Reaksi sangat lambat terhadap tanaman.

Anorganik ; Mikroba sulit mengurai tanah. Penggunaan secara terus menerus dapat membuat tanah menjadi padat dan keras. Residu zat kimia tertinggal di hasil produksi. Menurunkan kadar Ph tanah.

Tabel Perbedaan antara Pupuk Organik dan Pupuk Anorganik

No.Pupuk OrganikPupuk Anorganik
1Mengandung unsur hara yang lebih lengkapMengandung unsur hara yang lebih terkonsentrasi
2Proses dekomposisi lebih lambatPenyerapan nutrisi lebih cepat
3Lebih ramah lingkunganDapat menyebabkan pencemaran tanah dan air
4Meningkatkan kesuburan tanahLebih efisien dalam memberikan nutrisi tanaman
5Memperbaiki struktur tanahCenderung meninggalkan residu kimia

Nah itulah berbagai perbedaan pupuk organik dan anorganik yang bisa kamu ketahui. Dalam dunia pertanian, pemahaman yang tepat tentang perbedaan antara pupuk organik dan pupuk anorganik adalah kunci keberhasilan. Pupuk organik yang lebih lambat terurai memiliki kelebihan dalam mempertahankan nutrisi tanah, sementara pupuk anorganik menawarkan kecepatan dalam penyerapan nutrisi oleh tanaman. Petani yang bijak akan memilih pupuk yang sesuai dengan kebutuhan tanaman dan lingkungan mereka. Dengan demikian, mereka dapat meningkatkan hasil panen secara efisien, sambil menjaga keberlanjutan dan keseimbangan ekosistem pertanian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *